Sekda Gorut Ridwan Yasin mengucapkan terima kasih atas pengabdian 13 dokter internship yang telah selesai mengabdi selama satu tahun di Gorontalo Utara.
GORUT – Sebanyak 13 orang dokter Internship di Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut) telah mengakhiri masa tugas. Para dokter yang ditempatkan langsung oleh Kementrian Kesehatan di Rumah Sakit Zus Gorut dan Puskesmas Molingkapoto ini, akhirnya ditarik setelah bertugas selama setahun.
Namun sebelum meninggalkan Gorut, para dokter mengadakan pertemuan bersama Sekretaris Daerah Ridwan Yasin, di ruang kerja sekda, Kamis (30/1/2020). Pertemuan itu dimaksudkan juga sebagai momen perpisahan dengan pemda setempat.
Ridwan Yasin saat itu mengucapkan terima kasih yang setinggi-tinggi atas pengabdian yang dilakukan para dokter selama di Gorut.
Menurut Ridwan, dari 13 orang yang akan pamit, 3 di antaranya mengaku bersedia bertugas lagi di Gorut.
“Dan ini sesuai dengan keinginan mereka sendiri,” ujar Ridwan Yasin.
Ridwan menjelaskan, Pemda Gorut selalu berkomitmen dengan semua program apalagi di bidang kesehatan. Sejak adanya dokter Internship, pemda telah diminta IDI Gorut agar memperhatikan kesejahteraannya dan permintaan ini pun telah diakomodir. Sebanyak Rp. 400 Juta telah dianggarkan untuk pemberian insentif para dokter yang mulai berlaku bulan Januari 2020. Dari anggaran itu, masing-masing dokter mendapatkan insentif per bulan.
“Untuk mereka yang telah habis masa tugas, hanya mendapatkan insentif pada bulan januari sebesar Rp. 2 Juta. Karena untuk penempatan dokter Intenship lagi nanti bulan februari,” kata Ridwan Yasin.
Menurut Ridwn, kedepan, Pemda Gorut akan terus menunjang kesehatan, bahkan para dokter akan difasilitasi dengan perumahan. Misalnya untuk puskesmas, disamping ada kantor ada juga rumah dokter.
“Dan rencananya Puskesmas Kwandang atau yang dikenal dengan Medical Center itu akan direnovasi menjadi Rumah Dinas Dokter,” katanya singkat.
DEPROV – Aliansi Barisan Rakyat Bersama Rakyat (Bar-Bar) menggelar aksi damai di depan Gedung DPRD Gorontalo pada Senin (08/09/2025). Mereka menyuarakan aspirasi terkait dugaan kriminalisasi yang dialami oleh mantan karyawan PT. Tjakrindo, Iyong, yang dilaporkan ke Polda Gorontalo dengan tuduhan pencurian oleh pihak perusahaan.
Zakaria, perwakilan dari keluarga Iyong, dalam orasinya menjelaskan bahwa Iyong bukanlah seorang pencuri, melainkan berinisiatif mengamankan aset perusahaan yang diduga sudah tidak beroperasi. “Kak Iyong ini hanya berinisiatif untuk mengamankan aset perusahaan yang sudah tidak beroperasi, bukan mencuri. Namun pihak perusahaan menuduhnya melakukan pencurian,” ungkap Zakaria kepada massa aksi.
Wakil Ketua I DPRD Gorontalo, Ridwan Monoarfa, yang menerima perwakilan aksi tersebut, menanggapi serius tuntutan masyarakat. Ridwan berjanji untuk segera menindaklanjuti permasalahan ini dengan memanggil pihak-pihak terkait, termasuk perusahaan dan Polda Gorontalo, untuk melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dalam waktu dekat.
“Kami akan memanggil pihak-pihak terkait untuk melakukan RDP. Paling cepat hari Rabu. Tolong hadirkan juga Kak Iyong, kalau perlu kepala desa juga,” ujar Ridwan Monoarfa.
Ridwan juga menegaskan bahwa DPRD Gorontalo akan berdiri bersama rakyat dalam mencari solusi terhadap persoalan ini dan memastikan bahwa masalah hukum yang menyangkut hak pekerja diselesaikan dengan cara yang adil.
Aksi yang dilakukan oleh Aliansi Bar-Bar ini mendapat perhatian dari masyarakat sekitar, yang mendukung penuh perjuangan Iyong untuk mendapatkan keadilan. Masyarakat berharap agar proses hukum yang berjalan dapat transparan dan memperhatikan hak-hak pekerja.
Kasus ini kini menjadi sorotan publik, dengan harapan agar semua pihak yang terlibat dapat duduk bersama dan mencari penyelesaian yang adil bagi semua pihak yang terkait.
Mahasiswa KKN UNG Berdayakan Desa Permata dengan Pelatihan Kerajinan Batok Kelapa
UNG – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Gorontalo (UNG) terus berinovasi dalam memberdayakan masyarakat. Kali ini, melalui program pengabdian masyarakat, mahasiswa KKN yang ditempatkan di Desa Permata, Kecamatan Tilongkabila, Kabupaten Gorontalo, menggelar pelatihan kerajinan batok kelapa pada Sabtu (06/09/2025).
Pelatihan ini bertujuan untuk mengubah batok kelapa yang selama ini hanya dianggap sebagai limbah menjadi produk ramah lingkungan yang bernilai ekonomi. Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan antusiasme tinggi di Desa Permata, yang memiliki potensi besar dalam pengembangan ekonomi kreatif berbasis potensi lokal.
