Connect with us

Tekno & Sains

dr. Cecy: Saat Jatuh Cinta, Tubuh Butuh Asupan Gizi Yang Baik

Published

on

dr. Cecy Rahma Karim, Sp. GK saat memberikan materi pada seminar Fatwa Cinta yang diselenggarakan Fakultas MIPA di Auditorium Universtas Negeri Gorontalo, Minggu 27 Oktober 2019 | Foto Istimewa

Sebagai bentuk penghormatan pada keajaiban dan kemegahan tubuh manusia, aspek-aspek tertentu dapat dijelaskan dengan melihat tubuh sebagai sistem bahan kimia organik yang kompleks dan terhubung satu sama lain. Bahan (bio) kimia ini mengendalikan setiap proses tubuh manusia, dari pencernaan hingga cinta romantis.

Jadi, jika kita memahami struktur fisik atau organ yang terlibat, dan biokimia yang memediasi proses biologis, kita tidak hanya  dapat memahami bagaimana tubuh bekerja secara fisik, tetapi juga secara psikologis. Kita harus menerima bahwa, suka atau tidak, reaksi biokimiawi adalah proses yang mengendalikan perasaan, pikiran, dan emosi kita. Ungkap dr. Cecy Rahma Karim, Sp. GK saat memberikan materi pada seminar Fatwa Cinta yang digelar Fakultas MIPA di Auditorium Universitas Negeri Gorontalo, Minggu (27/10/19).

Semua emosi kita dihasilkan oleh otak, termasuk cinta. Mereka dihasilkan oleh sinyal listrik yang dikirim ke seluruh otak dengan bantuan beberapa bahan kimia yang disebut Neurotransmitter.

Neurotransmitter merupakan molekul yang memediasi transfer informasi dari satu neuron ke neuron lainnya. Bahan kimia ini memulai pesan yang diangkut sepanjang serat khusus (akson) dari satu daerah otak ke daerah otak lainnya, sama seperti perusahaan listrik mengirimkan listrik melalui berbagai kabel ke rumah yang berbeda. Jelas alumni Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (UNDIP) semarang tahun 2002 itu.

Lalu bagaimana pengaruh cinta bekerja dalam tubuh manusia? menurut Helen Fisher, dari Universitas Rutgers, Amerika Serikat, ada tiga tahapan cinta, dan setiap tahap di dorong oleh hormon dan proses kimiawi yang berbeda  terang dr. Cecy dihadapan ratusan mahasiswa dari berbagai kampus di Gorontalo itu.

Tahap pertama adalah Lust & Passion, di tahap ini bagian otak primitif (sistem limbik) manusia mengendalikan ketertarikan seksual dan ikatan antar pribadi, Kemudian memunculkan love. dr. Cecy mengatakan, jatuh cinta ditahapan awal ini  akan sangat menegangkan, “ketika kita jatuh cinta tingkat kortisol atau hormon stress akan meningkat. Sehingga produksi hormon sex (estrogen dan testosterone) meningkatkan gairah seksual”. Tambah dr. Cecy yang pada juni 2019 kemarin merampungkan studinya di Fakultas Kedokteran Universitas Hasanudin Makassar PPDS pada spesialis Gizi Klinis.

Masuk pada tahap kedua, cinta akan meningkatkan produksi hormon dopamin, hormon ini mengendalikan gairah, kesenangan dan penghargaan seksual. Ini yang membuat kita mencari kehadiran orang yang kita cintai. Tambah dokter kelahiran 7 juli tahun 1977 itu.

Selain dopamin, tubuh juga akan memproduksi hormon serotonin, hormon ini bertugas mengendalikan kebahagiaan dan kesejahteraan. Perubahan serotonin menyebabkan hilangnya konsentrasi, melamun dan perilaku obsesif. Hormon lainnya yang di produksi pada tahap ini adalah Adrenalin. Hormon ini berfungsi memberikan dorongan energi ekstra untuk orang yang sedang jatuh cinta. itu bertanggung jawab atas hilangnya nafsu makan dan tidur malam.

Pada fase ketiga atau terakhir, tubuh akan banyak memproduksi oksitosin, ini merupakan hormon cinta yang sangat penting untuk menjaga ketertarikan dan ikatan dengan pasangan, sementara di dalam otak, kadar serotonim kembali ke tingkat normal stres awal digantikan oleh kepercayaan, keamanan dan empati terhadap pasangan. Ungkapnya.

