Connect with us

Kabupaten Gorontalo

Dikbud Kabgor: Banyak Orang Tua Masih Takut Sekolah Dibuka

Published

on

Foto Ilustrasi manado.tribunnews.com

KABGOR-Meski tak lama lagi dunia pendidikan memasuki tahun ajaran baru, namun kegiatan tatap muka di sekolah belum jelas diadakan. Di Kabupaten Gorontalo sendiri, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Zubair Pomalingo mengaku, hingga saat ini pihaknya belum mengetahui pasti apakah sekolah akan dibuka atau tidak.

Pasalnya, kata Zubair, dalam persiapan dibukanya sekolah di Era New Normal masih memiliki kendala termasuk keraguan dari para orang tua, susahnya akses di daerah terpencil, dan anggaran untuk rapid tenaga pengajar.

“Yang jelas bulan juli itu hanya tahun ajaran baru. Secara nasional tahun ajaran baru akan dibuka tanggal 13 Juli, tapi apakah daring atau luring itu masih menunggu perkembangan selanjutnya. Termasuk diserahkan kepada gugus tugas masing-masing,” jelas Zuabir Pomalingo kepada wartawan, Kamis (25/6).

Zubair menjelaskan, kegiatan belajar secara daring juga mendapati masalah, karena tidak semua guru di daerah itu siap untuk melakukan belajar online terutama di wilayah terpencil. Bahkan tidak hanya itu, kurang lebih 5000 tenaga pengajar yang harus di rapid, kemungkinan besar akan menggunakan biaya mandiri menjadi kendala tersendiri. “Karena menggunakan dana bos pun tidak cukup. Jadi Untuk rapid hanya bagi orang-orang yang terpapar itu bantuan kerja sama dengan dinas kesehatan,” tuturnya.

Ia menegaskan, sekolah yang berada di zona merah juga tidak akan di verifikasi walaupun sudah meminta rekomendasi. Begitu juga bagi siswa dan guru yang berasal dari zona merah tidak wajib untuk melakukan tatap muka dalam kegiatan belajar mengajar sebagaimana yang diatur dalam Permenkes. Untuk mendapatkan rekomendasi dari dinas, ada indicator yang harus dipenuhi oleh sekolah sesuai dengan permenkes dan perbup pada tahun ajaran baru di era new normal.

Ia juga mengintruksikan agar sekolah nantinya lebih memperhatikan sarana pra sarana sesuai dengan protocol kesehatan, menyiapkan hand sanitizer, pengukur suhu badan, tempat mencuci tangan dan terutama selalu menjaga jarak.

“Kalau kita terapkan sesuai nasional, maka meja siswa harus berjarak 1,5 meter dan itu tentu membutuhkan ruangan. Kemudian dari sisi sekolah juga harus menganalisis mata pelajaran mana yang harus dilakukan bertatap muka, jadi tidak semua pelajaran dilakukan disekolah. Tak hanya itu, bagaimana kesiapan guru untuk mengawasi anak-anak seperti contohnya makan bersama, karna kantin itu diintruksikan untuk tutup dan juga waktu bermain bersama itu sudah tidak bisa lagi,” ujar Zubair.

Ia berharap, jika sekolah nantinya benar-benar akan dibuka di era new normal, orang tua, sekolah dan pemerintah, harus bertanggung jawab secara bersama. Pihak sekolah ia minta harus merapatkan masalah ini bersama komite sekolah dan juga orang tua. Sehingga pembukaan sekolah bersifat bottom up. Kemudian sekolah bersama komite memohon rekomendasi ke dinas kabupaten bahwa sekolah itu siap dibuka. “Baru kita dari dinas akan turun verifikasi mengecek bahwa benar-benar sudah siap tidak dari segi sarana prasarana dan juga sistem belajarnya. Kalau sudah seperti ini semua terlibat, orang tua, guru, sekolah dan pemerintah,” pungkas Zubair.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Kabupaten Gorontalo

Rapat Koordinasi dan Evaluasi Pilkada: Gerindra Kabupaten Gorontalo Menuju 50 Ribu Anggota

Published

on

Kabgor – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Kabupaten Gorontalo menggelar rapat koordinasi dan evaluasi untuk mempersiapkan strategi dalam menghadapi Pemilihan Umum (Pemilu) 2029. Rapat yang diadakan di sekretariat DPC ini dihadiri oleh Ketua DPC Tomy Ishak, Sekretaris DPD Nasir Majid, dan Bendahara DPD Syamsu Pana, serta sejumlah pengurus partai lainnya.

Ketua DPC Gerindra Kabupaten Gorontalo, Tomy Ishak, menegaskan bahwa peningkatan jumlah anggota adalah salah satu prioritas utama menuju Pemilu mendatang. “Kami menargetkan mencapai 50 ribu anggota sebagai upaya memperkuat basis massa partai,” ungkapnya. Langkah ini diyakini akan memperluas dukungan masyarakat dan meningkatkan peluang kemenangan partai.

Nasir Majid, Sekretaris DPD Gerindra Gorontalo, mendukung penuh langkah ini. “Soliditas dan sinergi antara DPC, DPD, dan seluruh kader adalah kunci keberhasilan. Dengan capaian ini, Kabupaten Gorontalo bisa menjadi contoh bagi daerah lain,” ujarnya.

