Connect with us

News

Turis Diserang Gajah Saat Kano di Delta Okavango, Ini Sebabnya

Published

on

Delta Okavango di Botswana menjadi saksi peristiwa mengerikan ketika sekelompok turis yang menikmati tur kano tradisional Makoro diserang oleh seekor gajah jantan yang marah. Insiden ini terjadi setelah kano-kano turis terlalu dekat dengan induk gajah dan anak-anaknya, memicu serangan defensif sang gajah.

Dalam video rekaman yang beredar, terlihat gajah yang melaju cepat menyerbu kano, menabrak dua kano dan menjatuhkan beberapa penumpang ke air berlumpur Delta Okavango. Para turis yang berada di air juga tak menggunakan pelampung atau alat keselamatan pribadi. Gajah kemudian menahan seorang wanita di bawah air menggunakan belalainya sebelum akhirnya meninggalkan area bersama kelompok anak-anaknya setelah dihalau oleh kano lain yang mundur.

Seorang mantan ranger satwa liar dari Afrika Selatan mengomentari kejadian ini kepada Daily Mail dengan mengatakan bahwa para turis sangat beruntung bisa selamat. Ia menambahkan bahwa pemandu tur rupanya keliru dalam menentukan jarak aman bagi interaksi dengan gajah-gajah tersebut.

Dikutip dari Daily Mail, ketiga perusahaan penyelenggara tur kano Makoro menolak berkomentar mengenai insiden ini, meski seorang resepsionis menyebut bahwa turis-turis tersebut berasal dari Inggris dan Amerika Serikat.

Mokoro adalah jenis kano yang merupakan replika resmi perahu kayu tradisional masyarakat lokal yang didorong dengan tiang oleh pemandu (polers). Pada beberapa pengalaman tur yang dilakukan oleh pengusaha lokal, alat keselamatan seperti pelampung memang diwajibkan. Namun kondisi khas Delta Okavango yang perairannya relatif dangkal menjadi alasan beberapa turis tidak mengenakan alat tersebut.

Pengalaman itu juga mengingatkan kepada kisah dari Beverly Joubert, seorang penjelajah National Geographic, yang pernah mengalami serangan gajah saat melakukan syuting film dokumenter Soul of the Elephant. Ia mengulas bahwa gajah-gajah sangat peka terhadap kematian anggota kelompoknya, bahkan keberadaan mayat gajah yang dipotong-potong untuk diambil gading diyakini memicu agresi dari gajah lain.

Menurut data dari BBC Discover Wildlife, gajah merupakan salah satu hewan yang paling mematikan bagi manusia, dengan sekitar 500 kematian per tahun. Meski terkenal sebagai makhluk yang lembut, konflik antara manusia dan gajah meningkat akibat semakin hilangnya habitat gajah oleh aktivitas manusia.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Gorontalo

Kemarahan Publik Memuncak: Aliansi Peduli Hukum Desak Penutupan Tambang Ilegal di Taluditi

Published

on

Isjayanto H. Doda, perwakilan dari Aliansi Peduli Hukum (APH) || Foto istimewa

Pohuwato – Suara kemarahan publik kini menggema dari Taluditi, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo. Isjayanto H. Doda, perwakilan dari Aliansi Peduli Hukum (APH), dengan tegas menuntut Kapolsek Taluditi untuk segera menghentikan aktivitas pertambangan emas tanpa izin (PETI) yang beroperasi di wilayah Marisa 6. Hal ini menyusul tragedi yang merenggut nyawa seorang penambang ilegal bernama Anto, yang tertimpa pohon besar di lokasi tambang pada Rabu malam, 8 Oktober 2025.

Isjayanto menegaskan, bahwa tidak ada alasan lagi untuk membiarkan tambang ilegal ini terus beroperasi. Selain melanggar hukum, pertambangan ini juga menimbulkan ancaman besar terhadap keselamatan manusia dan merusak lingkungan sekitar. Ia meminta aparat kepolisian untuk tidak tinggal diam, dan segera mengambil tindakan tegas terhadap para pelaku usaha yang terlibat.

