POHUWATO – Memperingati hari jadi yang ke 15 Dewan Pimpinan Cabang (DPC) partai Gerindra kabupaten Pohuwato menggelar jalan sehat dengan mengambil titik mulai di halaman gedung sekretariat DPC dan berakhir di objek wisata pantai Pohon Cinta.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut diantaranya, Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Pohuwato, Saipul A. Mbuinga, Ketua OKK DPD Gerindra Provinsi Gorontalo, Biliyarto Lahay, seluruh pengurus DPC, Kader, dan masyarakat umum, (12/2/2023).
Disela-sela memeriahkan hari jadi partai, Ketua DPC Gerindra Kabupaten Pohuwato, Saipul A. Mbuinga menyampaikan terkait kesiapan partai Gerindra pada kontestasi Pemilu Legislatif (Pileg) 2024 mendatang.
“Kami telah mempersiapkan seluruh calon-calon legislatif untuk bertarung di pileg 2024 nanti. di dapil Paguat-Dengilo dengan 4 calon, Marisa-Paguat dengan 6 calon legislatif, Duhiadaa-Patilanggio 4 calon, Randangan-Taluditi 4 calon, wonggarasi-Lemito-Popayato Grup ada 7 calon,” ungkapnya.
Dengan mempersiapkan strategi dan taktik yang mumpuni, Saipul mengatakan bahwa partai Gerindra optimis untuk meraih kemenangan di perhelatan Pemilu 2024.
Menanggapi hal itu, Ketua OKK DPD Gerindra Provinsi Gorontalo, Biliyarto Lahay mengatakan bahwa pihaknya senantiasa akan mendukung penuh langkah yang di ambil oleh Ketua DPC Kabupaten Pohuwato.
“Tapi ada bagian yang spesifik karena beliau (Ketua DPC) yang juga merupakan seorang eksekutif, walapun beliau tampil sebagai Ketua DPC dilain sisi juga beliau juga sebagai seorang Bupati, sehingga kami agak merasa ringan dalam bekerja mendukung wilayah Pohuwato,” ujarnya.
Juru bicara GERINDRA Gorontatlo, Wahidin Ishak || Foto istimewa
GORONTALO – Partai Gerakan Indonesia Raya (GERINDRA) Gorontalo rupanya telah mengkaji kondisi politik yang akan terjadi pada Pilkada tahun 2029 nanti. “Wah… Pilgub 29 pasti akan sangat seru dan mencerdaskan rakyat,” kata Wahidin Ishak, juru bicara GERINDRA.
Betapa tidak, di Pilgub 29 nanti akan berseliweran nama-nama besar seperti: 1. Suharso Monoarfa (Ex Mentri), 2. Sandiaga Uno (eks menteri), 3. Rachmad Gobel (Eks Wakil Ketua DPR RI), 4. Elnino Mohi (Anggota DPR RI) 5. Idah Syahidah (Wakil Gubernur Gorontalo), 6. Rama Datau (Ketua HIPMI DKI). 7. Adhan Dambea (Walikota Gorontalo), 8. Saipul Mbuinga (Bupati Pohuwato), 9. Rum Pagau (Bupati Boalemo), 10.Tomy Ishak (stafsus anggota DPR RI), 11. Ismet Mile (Bupati Bone Bolango), 12. Abdurrahman Bahmid (Ketua MUI Gorontalo), 13. Dokter Rizal Alaydrus (Tokoh Gorut),14. Thariq Modanggu (Cabup Gorut), 15. Sulyanto Pateda (Wakil Ketua DPRD Provinsi Gorontalo), 16. Mayjen Afanti Uloli (alumni mabes AD), 17. Mayjen Amrin Ibrahim (Eks Danrem Gorontalo), 18. Andika Monoarfa (Stafsus Menteri)
“Bisa dibayangkan dan dianalisis sendiri ya jika nama-nama itu bertengger sebagai
calon Gubernur maupun calon wakil Gubernur Gorontalo pada tahun 2029,” kata Wahidin Ishak.
Tambahnya semua nama di atas, kata Wahidin, pernah tercatat sebagai orang yang memerangi praktek politik uang. “Mereka ini pernah tercatat melawan money politics, mirip dengan visi-misi GERINDRA,” tutur Wahidin.
Kenapa nama Gusnar Ismail tidak disebut? “Oh, sekarang kan periode kedua beliau jadi Gubernur Gorontalo. Tidak mungkin beliau mencalonkan ke Pilgub lagi. Kalau beliau calon DPR RI dari GERINDRA, mungkin bisa,” tegas Wahidin yang juga staf ahli di dewan Kota tersebut.
