Connect with us

Kota Gorontalo

Marten Taha: Pendidikan Anti Korupsi Di Kota Gorontalo Tak Sebatas Program

Published

on

GORONTALO-Walikota Gorontalo Marten A. Taha memastikan program pendidikan anti korupsi berjalan dengan baik di Kota Gorontalo. Program ini bahkan akan diterapkan di seluruh lembaga pendidikan dari tingkat SD hingga SMP.

“Pendidikan anti korupsi di Kota Gorontalo benar-benar diterapkan, bukan sekedar program,” tandas Marten Taha saat mengikuti dialog interaktif di RRI Gorontalo Senin (13/01/20).

Dikutip humas pemkot, Marten menjelaskan pendidikan anti korupsi ini merupakan program Nasional yang digagas oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI melalui UU nomor 19 tahun 2019. Program ini terorientasi pada penguatan pendidikan karakter anak di setiap pendidikan formal. Program itu juga sejalan dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang penguatan pendidikan karakter di pendidikan formal.

Marten menuturkan, pendidikan anti korupsi memberikan dampak jangka panjang terhadap masa depan generasi muda di daerah.

Dalam menerapkan program ini, jauh sebelum itu Pemkot Gorontalo sudah melakukan uji coba di 10 SD dan 10 SMP. Dari hasil evaluasi dan monitoring yang dilakukan Pemkot, pengawas, dan KPK, menunjukan hasil yang baik. Atas pencapaian itu program tersebut pun diterapkan di seluruh lembaga pendidikan yang ada di Kota Gorontalo.

Pendidikan ini bukan hanya akan menjadi mata pelajaran saat mereka duduk di bangku sekolah saja, tetapi akan terbawa sampai meraka dewasa dengan kebiasaan-kebiasaan yang positif yang mereka dapatkan dari pendidikan tersebut, jelas Marten.

Untuk pendidikan informal, Pemkot lanjut Marten mewajibkan kepada ASN mendapatkan pendidikan anti korupsi yang diterapkan disetiap pelaksanaan bimbingan teknis dan pelatihan. Sedangkan bagi masyarakat sendiri, pendidikan anti korupsi ini diberikan dalam bentuk penyuluhan.

Pendidikan anti korupsi ini sangat penting bagi semua kalangan dan masyarakat. Sehingga penerapannya kami lakukan secara menyeluruh. Kami berharap, program yang kami laksanakan ini didukung sepenuhnya oleh masyarakat, tutup Marten.

Sementara itu pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Kota Gorontalo, Deddy Kadullah mengatakan, kurikulum penerapan pendidikan anti korupsi ini berbeda di tiap lembaga pendidikan. Untuk SD, penerapannya dimasukan dalam seluruh aktivitas belajar mengajar siswa, yang masih berkaitan dengan pendidikan karakter. Sedangkan untuk SMP dikolaborasikan dalam kurikulum PPKN.

Meski berhasil, pihaknyanya mengaku tidak cepat puas, Pemkot kata dia terus melakukan koordinasi pihak Inspektorat dan KPK, agar pendidikan anti korupsi ini dapat diberlakukan di seluruh sekolah di Kota Gorontalo.

Terpisah, Kepala Inspektorat Kota Gorontalo Nuryanto menjelaskan, sekaitan dengan pengembangan program ini Pemkot Gorontalo nantinya akan menjadi rujukan bagi daerah-daerah lain di Provinsi Gorontalo. Pemkot dipastikan akan membantu daerah lain untuk melakukan langkah yang sudah dilaksanakan sebelumnya.

Dalam MCP di Provinsi Gorontalo, Kota Gorontalo menularkan kepada daerah-daerah lain, untuk mengambil langkah-langkah sebagaimana yang telah dibuat oleh Kota Gorontalo, dalam merealisasikan Rencana Aksi MCP KPK di tahun 2020 ini, ujar Nuryanto.

Advertorial

Era Digital Menanti, Sekda Kota Gorontalo Minta Ormas Tak Gagap Teknologi

Published

on

Kota Gorontalo – Pemerintah Kota Gorontalo melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) menggelar kegiatan pembinaan organisasi kemasyarakatan (Ormas) di Aula Kantor Wali Kota Gorontalo, Selasa (4/11/2025).

Kegiatan bertema “Bersinergi Membangun Kota, Berkontribusi untuk Kesejahteraan” ini dibuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Gorontalo, Ismail Madjid, didampingi Ketua Tim Kerja Wali Kota Gorontalo, Nixon Ahmad.

Dalam arahannya, Sekda Ismail menegaskan pentingnya peran aktif Ormas dalam mendukung pembangunan daerah di berbagai bidang.

“Ormas harus berpartisipasi dan berkontribusi secara nyata dalam membangun daerah bersama pemerintah,” ujar Ismail dengan tegas.