“Pertambangan di Taluditi harus dihentikan. Pemerintah desa dan kecamatan harus berani bersikap tegas terhadap aktivitas PETI yang mengancam nyawa manusia. Banjir dan longsor sering terjadi di wilayah ini, dan kelalaian dalam pengawasan adalah penyebab utama terus beroperasinya tambang ilegal ini,” ujar Isjayanto dalam konferensi pers yang digelar di Taluditi.

Isjayanto juga mengkritik lemahnya pengawasan aparat di lapangan yang menyebabkan aktivitas pertambangan ilegal berjalan tanpa kendali. Ia mengingatkan, bahwa setiap korban yang jatuh di lokasi tambang ilegal bukan sekadar kecelakaan kerja, tetapi merupakan tragedi kemanusiaan yang seharusnya mendapat perhatian serius dari pihak berwenang.

Sebelumnya, kejadian tragis ini menimpa Anto, seorang penambang asal Desa Mekarti Jaya yang ditemukan tewas setelah tertimpa pohon besar di lokasi tambang ilegal. Sementara tiga orang rekan lainnya hanya mengalami luka ringan. Kejadian ini terjadi pada malam hari sekitar pukul 23.00 WITA.

Isjayanto menuntut agar Polsek Taluditi dan Pemerintah Kabupaten Pohuwato segera turun tangan untuk menutup lokasi tambang ilegal di Marisa 6 dan memastikan agar tidak ada lagi aktivitas serupa yang mengancam keselamatan warga.

“Rakyat Taluditi menunggu tindakan nyata dari aparat hukum. Setiap tebasan cangkul di tanah Taluditi bisa berarti menggali kubur sendiri,” tambahnya.

Dengan semakin banyaknya korban yang jatuh akibat aktivitas tambang ilegal, masyarakat kini berharap ada langkah tegas yang diambil untuk menghentikan segala bentuk pertambangan ilegal yang semakin meresahkan.

Continue Reading

Daerah

Penting! Tiktokers ini Bongkar Potensi Bencana di Gorontalo

Published

on

Sebuah Akun TikTok bernama fortera_id baru-baru ini menjadi membagikan informasi indeks bahaya di Provinsi Gorontalo. Dalam video tersebut, narasumber memaparkan detail potensi risiko bencana di berbagai wilayah Gorontalo, mulai dari gempa bumi, tsunami, banjir, tanah longsor, hingga kebakaran hutan dan lahan, menggunakan bahasa ringan serta visual peta indeks multi-bahaya.

Dalam videonya menyebut, “Gorontalo nih tinggi banget nih. Indeks bahaya gempa buminya bisa tinggi banget tuh karena ada dua sumber gempa yang dekat banget sama provinsi Gorontalo nih.” dia juga menjelaskan bahwa sumber gempa Gorontalo Fault, sesar Gorontalo dan zona subduksi di utaranya Sulawesi yang harus selalu diwapadai karena bisa memicu sunami.

Tiktokers yang isi kontenya sering memberikan edukasi seputar bencana, properti, dan kualitas air ini juga menyoroti bahaya likuifaksi. “Ada beberapa titik yang punya indeks bahaya likuifaksi sedang sampai tinggi.” jelasnya. Di videonya juga dia menambahkan Untuk bahaya banjir di Gorontalo yang punya tiga wilayah dengan indeks bahaya banjirnya ngumpul yakni di sisi selatan Pohuwato, di perbatasan Boalemo sama Gorontalo, di kawasan Sungai Paguyaman, dan di sekitar Danau Limboto yang menyambung sampai ke Kota Gorontalo.”

Menurut data resmi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta BMKG, wilayah Gorontalo memang berada di zona rawan gempa dan tsunami akibat aktivitas sesar aktif serta zona subduksi, selain itu beberapa daerah juga rawan banjir dan longsor akibat karakteristik geografis setempat. BMKG pun pernah mengeluarkan peringatan dini akan potensi tsunami dan menghimbau masyarakat untuk tetap waspada, terutama di wilayah pesisir.​

Selain gempa bumi dan tsunami, bencana banjir rutin di Gorontalo memicu kerusakan besar, termasuk sektor pendidikan. Berdasarkan kajian risiko nasional, Gorontalo memiliki indeks risiko bencana sedang dengan skor 123,06, dan beberapa sekolah di provinsi ini sangat rentan terdampak bencana. Mitigasi dan pengetahuan masyarakat sangat diperlukan untuk mengurangi dampak bencana secara sistematis.​

