Oleh: Rifaldy Ibura (Presiden BEM Universitas Negeri Gorontalo)
Bagaimana kabarmu kaum intelektual? Apakah di tengah pandemi COVID19 kau dan kita semua harus akan rebahan menunggu seluruhnya usai?
Dampak pandemi memang sangat berimbas. Bukan hanya pada dunia pendidikan. Sisi ekonomi, sosial, politik pun ikut tersungkur.
Pihak pemerintah, baik pusat, provinsi, dan kabupaten/kota melakukan beberapa kebijakan, mulai dari sosial distancing, hingga pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang kini berlaku di Provinsi Gorontalo dan beberapa provinsi lainnya di Indonesia. Hal ini bertujuan untuk meredam penyebarluasan wabah virus mematikan itu.
Nah, kita mahasiswa, kaum yang dikenal sebagai Agent Of Change tentu tidak hanya berdiam diri dan rebahan. Meskipun stay at home telah muncul sebagai anjuran pemerintah, namun Ini justru menjadi bagian dari proses pembelajaran dan pembentukan jati diri.
Lagi pula perlu adanya kerja sama dalam mengoptimalkan penanganan wabah virus penyakit ini, serta tindakan bermanfaat yang harus kita lakukan.
Sebagai Mahasiswa, kita tidak bisa melupakan tugas serta tanggung jawab, yakni control sosial serta agent pembaharu. Dalam kondisi seperti ini, upaya yang bisa dilakukan untuk berpartisipasi dalam hal penanggulangan Covid-19 ialah mengedukasi masyarakat tentang penyebaran pandemi ini Di lingkungan sekitar kita. Agar Masyarakat paham tenang bahaya virus corona serta bijak dalam menyikapinya.
Selain itu, kita dapat melakukan hal-hal produktif, sebagai persiapan diri kita ketika wabah ini telah usai. Mulai dari memperdalam wawasan ilmu pengetahuan, serta mengembangkan kemampuan softskil kita.
Pada hakikatnya, mahasiswa adalah bagian terakhir, dan terpenting untuk memerangi Covid-19 di negara tercinta. Manfaat dari tindakan kita akan dirasakan ketika kita memebersamai perjuangan pemerintah, dokter, TNI/POLRI, satgas, dan seluruh stekholder yang ikut melawan Covid-19.