Dosen Pembimbing Lapangan, Dr. Trifandi Lasalewo, S.T., M.T., menjelaskan bahwa kehadiran mahasiswa KKN di Desa Permata bertujuan untuk memberdayakan masyarakat melalui pengembangan ekonomi kreatif berbasis potensi lokal. “Batok kelapa selama ini hanya dianggap sebagai limbah. Padahal, jika dikelola dengan sentuhan kreativitas, bisa menjadi produk bernilai ekonomi yang mendukung keberlanjutan lingkungan,” ungkapnya.
Dengan pelatihan ini, mahasiswa KKN berharap dapat menumbuhkan keterampilan baru yang bermanfaat bagi masyarakat Desa Permata. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk mendorong kemandirian ekonomi serta memperkuat kesadaran akan pentingnya memanfaatkan sumber daya lokal secara bijak dan berkelanjutan.
“Semoga kegiatan ini memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, khususnya dalam bidang ekonomi kreatif dan pelestarian lingkungan,” harap Dr. Trifandi.
Kepala Desa Permata, Minggus Harun, menyambut positif inisiatif mahasiswa KKN yang melaksanakan pengabdian di desanya. Menurutnya, kerajinan dari batok kelapa memiliki potensi besar yang jika dikelola dengan baik dapat menghasilkan nilai ekonomis untuk masyarakat. “Saya berharap kerajinan batok kelapa ini bisa menjadi peluang baru bagi masyarakat dalam meningkatkan pendapatan,” ujar Minggus Harun.
Sementara itu, Koordinator Desa KKN Permata, Lius Kaaba, mengucapkan terima kasih atas sambutan hangat yang diberikan oleh warga selama pelaksanaan KKN. Ia menekankan bahwa batok kelapa yang sering dianggap sebagai limbah tak bernilai, bisa diubah menjadi peluang besar di tangan yang kreatif.
“Melalui program ini, kami mahasiswa KKN UNG ingin mengajak seluruh masyarakat untuk melihat potensi ini dan mengubahnya menjadi produk bernilai ekonomi,” pungkas Lius Kaaba.
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Permata sekaligus mendukung keberlanjutan lingkungan melalui pemanfaatan limbah secara bijak dan inovatif.
DEPROV – Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) DPRD Provinsi Gorontalo telah menyerahkan pandangan umumnya terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Tahun Anggaran 2026 dalam Sidang Paripurna DPRD Provinsi Gorontalo. Pandangan ini disampaikan melalui Anggota Fraksi Gerindra yang juga Ketua Komisi 4 DPRD Gorontalo, Moh. Ikbal Al Idrus.
Dalam penyampaiannya, Ikbal menegaskan bahwa RAPBD merupakan instrumen strategis dalam menggerakkan pembangunan daerah serta mewujudkan visi dan misi kepala daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Fraksi Gerindra memberikan apresiasi kepada Gubernur dan Wakil Gubernur beserta jajaran yang telah menyusun RAPBD 2026 sesuai dengan aturan dan perencanaan pembangunan daerah,” ujar Ikbal Al Idrus.
Namun, Fraksi Gerindra juga memberikan sejumlah catatan penting yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan anggaran tahun 2026. Beberapa catatan tersebut adalah sebagai berikut:
Pendapatan Daerah – Fraksi Gerindra meminta pemerintah untuk mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan cara intensifikasi dan ekstensifikasi pajak, digitalisasi sistem perpajakan, serta pemanfaatan sektor-sektor potensial seperti perdagangan, transportasi, dan jasa keuangan.
Belanja Daerah – Fraksi Gerindra menyoroti turunnya belanja modal sebesar 87,11 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini dinilai dapat menghambat pembangunan infrastruktur dan pelayanan dasar. Fraksi Gerindra meminta agar efisiensi anggaran tidak mengorbankan prioritas di bidang pendidikan, kesehatan, dan ketahanan pangan.
Pembiayaan Daerah – Fraksi Gerindra memberikan apresiasi terhadap struktur pembiayaan yang bersumber dari SILPA sebesar Rp206 juta sebagai bentuk kehati-hatian fiskal. Namun, mereka mengingatkan bahwa tren penurunan SILPA yang signifikan perlu diantisipasi dengan perencanaan yang lebih realistis di masa depan.
Selain itu, Fraksi Gerindra juga menyampaikan sejumlah saran strategis kepada Pemerintah Provinsi Gorontalo, seperti optimalisasi pendapatan daerah, peningkatan belanja modal untuk infrastruktur, pemberdayaan UMKM dan sektor pertanian, penguatan transparansi dan akuntabilitas, serta peningkatan monitoring dan evaluasi pelaksanaan anggaran.
Moh. Ikbal Al Idrus menekankan pentingnya pengurangan kegiatan seremonial dan belanja yang tidak bermanfaat bagi masyarakat, sesuai dengan arahan Presiden Republik Indonesia yang tertuang dalam Inpres Nomor 1 Tahun 2025.
“Fraksi Partai Gerindra memberikan dukungan penuh terhadap Rancangan APBD Tahun Anggaran 2026 untuk dibahas pada tahap selanjutnya. Kami berharap RAPBD ini dapat benar-benar mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif, pemerataan kesejahteraan, serta memperkuat fondasi keuangan daerah secara berkelanjutan,” ungkap Ikbal Al Idrus.
Dengan diserahkannya pandangan umum ini, Fraksi Gerindra berharap RAPBD 2026 dapat menjadi pijakan yang kuat dalam mewujudkan Gorontalo yang maju, mandiri, dan sejahtera.