Continue Reading

News

Tiongkok Balik Menuding, Covid-19 Bisa Berasal dari Amerika Serikat

Published

on

Pemerintah Tiongkok kembali menegaskan klaim bahwa pandemi Covid-19 kemungkinan bukan berasal dari negaranya, melainkan dari Amerika Serikat. Pernyataan tersebut dipublikasikan melalui sebuah buku putih (white paper) yang merinci respons Tiongkok terhadap pandemi dan menjadi tanggapan atas tuduhan Gedung Putih di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump yang mengklaim virus corona berasal dari kebocoran laboratorium di Wuhan, Tiongkok.​

Pada 18 April 2025, Gedung Putih meluncurkan situs resmi Covid-19 yang menuduh virus corona berasal dari laboratorium di Tiongkok. Situs itu juga menyasar Presiden Amerika Serikat sebelumnya, Joe Biden, mantan pejabat kesehatan Anthony Fauci, dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dengan kritik atas penanganan mereka terhadap pandemi.​

Menanggapi hal tersebut, Tiongkok melalui Kantor Informasi Dewan Negara merilis buku putih yang didistribusikan oleh kantor berita Xinhua. Dalam dokumen itu, Tiongkok menuding Amerika Serikat melakukan politisasi asal-usul Covid-19 serta merujuk pada gugatan hukum di Missouri yang berujung pada putusan denda sebesar 24 miliar dolar AS kepada Tiongkok atas tuduhan menimbun alat pelindung dan menutupi informasi wabah.​

Tiongkok mengklaim telah membagikan informasi relevan kepada WHO dan komunitas internasional secara tepat waktu serta menyebut studi bersama WHO-China menyimpulkan bahwa hipotesis kebocoran laboratorium adalah “sangat tidak mungkin.” Sebagaimana dikutip dalam dokumen resmi, Tiongkok menegaskan, “AS tidak boleh terus ‘berpura-pura tuli dan bisu’, tetapi harus menanggapi kekhawatiran sah masyarakat internasional.”​

Selain itu, dalam dokumen ditegaskan: “Bukti substansial menunjukkan Covid-19 mungkin telah muncul di AS lebih awal dari linimasa yang diklaim secara resmi, dan lebih awal dari wabah di China.”​

Tiongkok juga meminta agar tahapan berikutnya dari penelitian asal-usul virus difokuskan pada wilayah Amerika Serikat. Pejabat Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok mengemukakan bahwa investigasi selanjutnya terkait penelusuran asal-mula virus harus memprioritaskan Amerika Serikat.​

Di sisi lain, Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (CIA) pada Januari 2025 mengumumkan penilaian terbaru bahwa pandemi Covid-19 lebih mungkin berasal dari laboratorium di Tiongkok ketimbang secara alami. Meski demikian, CIA menambahkan tingkat keyakinan rendah (low confidence) terhadap penilaian tersebut, dan semua kemungkinan tetap terbuka, baik asal-mula alami maupun kebocoran laboratorium.​

Pernyataan CIA ini juga dikuatkan oleh penilaian Direktur FBI, Christopher Wray, yang mengungkapkan keyakinan “moderat” bahwa pandemi mungkin berasal dari insiden laboratorium di Wuhan. Lebih lanjut, Kementerian Luar Negeri Tiongkok melalui juru bicara Mao Ning merespons, “Kesimpulan bahwa kebocoran laboratorium sangat tidak mungkin dicapai oleh tim ahli gabungan China-WHO berdasarkan kunjungan lapangan ke laboratorium terkait di Wuhan. Hal ini telah diakui secara luas oleh komunitas internasional dan ilmiah.”​

Sementara perdebatan mengenai asal usul Covid-19 terus berlanjut di ranah politik dan diplomatik internasional, sebagian kalangan ilmuwan menegaskan perlunya penelitian lebih lanjut secara terbuka dan tanpa politisasi untuk menemukan fakta yang sebenarnya demi kepentingan global.

Continue Reading

Facebook

Terpopuler