Menurutnya, peran tersebut dapat disesuaikan dengan bidang kegiatan masing-masing Ormas. Kontribusi harus dimulai dari internal organisasi, misalnya dengan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) pengurus dan anggotanya.

“Apabila terdapat 50 Ormas di Kota Gorontalo, dan tiap Ormas memiliki 100 anggota, berarti ada 5.000 masyarakat yang kapasitasnya dapat ditingkatkan,” ungkap Ismail memberi ilustrasi.

Selain itu, Sekda Ismail juga mengingatkan pentingnya adaptasi terhadap perkembangan teknologi. Ia menilai Ormas tidak boleh tertinggal dari kemajuan digital yang semakin pesat.

“Jangan sampai masyarakat lebih paham teknologi dibanding organisasi tempat mereka berhimpun,” ujarnya.

Pada akhir sambutannya, Sekda Ismail mengajak seluruh pimpinan Ormas untuk memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat serta membangun komunikasi yang baik dengan pengurus dan anggota.

“Pemimpin harus terbuka dan aktif berdialog agar roda organisasi berjalan efektif. Dengan demikian, potensi konflik internal dan dualisme kepemimpinan yang dapat mengganggu stabilitas pemerintah maupun daerah bisa dihindari,” tutup Ismail.

Continue Reading

Advertorial

Saatnya Dokter Bergerak! Wawali Kota Gorontalo Serukan Kesadaran Gizi

Published

on

Kota Gorontalo – Wakil Wali Kota Gorontalo, Indra Gobel, mengajak para dokter untuk tidak hanya berfokus pada pelayanan medis, tetapi juga berperan aktif dalam meningkatkan kesadaran gizi masyarakat serta menurunkan angka tengkes atau stunting di Gorontalo.

Ajakan tersebut disampaikan saat pelantikan pengurus baru Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Kota Gorontalo, Ahad (02/11/2025), bertepatan dengan peringatan HUT ke-75 IDI.

Menurut Indra, IDI bukan sekadar organisasi profesi, melainkan bagian penting dari gerakan sosial yang berperan dalam membangun kualitas hidup masyarakat.

“Peningkatan status gizi masyarakat akan berdampak pada penurunan prevalensi stunting, dan pada akhirnya turut meningkatkan kesejahteraan serta daya saing daerah,” ujarnya.

Ia menilai, usia 75 tahun merupakan fase matang bagi IDI untuk melakukan refleksi dan transformasi peran. Profesi dokter, katanya, harus menjadi penggerak perubahan sosial sekaligus pelopor gaya hidup sehat di tengah masyarakat.

“Kesehatan adalah fondasi kesejahteraan dan religiositas masyarakat. Momentum ini harus menjadi semangat baru untuk memperkuat pelayanan dan kepedulian,” tutur Indra.

Menutup sambutannya, Wawali Indra mengajak seluruh pengurus IDI Gorontalo menjadikan peringatan ini sebagai titik awal kebangkitan dunia medis di daerah tersebut, demi terwujudnya masyarakat yang lebih sehat, produktif, dan berdaya saing tinggi.

Continue Reading

Advertorial

Peringatan Keras dari Wali Kota Gorontalo untuk PPPK soal Perceraian

Published

on

Kota Gorontalo – Wali Kota Gorontalo, Adhan Dambea, memberikan peringatan keras kepada Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di lingkungan Pemerintah Kota Gorontalo, yang baru saja resmi dilantik. Peringatan tersebut khusus ditujukan kepada PPPK, baik yang penuh waktu maupun paruh waktu, agar tidak menceraikan pasangan mereka.

“Akan saya pecat, kalau sampai ada PPPK yang menceraikan pasangannya,” tegas Wali Kota Adhan Dambea saat memberikan arahan pada pelantikan Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (JPTP) di Bandhayo Lo Yiladia (BLY), Jumat (31/10/2025).

Peringatan tegas itu bukan tanpa alasan. Wali Kota Adhan menyampaikan bahwa sudah ada informasi mengenai beberapa PPPK yang berencana mengajukan cerai. “Sudah ada informasi yang masuk. Kepala BKPP sudah saya instruksikan terkait persoalan ini. Saya ingatkan jangan sampai cerai. Kasihan pasangan teman-teman yang sudah menemani dari nol,” ujarnya penuh harap.

Pesan keras ini mencerminkan komitmen Pemerintah Kota Gorontalo untuk menjaga integritas, stabilitas keluarga, serta moral para aparatur pemerintah yang bertugas melayani masyarakat. Wali Kota Adhan menekankan bahwa kehidupan pribadi pegawai harus harmonis sebagai modal utama dalam menjalankan tugas pelayanan publik.

Continue Reading

Facebook

Terpopuler