Syamsu Pana, Bendahara DPD Gerindra Gorontalo, menekankan pentingnya pengelolaan logistik dan pendanaan yang matang. “Program pelatihan dan kaderisasi akan menjadi prioritas untuk memperkuat jaringan partai di tengah masyarakat,” ujarnya.

Ketua DPC Gerindra Kabupaten Gorontalo, Tomy Ishak

Selain itu, partai juga berkomitmen melaksanakan program-program sosial yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat. Langkah ini diyakini mampu meningkatkan kepercayaan publik terhadap Gerindra sebagai partai yang hadir untuk rakyat.

Rapat ini menunjukkan semangat kebersamaan dan komitmen yang kuat dari seluruh struktur partai di Kabupaten Gorontalo. Dengan strategi kaderisasi, penguatan logistik, serta sinergi lintas jenjang, Gerindra optimis menjadi kekuatan dominan dalam Pemilu 2029.

“Kami yakin, dengan kerja keras dan konsistensi, Gerindra Kabupaten Gorontalo dapat memberikan kontribusi besar dalam pemenangan Pemilu mendatang,” tutup Tomy Ishak.

Continue Reading

Kabupaten Gorontalo

Bawaslu Kabupaten Gorontalo Hentikan Penanganan Laporan Dugaan Pelanggaran Pilkada

Published

on

KABGOR – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Gorontalo menghentikan proses penanganan Laporan Dugaan Pelanggaran Tindak Pidana Pemilihan dengan nomor register 003/REG/LP/PB/29.04/XI/2024, Selasa (26/10/2024). Keputusan ini diambil setelah melalui pembahasan intensif dengan Sentra Gakkumdu Kabupaten Gorontalo, yang melibatkan unsur Bawaslu, Kepolisian, dan Kejaksaan Negeri Kabupaten Gorontalo.

Laporan tersebut mendalilkan adanya dugaan pelanggaran berupa money politics dan pemanfaatan fasilitas keuangan negara oleh pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Gorontalo. Hal ini merujuk pada ketentuan Pasal 187A ayat (1) dalam Undang-Undang Pemilihan, yang mengatur sanksi bagi pelaku pelanggaran terkait pemberian uang atau materi untuk memengaruhi hak pilih pemilih.

Dalam prosesnya, Sentra Gakkumdu melakukan langkah-langkah berikut:

  • Meminta keterangan dari 1 orang pelapor, 6 orang saksi, dan 2 orang ahli (Ahli Pidana dan Ahli Informasi dan Transaksi Elektronik).
  • Memeriksa seluruh bukti yang diajukan pelapor dalam upaya pembuktian.

Namun, setelah melalui analisis dan klarifikasi menyeluruh, Sentra Gakkumdu tidak menemukan cukup bukti untuk menyimpulkan adanya tindak pidana pemilihan.

Wahyudin Akili, Koordinator Sentra Gakkumdu unsur Bawaslu Kabupaten Gorontalo, menyatakan bahwa keputusan penghentian diambil berdasarkan ketentuan perundang-undangan. “Hingga batas waktu yang ditentukan, laporan tidak memenuhi unsur pelanggaran pidana pemilihan, sehingga prosesnya dihentikan,” jelas Wahyudin.

Penghentian ini menunjukkan pentingnya pembuktian yang kuat dalam menangani dugaan pelanggaran pemilu. Bawaslu menegaskan bahwa semua laporan diproses secara objektif dan sesuai prosedur demi menjaga integritas pelaksanaan pemilu di Kabupaten Gorontalo.

Continue Reading

Advertorial

Di Akhir Masa Kampanye, Roni-Adnan Sampaikan Permohonan Maaf kepada Masyarakat

Published

on

KABGOR – Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Gorontalo nomor urut 3, Dr. Roni Sampir dan Adnan Entengo, mengakhiri masa kampanye mereka dengan sebuah pernyataan permohonan maaf kepada masyarakat. Hal ini disampaikan sebagai bentuk penghormatan dan kerendahan hati atas kekhilafan yang mungkin terjadi selama kampanye.

Dalam pernyataannya, Roni Sampir menuturkan bahwa sebagai manusia biasa, tidak terlepas dari kesalahan. “Baik itu melalui kata, perilaku, atau perlakuan, kami memohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada yang tidak berkenan di hati masyarakat selama kami berkampanye,” ujar Roni, Sabtu (23/11).

Roni juga kembali mengingatkan masyarakat agar tidak ragu menagih janji jika kelak mereka dipercaya memimpin Kabupaten Gorontalo. “Jika Allah menakdirkan kami menjadi pemimpin, jangan sungkan untuk menelpon dan menagih janji yang telah kami sampaikan selama kampanye,” tambahnya.

Senada dengan itu, calon Wakil Bupati Adnan Entengo juga turut menyampaikan permohonan maaf. “Kami, seluruh tim pasangan ROAD, memohon maaf jika selama kampanye ada tutur kata atau tindakan kami yang tidak menyenangkan hati masyarakat,” tutup Adnan.

Pasangan Roni-Adnan mengakhiri kampanye dengan harapan membawa perubahan positif bagi Kabupaten Gorontalo dan menjaga hubungan baik dengan masyarakat, terlepas dari hasil Pilkada mendatang.

Continue Reading

Facebook

Terpopuler