Connect with us

Politik

Magnet Tante Tuty di Balik Tingginya Minat Warga Bergabung di NasDem

Published

on

BALUT-Politisi senior Partai NasDem Kabupaten Banggai Laut Dra. Hj. Tuty Hamid mengajak masyarakat khususnya generasi muda untuk bergabung bersama Partai NasDem. Ajakan ini disampaikannya lewat akun facebook pribadinya beberapa hari yang lalu.

Perempuan yang belakangan santer disebut dengan jargon Tan Tu (Tante Tuty) ini mengatakan, tidak hanya kaum bapak dan orang-orang tua saja yang cocok, para milenial sebenarnya juga lebih pas jika mau bergabung dan berkarier di partai Nasdem. Partai yang mengusung politik tanpa mahar itu kata dia tidak cuma membangun pengalaman politik kader namun juga mengasah skill inovasi lewat berbagai program-program partai.

“Menjadi NasDem adalah panggilan perubahan demi mewujudkan perbaikan dalam sistem berpolitik yang tanpa mahar.” Tulis Tuty Hamid.

Ajakan inipun sontak direspon dan dikomentari para pengguna facebook. Tak sedikit dari netizen yang memberikan suport sekaligus meminta bergabung di partai NasDem. Mereka juga siap untuk dibuatkan kartu keanggotaan saat itu juga. Bahkan, di antara warganet ada juga yang meminta agar wakil bupati Banggai Laut itu maju kembali di Pilkada Balut 2020 sebagai calon bupati dan memimpin Balut di periode berikutnya.

“Semoga Ibu sukses slalu. Dan menjadi se’org pemimpin daerah yg bijak. Amin. Salam sukses.” Tulis pemilik akun Aisyah.

“Majuuuu, trs pantang mundur demi masyarakat balut,,,” komentar warganet yang lain.

Sementara itu, salah satu tim pemenang Tan Tu, Adhi Phut menyebutkan, banyaknya respon masyarakat untuk bergabung di partai NasDem merupakan sejarah baru NasDem Banggai Laut dalam mengisi dan meniti ruang perpolitikan di daerah. Dan bicara soal kesempatan Tan Tu di Pilkada Balut lanjut Adhi, tingkat kepercayaan masyarakat terhadapnya sebenarnya sebelumnya memang sudah tinggi.

“Sehingga kalau mau singgung soal pilkada, elektabilitas ibu di masyarakat sudah tinggi sejak beberapa bulan kemarin. Ini tentunya jadi dasar bahwa Tan Tu besar kemungkinan bisa menang,” ujar Adhy, Minggu (14/6).

Ia berharap, dengan bergabungnya generasi-generasi muda Balut berkualitas, NasDem akan menjadi partai yang lebih bermanfaat lagi dalam konteks pembangunan daerah kedepan.

News

Prabowo Putuskan Empat Pulau Sah Milik Aceh

Published

on

Empat pulau kecil di perbatasan Aceh–Sumut bikin heboh! Pak Prabowo, lewat Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, memastikan keempat pulau itu statusnya sah milik Aceh. Pulau-pulau itu adalah Pulau Panjang, Lipan, Mangkir Gadang, dan Mangkir Ketek.

Awalnya, kemendagri menyerahkan keempatnya ke Sumut berdasarkan verifikasi nama dan koordinat tahun 2009. Gegara itu, gubernur Aceh dan Sumut sempat duduk satu meja untuk bahas bareng—Sumut terbuka, Aceh bersikukuh ingin balik ke wilayah asalnya.

Di Aceh, muncul protes keras dari berbagai pihak—DPD, mahasiswa, hingga guru besar kampus yang merasa martabat Aceh tiba-tiba “dicuri” . Mereka meminta keputusan ini diuji ulang lewat PTUN dan dikembalikan ke Aceh.

Sementara itu, Pak Tito bilang kalau mau dua provinsi kelola bareng juga oke: “Kalau bisa kelola bersama, why not?”.

Tapi kabar terbaru, setelah Presiden Prabowo ambil alih, keempat pulau itu resmi kembali ke Aceh.

Continue Reading

News

Saya Optimistis Kita Bisa Menghapus Kemiskinan Jauh Sebelum 2045. Itu Keyakinan dan Tekad Saya

Published

on

NEWS – Presiden Prabowo Subianto meyakini bahwa kemiskinan di Indonesia akan benar-benar hilang jauh sebelum 2045. Bukan sekadar harapan, keyakinan ini menurutnya didasari oleh “angka‑angka yang realistis dan analisis mendalam” yang telah ia pelajari.

Prabowo menyatakan motivasinya bukan hanya soal kesejahteraan rakyat, tetapi juga mengenai kelembagaan pertahanan negara. Menurutnya, kekuatan militer dan sistem pertahanan nasional adalah fondasi stabilitas dan kemakmuran di masa depan.

Banyak lembaga ekonomi dunia memproyeksikan bahwa Indonesia berpotensi masuk ke dalam 5–6 negara ekonomi terbesar di dunia pada 2045 .

Saat ini, PDB Indonesia mencapai sekitar US$ 1,5 triliun — nilai ini menjadi landasan pertumbuhan ekonomi massal.

Prabowo juga menyoroti fakta sejarah: selama masa penjajahan, Belanda mengambil kekayaan senilai ±US$ 31 triliun (≈ Rp 504 kuadriliun)—setara dengan 18× PDB saat ini dan setara anggaran negara selama 140 tahun.

Menurutnya, jika kekayaan itu dikelola oleh bangsa sendiri, Indonesia punya peluang besar untuk menjadi kekuatan ekonomi global pada 2045.

Continue Reading

News

Keras! Aceh Tolak Konsesi Pulau ke Sumut, Gubernur Manaf: Itu Hak Kita!

Published

on

Gempar! Polemik kepemilikan empat pulau strategis antara Provinsi Aceh dan Sumatera Utara kian memanas. Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, dengan tegas menolak usulan kerja sama pengelolaan dari Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution. Penolakan ini disampaikan Muzakir secara lugas, menegaskan bahwa kedaulatan atas keempat pulau tersebut adalah hak mutlak Aceh.
Tegas! Dalam sebuah pertemuan penting dengan sejumlah perwakilan daerah, Muzakir Manaf kembali mempertegas posisi Aceh. Ia menyatakan tidak akan mundur sedikit pun dalam mempertahankan wilayahnya. “Macam mana kita mau duduk bersama, itu kan hak kita, kepunyaan kita, milik kita. Wajib kita pertahankan,” ujar Muzakir, menggarisbawahi komitmen pemerintah provinsi untuk menjaga integritas wilayah Aceh yang telah diakui secara hukum.
Panas! Konflik batas wilayah ini bukanlah isu baru, namun usulan pengelolaan bersama oleh Sumatera Utara kembali memicu ketegangan. Sikap Gubernur Aceh yang kukuh menunjukkan bahwa permasalahan ini menyangkut kedaulatan dan identitas daerah yang tak bisa ditawar. Masyarakat Aceh pun menyambut baik ketegasan pemimpinnya dalam menghadapi klaim dari provinsi tetangga.
Mengejutkan! Perdebatan mengenai status kepemilikan dan pengelolaan keempat pulau ini kini menjadi sorotan publik. Dengan penolakan tegas dari pihak Aceh, bola panas ada di tangan pemerintah pusat untuk mencari solusi terbaik demi menghindari eskalasi konflik yang lebih lanjut antara dua provinsi bertetangga ini.

Continue Reading

Facebook

Terpopuler