Connect with us

News

Inilah Cara Merawat Mobil MPV Agar Usianya Panjang

Published

on

https://pixabay.com/id/photos/microfiber-handuk-kain-merah-mobil-3789848/

Memperhatikan cara merawat mobil MPV, baik Alphard atau lainnya dengan jeli sangat penting dilakukan agar usia mobil lebih panjang. Meskipun merawat sebuah mobil sebenarnya tidak terlalu rumit. Sebab, akan disayangkan jika mobil kelas premium ini tidak bisa bekerja secara maksimal.

Dalam merawat mobil jenis MPV ini, Anda perlu memperhatikan beberapa hal. Mulai dari mesin, kelistrikan, ban, bahan bakar, hingga lampu. Pastikan semua bagian itu normal dan harus diservis secara rutin minimal sebulan sekali.

Perawatan mobil MPV baik kelas standar maupun premium, sebenarnya tidak jauh berbeda. Bahkan untuk semua mobil sekalipun, Anda harus benar-benar memberikan perawatan khusus, agar tetap awet dan nyaman digunakan.

Jangan Biarkan Mobil MPV Gampang Rusak, Lakukan Ini Untuk Merawatnya

Secara spesifik, MPV tentunya memiliki kualitas yang sangat baik dalam segala hal. Mulai dari mesin yang handal, kenyamanan, desain yang mewah, hingga kelengkapan fitur-fitur yang ada di dalamnya. Namun, meski memiliki banyak kelebihan, perawatan juga harus dilakukan secara rutin.

Nah, bagaimana cara merawat mobil MPV agar tetap awet dan selalu nyaman? Simak caranya berikut!

1.    Mengganti Oli Secara Berkala

Penggantian oli harus menjadi hal utama yang diperhatikan, karena memiliki pengaruh besar terhadap mesin. Terlambat sedikit saja untuk mengganti oli, maka dapat berakibat fatal, mesin bisa aus hingga terbakar. Apalagi MPV memiliki kapasitas mesin yang besar.

Untuk ganti oli rutin ini bisa dilakukan selama sebulan sekali. Jika mobil tidak terlalu banyak digunakan, bisa diganti setiap dua atau tiga bulan sekali. Tentunya hal ini tergantung dari pemakaiannya.

Selain itu, Anda harus jeli dalam memilih produk oli yang berkualitas. Jangan salah pilih oli, hingga membuat mobil Anda menjadi lebih cepat rusak. Minimal, pilih oli standar yang digunakan untuk mobil Alphard.

2.    Selalu Cek Akinya

Aki mobil, khususnya untuk Alphard pastinya memiliki ketahanan yang sangat baik. Hanya saja, hal itu jangan sampai membuat Anda melupakannya.

Pengecekan aki ini sebenarnya menjadi standar yang harus dilakukan. Sebaik apapun kualitas dari sebuah mobil, cek aki berkala ini menjadi hal yang wajib dilakukan.

Jika memang terjadi masalah pada aki, segera bawa ke bengkel mobil langganan Anda. Pastikan bahwa aki mobil tersebut kembali normal.

3.    Selalu Bersihkan Mobil, Baik Interior Maupun Eksterior

Kenyamanan sebuah mobil tentunya juga dipengaruhi oleh faktor kebersihan. Apalagi Alphard yang seharusnya memiliki desain mewah dan elegan. Terdapat kotoran sedikit saja, pasti membuat mobil kelas ini tampak tidak sedap dipandang.

Pembersihan mobil harus dilakukan secara rutin. Jika dirasa kotor, harus segera dibersihkan, apalagi setelah melakukan perjalanan jauh. Menunda dalam membersihkan kotoran pada mobil, akan membuat bekas kotoran yang sulit dihilangkan.

Bersihkan interior mobil dengan vacuum cleaner, sapu kecil, hingga lap basah jika diperlukan. Tergantung dari jenis kotoran yang menempel pada mobil.

Sedangkan untuk bagian eksterior, Anda bisa mencucinya sendiri atau bisa menggunakan jasa cuci mobil di tempat yang profesional. Tetap pastikan, jangan sampai setelah dicuci ada goresan yang tertinggal.

4.    Jangan Lupa Panaskan Mobil

Memanaskan mobil juga bagian dari perawatan mesin yang harus dilakukan. Kondisi mesin yang sudah panas, bisa siap digunakan dengan kinerja yang optimal.

Berbeda jika Anda membawa mobil tanpa dipanasi terlebih dahulu. Beban mesin menjadi sangat besar, karena belum siap membawa beban. Meski mesin Toyota Alphard sangatlah handal, kebiasaan buruk membawa mobil tanpa dipanasi lebih dulu, akan membuat mesin cepat rusak.