Lalu seperti apa keterkaitan antara produksi hormon dan nutrisi yang kita konsumsi?, dokter Cecy menjelaskan. Kelenjar Adrenal dan kelenjar tiroid, merupakan kelenjar yang menghasilkan banyak hormon dan jika mengalami gangguan akan mempengaruhi metabolisme, Protein dan Lemak menjadi terganggu. Sementara Protein dan Lemak merupakan zat gizi yang sangat diperlukan tubuh dalam jumlah banyak.

Sebab beberapa zat gizi yang kita konsumsi bisa mempengaruhi kerja dari hormon-hormon, seperti adrenalin, dopamine dan oksitosin. Tambah dr. Cecy.

Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ini, dihadapan ratusan peserta seminar dr. Cecy berbagi tips bagaimana menjaga makanan demi ketersediaan pasokan gizi saat kondisi tubuh manusia sedang jatuh cinta.

Misalnya untuk memenuhi kebutuhan vitamin B6, disarankan mengkonsumsi alpukat, kentang panggang, keju dan tomat, ini membantu mengatur produksi hormon estrogen, testosteron, serotonin, sel darah merah dan dopamin. Sementara untuk membantu kerja kelenjar adrenal, tubuh membutuhkan Vitamin B3, ini bisa diperoleh dari jamur, kacang-kacangan, biji-bijian dan kentang, ini membuat metabolisme anaerob menghasilkan energi. Nah untuk menjaga agar hubungan lebih menyenangkan, disarankan banyak mengkonsumsi sayuran hijau seperti bayam, brokoli dan kangkung, kandungan magnesiumnnya bisa menjaga vasodilator atau menjaga tekanan darah kita. Rinci isteri dari Rektor Universitas Negeri Gorontalo Dr. Eduart Wolok, ST., MT itu.

dr. Cecy Rahma Karim, Sp. GK bersama Dr. Eduart Wolok, ST., MT, Rektor Universitas Negeri Gorontalo | Foto Arlank Pakaya

Mengutip dari akhir materi yang disampaikan dr. Cecy. Terlepas dari seberapa baik kita memahami neurochemistry of attraction, Hormon dan Nutrition, kita tidak lebih dekat untuk benar-benar memahami apa itu cinta. Pada akhirnya, yang bisa kita katakan adalah: “CINTA HARUS DIRASAKAN UNTUK DIPAHAMI”. Itu tidak perlu didefinisikan, sesederhana itu. Pungkasnya.

News

Ditemukan Bahan Baku Nuklir “Uranium” di Melawi Kalimantan Barat, Potensi 24.112 Ton

Published

on

Di balik lebatnya hutan Kalimantan Barat, tepatnya di Kabupaten Melawi, tersimpan sebuah rahasia besar yang mulai terkuak: Indonesia memiliki cadangan bahan baku nuklir dalam jumlah yang mengejutkan. Sebanyak 24.112 ton uranium ditemukan di wilayah ini, menjadikannya salah satu lokasi strategis bagi masa depan energi nasional. Temuan ini tertuang dalam dokumen resmi milik Kementerian ESDM dan PLN, termasuk dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034.

Pemerintah tak tinggal diam. Bersama berbagai lembaga terkait seperti BRIN, Bapeten, hingga PLN, Kementerian ESDM tengah menyusun Peraturan Pemerintah (PP) khusus untuk mengatur eksplorasi, pemurnian, dan pengelolaan bahan radioaktif seperti uranium. Wakil Menteri ESDM, Yuliot Tandjung, menegaskan bahwa pemanfaatan energi nuklir kini bukan lagi wacana, melainkan sudah masuk ke tahap perencanaan konkret. Targetnya: Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) pertama di Indonesia bisa mulai beroperasi secara komersial pada tahun 2032.

Tak hanya Melawi, pemerintah juga mengkaji 28 wilayah lain yang potensial menjadi lokasi pengembangan PLTN, termasuk di Kepulauan Bangka Belitung. Dengan proyeksi kapasitas hingga 70 gigawatt, energi nuklir diharapkan menjadi tulang punggung baru dalam transisi energi rendah karbon Indonesia. Namun di balik potensi besar ini, tantangan tetap mengintai—mulai dari penerimaan masyarakat, jaminan keamanan lingkungan, hingga kesiapan infrastruktur teknologi tinggi. Dari Melawi, Indonesia mungkin akan menulis babak baru sejarah energinya—yang dimulai bukan dari tambang emas, melainkan dari uranium.