Dia menambahkan, ada beberapa hal yang berpengaruh kepada GERINDRA ketika mengusung seseorang ke Pilgub 29.
Pertama, hasil konvensi kader-kader GERINDRA tentang siapa orang yang paling tulus untuk Gorontalo.
Kedua, hasil survey yang tinggi. “GERINDRA sudah pengalaman di pilkada yang lalu-lalu. Ada yang GERINDRA menang dan ada yang GERINDRA kalah. Kami sudah belajar banyak dari situ. Wajar kalau tahun 29 nanti GERINDRA ingin menang di semua tempat,” kata Wahidin. Maka hasil survey, menurut GERINDRA, adalah gambaran ilmiah pilihan rakyat.
Setelah kedua faktor tadi, lanjutnya, adalah faktor kontribusi politik kepada partai GERINDRA. “Intinya GERINDRA hanya membantu figur yang telah membantunya. Gampang kan ya,” tandas Wahidin.
LIMBOTO–Sekretaris DPC GERINDRA Kabupaten Gorontalo Sarjon Adarani menanggapi adanya oknum-oknum yang keluar dari partai berlambang Kepala Garuda itu.
“Dari dulu ada banyak yang masuk dan keluar parpol. Itu biasa. Bukan hanya GERINDRA, partai lain juga mengalami orang masuk maupun yang dikeluarkan dari partai. Jadi ndak usah dibahas lah. Biasa itu,” ucap Sarjon asal Boliyohuto itu.
Menurut Sarjon, kalau keluar satu maka bergabunglah ribuan orang dengan GERINDRA. “Ibarat pepatah ‘patah satu tumbuh seribu’. Kan begitu,” ungkap Sarjon.
Dia kemudian bercerita bahwa pada Pemilu 2014 setelah jadi caleg yang gagal alias tidak ta dudu, yang bersangkutan pindah partai 2019 dan tetap gagal jadi aleg juga. “Artinya, yang bermasalah bukan parpol, tapi dianya,” ungkap Sarjon yang pada Pemilu 2024 lalu dipilih oleh lebih dari seribu orang tapi Sarjon sendiri tetap ditakdirkan tidak jadi aleg.
Sarjon menambahkan, kader GERINDRA sejati hanya orang-orang yang sudah selesai dengan dirinya sendiri. “Intinya, kalau tukang koprol maka carilah partai yang bukan GERINDRA. Kalau mau berkorban untuk partai, silahkan masuk ke GERINDRA. Begitu….” tandasnya.
Menurut Sarjon, bila sudah keluar atau dikeluarkan dari GERINDRA maka tetap silaturrahim tapi sudah tidak boleh lagi membawa nama partai GERINDRA. “Kalau mau keluar, ya keluar saja. Kan bebas. Demokrasi tiyali. So bagitu. Tapi ybs tidak boleh lagi bawa nama partai, organisasi sayap partai maupun simbol-simbol partai secara gambar maupun bahasa tutur,” tutup Sarjon Adarani.
Foto Tomy Ishak : Ketua pembangunan kantor DPD Gerindra Provinsi Gorontalo
Gorontalo – Partai GERINDRA diam-diam sedang merancang serta membangun kantor DPD Provinsi Gorontalo. Rencananya, kantor itu bukan sekadar kantor, melainkan semacam wisma bersama. Dananya pun berupa gotong-royong para kader partai besutan Prabowo Subianto itu.
“Dalam visi kami, yang sedang kami bangun ini adalah wisma bersama GERINDRA, bukan sekadar kantor DPD. Kalau wisma, konsepnya beda lagi kan,” ungkap Ketua Pembangunan Kantor GERINDRA Gorontalo, Tomy Ishak.
Kata dia, ada baiknya dia bicara setelah wisma itu selesai pembangunannya, ketimbang dia bicara sekarang padahal wismanya belum ada.
Informasi yang dapat kami kumpulkan, pembanguan wisma GERINDRA itu bisa menjadi kantor bersama antara DPD GERINDRA Provinsi Gorontalo dan DPC GERINDRA Kota Gorontalo
“Mungkin saja begitu. Pak Sulyanto Pateda (Ketua GERINDRA Kota Gorontalo) adalah sekretaris pembangunan wisma kan…,” ungkap sebuah sumber.
Sementara menurut Tomy Ishak, pihaknya bertarget bahwa wisma itu selesai dibangun 2027. “Namanya juga target. Bisa meleset dari tahun 2027. Bisa lebih cepat, bisa lebih lamban,” ungkap Tomy Ishak yang juga Ketua DPC GERINDRA Kabgor itu.