Untuk memanaskannya juga tidak sulit, Anda cukup menghidupkan mesin selama 5 menit saja. Waktu tersebut sudah cukup membuat mesin siap digunakan. Tetapi jangan sampai mobil dipanasi terlalu lama, karena akan membuat bahan bakar terkuras.

Dalam memanaskan mobil ini juga perlu dilakukan meski Anda tidak akan bepergian. Mobil yang jarang digunakan juga dapat membuat mesin cepat mengalami kerusakan.

5.    Merawat Ban Dengan Baik

Merawat ban juga harus dilakukan, karena sangat berpengaruh pada kenyamanan pengendara. Pastikan bahwa tekanan ban yang digunakan sesuai standar. Apalagi mobil MPV merupakan kendaraan dengan ukuran yang besar.

Pastikan tidak ada kerikil yang nyangkut di ban. Kerikil ini akan mengikis ban, dan membuatnya mudah pecah. Ban yang sudah gundul, juga harus segera diganti. Sehingga Anda bisa benar-benar memastikan kenyamanan dan keamanan saat berkendara.

Gunakan Spare part yang Original dalam Perawatan MPV

Dalam setiap perawatan tersebut, pastikan Anda memilih spare part original. Spare part yang asli pasti akan membuat mobil tetap awet dan memiliki usia lebih panjang. Jangan lupa untuk membeli spare part di tempat terpercaya, salah satunya di Blibli.

Di Blibli Anda akan menemukan banyak kemudahan dalam mencari berbagai spare part Toyota Alphard. Bahkan Blibli selalu memberikan promo dalam bentuk diskon, cashback, hingga gratis ongkir. Dengan banyaknya promo yang disediakan, memudahkan Anda untuk menemukan produk dengan kualitas terbaik dan harga spare part murah.

Tidak hanya itu, di Blibli Anda akan mudah melakukan segala bentuk transaksi. Mulai dari transaksi pembayaran, hingga pengiriman akan dijamin secara aman. Karena Blibli selalu memberikan perlindungan terbaik, dan sudah menjadi marketplace terpercaya. Jika Anda membutuhkan spare part dengan kualitas terbaik, mulai dari oli, aki, ban, dan lainnya, temukan di Blibli sekarang juga.

Mulailah merawat mobil Anda dengan menggunakan spare part terbaik dengan membelinya di Blibli. Anda bisa mulai menerapkan cara merawat mobil MPV Toyota Alphard dan berbagai jenis mobil lainnya agar usianya panjang.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Gorontalo

Pengamen Gorontalo Ini Siap Ukir Prestasi di Indonesian Idol 2025

Published

on

Gorontalo – Semangat dan ketulusan seorang pemuda asal Gorontalo, Adrianto Ibrahim (24), yang akrab disapa Dion, tengah menyita perhatian publik. Dengan latar belakang sebagai pengamen jalanan sejak September 2023, Dion kini mantap melangkah mengikuti audisi Indonesian Idol 2025, mengusung harapan besar: mengangkat derajat kedua orang tuanya melalui musik.

Dion bukanlah sosok dengan kemudahan dalam hidup. Namun di tengah keterbatasan ekonomi, ia tak pernah goyah mengejar cita-cita. Baginya, musik bukan sekadar hobi atau hiburan, melainkan sarana perjuangan untuk keluar dari lingkaran kemiskinan dan bukti nyata bahwa impian bisa diraih oleh siapa saja.

“Saya pengen naikin derajat kedua orang tua saya lewat prestasi saya dalam mengikuti audisi Indonesian Idol,” ujar Dion penuh haru saat diwawancarai.

Setiap hari, Dion tetap turun ke jalan mengamen demi mengumpulkan biaya persiapan mengikuti audisi. Namun perjuangannya tidak ia jalani sendiri. Dukungan datang dari berbagai kalangan: musisi lokal, kreator konten Gorontalo, hingga Wali Kota dan Bupati Gorontalo, yang turut memberikan dukungan moral dan materiel.

“Untuk sisanya, saya bantu dengan cara ngamen setiap hari, untuk persiapan Indonesian Idol ini,” katanya.

Lebih dari sekadar suara dan nada, musik bagi Dion adalah kekuatan jiwa.

“Musik bisa meningkatkan semangat, membuat orang rileks, dan memberi ketenangan,” ungkapnya.

Dengan keyakinan itu, Dion berharap perjuangannya bisa menjadi inspirasi bagi generasi muda, khususnya mereka yang tumbuh dalam keterbatasan, bahwa mimpi tak pernah mengenal batas ketika disertai tekad dan ketulusan.