Continue Reading

News

Dari UI ke Harvard: Kisah Mutiara Baswedan Raih Beasiswa LPDP

Published

on

Gak banyak yang tahu, putri sulung Anies Baswedan, Mutiara Annisa Baswedan (28), alias Tia, barusan melesat meraih beasiswa LPDP buat lanjut S2 di Harvard University. Dia bakal ambil program Master of Education in Education Policy and Analysis di Harvard Graduate School of Education

Lewat akun LinkedIn-nya Tia nulis apa adanya:

“Perkenalkan, saya Mutiara Baswedan, akan melanjutkan studi Magister… Bersama @lpdp.ri dan @pk257.lpdp saya siap melanjutkan perjalanan akademik dan mengabdi bagi bangsa.”

Dia juga bilang:

“Saya berkomitmen untuk membawa semangat nasionalisme serta menjunjung tinggi nilai‑nilai budaya Indonesia dalam setiap langkah perjalanan saya.”

Perjalanan Tia selama ini bukan basa-basi. Dia sudah lulus dari Fakultas Hukum UI pada 2020, lalu aktif jadi Manager of External Affairs di Asian Law Students’ Association UI.

Beberapa pencapaiannya:

  • Exchange student Denmark (2014) lewat AFS & Bina Antarbudaya
  • Juara 3 ALSA National English Competition (2017)
  • Best Delegate & Best Position Paper di beberapa Model UN, dan jadi delegasi UI di Harvard National MUN 2017–2018
  • Finalis Duta Muda ASEAN‑Indonesia (2019), Youth Ambassador Indonesia-AS
  • Trio lulus hukum, organisasi aktif, hingga pernah kerja di firma hukum Assegaf Hamzah & Partners sebelum hijrah ke tim riset Anies untuk Pilpres 2024

Namanya publik, pasti aja ada komentar miring. Ada yang bilang:

“Anak pejabat kok pakai beasiswa?” Tapi, sejarah LPDP menunjukkan kalau beasiswa ini memang didesain buat “talenta terbaik bangsa”, bukan hanya orang dari kalangan tidak mampu. Jadi guyuran kritik publik tak bikin lo’s. Yang penting, kualitas dan kontribusi nyata di depan mata.

Continue Reading

Hiburan

Benarkah Kunang-Kunang Akan Segera Punah? Ini Kata Ahli.

Published

on

Sebuah pertanyaan yang mengusik hati belakangan ini ramai diperbincangkan di media sosial: benarkah kita adalah generasi terakhir yang berkesempatan menyaksikan keajaiban kunang-kunang di malam hari? Kekhawatiran ini bukan tanpa alasan, seiring dengan laporan yang menunjukkan penurunan drastis populasi serangga bercahaya ini di berbagai belahan dunia. Fenomena ini memicu pertanyaan mendalam tentang masa depan salah satu pesona alam ini.

Berbagai faktor menjadi biang keladi di balik surutnya populasi kunang-kunang. Para ahli menyoroti hilangnya habitat alami mereka akibat alih fungsi lahan, polusi cahaya yang mengganggu ritual kawin mereka, serta penggunaan pestisida yang membahayakan. “Para ahli memperingatkan bahwa persentase signifikan spesies kunang-kunang menghadapi ancaman kepunahan,” demikian disampaikan dalam laporan. Hal ini menjadi alarm serius bagi ekosistem global, mengingat peran penting kunang-kunang sebagai predator alami hama.

Meskipun ancaman kepunahan membayangi, harapan untuk menyelamatkan kunang-kunang masih ada. Artikel ini menggarisbawahi berbagai upaya konservasi yang bisa dilakukan. Mulai dari meminimalkan penggunaan insektisida, mencegah konversi lahan yang merusak ekosistem, hingga menjaga kelestarian lahan basah. “Mengatur polusi cahaya, dan mengedukasi publik untuk melindungi habitat kunang-kunang,” menjadi poin krusial yang juga ditekankan. Langkah-langkah ini menjadi kunci untuk memastikan generasi mendatang masih bisa menikmati kerlap-kerlip kunang-kunang.

Prediksi tentang menghilangnya kunang-kunang memang didasarkan pada tren saat ini. Namun, optimisme tetap menyala bahwa skenario terburuk dapat dihindari jika upaya konservasi segera dan konsisten diimplementasikan. Dengan kesadaran kolektif dan tindakan nyata, kita bisa menjadi generasi yang menyelamatkan, bukan generasi terakhir yang melihat kunang-kunang. Ini adalah panggilan bagi kita semua untuk menjaga keseimbangan alam dan memastikan keberlangsungan hidup kunang-kunang.

Continue Reading

Facebook

Terpopuler