“Saya ingin membanggakan kedua orang tua, menaikkan derajat mereka, dan suatu saat bisa membantu orang-orang yang kurang mampu. Itu alasan saya ingin sukses,” tutup Dion.

Langkah Dion menuju panggung Indonesian Idol 2025 kini mendapat sambutan hangat. Publik Gorontalo dan warganet di berbagai platform media sosial menyuarakan dukungan, menjadikan Dion sebagai simbol harapan dan semangat pantang menyerah anak muda Gorontalo.

Continue Reading

Gorontalo

Aktivis Lingkungan Tolak Revisi Palsu UU Kehutanan: “Jangan Jadikan Bioenergi Kedok Perampasan

Published

on

Pohuwato – Rencana revisi Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (RUUK) harus dijadikan momentum untuk melakukan perubahan paradigma secara menyeluruh dalam tata kelola hutan Indonesia. Seruan tersebut mengemuka dalam diskusi terbatas yang diselenggarakan secara daring oleh Forest Watch Indonesia (FWI), yang turut melibatkan organisasi masyarakat sipil, akademisi, dan anggota DPR RI.

Dalam forum itu, Anggi Putra Prayoga, Juru Kampanye FWI, menegaskan bahwa paradigma lama yang memposisikan hutan sebagai milik negara secara sepihak—warisan dari era kolonial—telah usang dan terbukti gagal menjawab krisis ekologi dan konflik agraria yang terus berlangsung.

“UU Kehutanan perlu direvisi total. Dengan rata-rata kerusakan hutan mencapai 689 ribu hektare per tahun, kita tidak bisa terus bertahan dengan kerangka hukum yang mengabaikan hak-hak masyarakat adat dan lokal,” tegas Anggi.

FWI menekankan tiga poin krusial dalam revisi RUUK:

  1. Mengakhiri dominasi negara atas kawasan hutan, sesuai Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 45/PUU-IX/2011, yang mensyaratkan penunjukan, tata batas, pemetaan, dan penetapan kawasan hutan harus melibatkan masyarakat.

  2. Menolak kamuflase pembangunan berkelanjutan, seperti proyek food estate dan bioenergi, yang justru menjadi instrumen perampasan ruang hidup masyarakat lokal.

  3. Mengakomodasi putusan-putusan MK yang menjamin pengakuan dan perlindungan terhadap hak masyarakat adat sebagai subjek hukum yang sah.

Dukungan terhadap agenda revisi juga datang dari Riyono, Anggota DPR RI Fraksi PKS, yang menyebut revisi ini sebagai bentuk tanggung jawab konstitusional negara terhadap masyarakat adat.

“Ini bukan hanya mandat hukum, tapi juga mandat moral untuk mengembalikan hak-hak masyarakat adat atas ruang hidup mereka,” tegas Riyono.

Perwakilan masyarakat sipil dari berbagai daerah turut menyampaikan realitas ketimpangan di lapangan. Raden dari WALHI Kalimantan Selatan menyoroti nasib masyarakat adat Meratus yang terus terpinggirkan oleh ekspansi industri.

Syukri dari Link-Ar Borneo menilai proyek Hutan Tanaman Industri (HTI) hanya menjadi kedok untuk perluasan perkebunan monokultur. Sementara itu, Darwis dari Green of Borneo memperingatkan bahwa tanpa prinsip PADIATAPA (Pengakuan, Perlindungan, dan Pemenuhan Hak) serta jaminan perlindungan sosial, revisi UU justru bisa memperluas konflik dan kriminalisasi warga di Kalimantan Utara.

“Jika RUUK tak berpihak pada rakyat dan ekosistem, yang lahir bukan solusi, tapi legalisasi krisis,” tegas Afifuddin dari WALHI Aceh.

Sejumlah aktivis juga mengingatkan bahaya penyalahgunaan narasi transisi energi hijau. Oscar Anugrah dari WALHI Jambi menyebut bahwa proyek-proyek energi terbarukan tak boleh menjadi dalih baru dalam menggusur masyarakat dari ruang hidupnya.

Defri Setiawan dari WALHI Gorontalo mengungkap bahwa investasi bioenergi di Gorontalo telah meminggirkan masyarakat lokal dari lahan-lahan yang mereka kelola secara turun-temurun.

Hal senada disampaikan Zul dari KORA Maluku, yang menyuarakan kondisi masyarakat adat di pulau-pulau kecil seperti Buru yang kerap diabaikan dalam perencanaan program nasional.

“Masyarakat adat tidak boleh hanya diajak berpartisipasi. Mereka adalah pemilik sah hutan yang telah mereka jaga secara turun-temurun,” tegas Zul.

Dari kalangan akademisi, Dr. Andi Chairil Ichsan dari Universitas Mataram menegaskan pentingnya pengelolaan hutan yang adil, tidak lagi dimonopoli negara, dan berpihak pada keadilan ekologi dan sosial.

Dessy Eko Prayitno dari Universitas Indonesia menambahkan bahwa prinsip transparansi, partisipasi, dan akuntabilitas harus menjadi roh UU Kehutanan yang baru. Hal ini harus terlihat mulai dari proses pengukuhan kawasan hutan, pengawasan, hingga penegakan hukum.

Revisi UU Kehutanan menjadi momentum penting untuk mengembalikan fungsi hutan tidak hanya sebagai sumber ekonomi, tetapi juga sebagai ruang hidup dan warisan ekologis yang dikelola secara adil oleh negara bersama masyarakat.

Continue Reading

Gorontalo

Pungli di Balik Skripsi? UNIPO Didesak Bersih-Bersih Pejabat Kampus

Published

on

Pohuwato – Dunia akademik Universitas Pohuwato (UNIPO) tengah diguncang isu tak sedap. Dugaan praktik pungutan liar (pungli) yang menyeret dua pejabat fakultas kembali mencuat ke publik, setelah sebuah unggahan viral dari akun Facebook Lintas Peristiwa pada Kamis (26/06/2025) menandai langsung nama kampus tersebut.

Dalam unggahan itu, dua pejabat kampus yang merupakan pasangan suami istri—masing-masing menjabat sebagai Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dan Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP)—dituding terlibat dalam praktik pungli dalam proses akademik mahasiswa, mulai dari proposal hingga skripsi.

Sejumlah mahasiswa dari kedua fakultas mengaku, mereka dimintai biaya di berbagai tahapan akademik. Tak hanya itu, mereka menyebut adanya tekanan berupa ancaman nilai gagal jika tidak memenuhi permintaan tertentu dari oknum dosen. Bahkan, muncul pula dugaan praktik joki akademik yang dianggap mencederai nilai-nilai keilmuan.

“Kami dipungut biaya saat proposal, skripsi, hingga revisi. Bahkan ada permintaan pribadi yang harus dipenuhi. Kalau tidak, kami diancam dapat nilai E atau error,” ungkap salah satu mahasiswa semester akhir, yang meminta identitasnya dirahasiakan.

Beberapa mahasiswa mengaku telah menyimpan bukti berupa rekaman suara dan video, dan menyatakan siap menyerahkannya jika ada penyelidikan resmi dari pihak eksternal.

Menanggapi isu tersebut, RD, Dekan FKIP UNIPO, membantah keras semua tudingan. Ia menegaskan bahwa tidak pernah ada permintaan pungutan liar kepada mahasiswa, dan semua kebijakan yang ia jalankan selalu merujuk pada aturan akademik kampus.

“Kalau soal proposal dan skripsi, itu sepenuhnya tanggung jawab mahasiswa. Saya selalu siap membimbing jika diminta. Tidak pernah ada paksaan, apalagi permintaan uang,” jelas RD kepada media, Jumat (27/06/2025).

Hal senada disampaikan oleh U, Dekan FISIP UNIPO. Ia menyebut tudingan yang diarahkan kepadanya tidak berdasar.

“Tidak pernah ada tekanan, apalagi jual beli nilai. Saya selalu terbuka membantu mahasiswa, dan semua proses akademik dilakukan transparan,” tegasnya.

Dugaan pungli ini menimbulkan keresahan luas di kalangan sivitas akademika. Banyak pihak mendorong agar Yayasan UNIPO, Pembina Yayasan, serta LLDikti Wilayah XVI Gorontalo segera turun tangan melakukan audit menyeluruh dan evaluasi total terhadap tata kelola kampus.

Desakan ini muncul bukan hanya untuk menindak pelanggaran, melainkan juga untuk memulihkan kepercayaan publik terhadap institusi pendidikan tinggi di Pohuwato.

“Kampus adalah tempat menumbuhkan ilmu, bukan tempat menumbuhkan transaksi. Bila ada oknum yang mencemari integritas akademik, maka harus segera dibersihkan hingga ke akar-akarnya,” ungkap salah satu aktivis mahasiswa.

Hingga berita ini diturunkan, pihak rektorat Universitas Pohuwato belum memberikan klarifikasi resmi. Redaksi Barakati.id tetap membuka ruang hak jawab kepada semua pihak yang disebutkan dalam pemberitaan ini, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers dan Kode Etik Jurnalistik.

Continue Reading

Facebook

Terpopuler