GORONTALO-Jumlah spesimen negatif Covid-19 di Provinsi Gorontalo kian bertambah dari waktu ke waktu. Angka kesembuhan pasien terpapar virus corona juga makin hari makin naik.
Hasil pemeriksaan Balai POM Gorontalo Kamis (25/6/2020) lagi-lagi menunjukkan trend positif. Di mana dari 162 sampel yang diperiksa, sebanyak 155 sampel dinyatakan negatif, 17 di antaranya pasien sembuh, 7 sampel positif, dan 3 pasien baru.
“Pasien sembuh hari ini pasien 85, SP perempuan umur 19 tahun, swab kelima dan keenam hasil PCRnya negatif. Pasien 154 SUS perempuan 41 tahun. Swab ketiga dan keempat, PCR negatif,” ujar Juru Bicara Gugus Tugas Penangan Covid-19 Gorontalo, Triyanto S. Bialangi, dalam konferensi pers Kamis (25/6) siang .
Selanjutnya, pasien sembuh adalah pasien 156, LKO, perempuan, 28 tahun,
Pasien 168, SPM, perempuan, 28 thaun, hari.
Pasien 169, JF, Laki-laki, 27 tahun. Ketiga pasien ini Swab ketiga dan keempat, PCRnya negatif dan dirawat selama 14 hari.
Pasien 172, SYT, Perempuan. 20 tahun dan Pasien 177, DQK, Laki-laki. 22 tahun, dimana Swab kedua dan ketiga PCR negatif pasien ini dirawat selama 13 hari.
Pasien 179, KLE, Laki-laki, 23 tahun. Swab kedua dan ketiga, PCR negatif. Dirawat 12 hari. Pasien 180, JSO, Laki-laki. 39 tahun. Swab kedua dan ketiga, PCR negatif. Dirawat 13 hari.
Pasien 186, TTA, Perempuan, 45 tahun.
Pasien 187, RWM, Laki-laki, 38 tahun.
Pasien 200, MPS, Perepuan, 28 tahun.
Pasien 202, FGW, Perempuan 26 tahun.
Pasien 204, SID, perempuan, 32 tahun. Dimana Swab kedua dan ketiga hasil PCRnya negatif dan dirawat 11 hari.
Pasien 208. FRA, perempuan, 28 tahun. Swab ketiga dan keempa, PCR negatif. Pasien 211 IKP, perempuan. Swab kedua dan ketiga, PCR negatif. Dan yang terakhir Pasien 222, AAC, 33 tahun. Swab kedua dan ketiganya PCR negatif pasien dirawat 5 hari.
Sementara itu pasien yang terkonfirmasi positif Pasien 241, MAJ, Perempuan, 25 tahun. Kelurahan Dulomo Selatan, Kota Utara, Kota Gorontalo. Pasien merupakan tenaga kesehatan, dan sementara persiapan rujukan ke RSAS.
Selanjutnya Pasien 242, HDM, Perempuan, 57 tahun. Kelurahan Dembe I, Kota Barat, Kota Gorontalo. Pasien masuk RSAS dengan keluhan sesak, dan ada penyakit komorbit. Kondisi pasien Keadaan umum baik.
Selanjutnya lagi Pasien 243, IRY, Laki-laki, 36 tahun. Desa Ayula Utara, Bulango Selatan, Bone Bolango. Pasien 243 merupakan tracking kontak pasien 225, SMF.
Total pasien yang terkonfirmasi positif berjumlah 243 orang, meninggal 8 orang, sembuh 197 orang dalam perawatan 37 orangorang, dan persiapan rujukan 1 orang.
Pohuwato – Kasus dugaan pencemaran nama baik yang dilaporkan oleh Vanda Waraga terhadap Daeng Rudy ke Polres Pohuwato mulai menunjukkan perkembangan. Setelah sempat mempertanyakan kejelasan proses hukumnya, Vanda kini melihat adanya tindak lanjut dari pihak kepolisian.
Diketahui, Vanda telah melaporkan kasus ini sejak awal April 2025 dan telah menjalani pemeriksaan serta memberikan keterangan selama kurang lebih tiga jam dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) pada Rabu (09/04/2025).
Namun hingga pertengahan April, Vanda sempat mengaku belum menerima informasi lanjutan dari pihak penyidik. “Saya sudah memberikan keterangan secara menyeluruh, sekarang saya hanya ingin tahu sejauh mana proses laporan ini berjalan,” ungkapnya, Kamis (17/04/2025).
Vanda menegaskan, laporan tersebut bukan bentuk balas dendam atau serangan terhadap pihak lain, melainkan langkah hukum untuk menjaga kehormatan pribadi dan profesionalitasnya.
“Ini bukan soal ego atau harga diri, tapi soal tanggung jawab terhadap profesi dan martabat pribadi,” ujarnya tegas.
Tak berselang lama, penyidik Polres Pohuwato pun mulai memanggil saksi-saksi terkait. Salah satu saksi yang telah dipanggil adalah Israwanto Doda, yang menerima surat pemanggilan resmi dengan nomor B/139/IV/RES.1.14./2025.
Israwanto mengonfirmasi bahwa dirinya telah memenuhi panggilan dan memberikan keterangan kepada penyidik. “Saya mendapatkan informasi pagi tadi dari pelapor terkait kelanjutan perkara pencemaran nama baik sebagai saksi,” ujarnya.
Saat dimintai penjelasan lebih lanjut soal isi kesaksiannya, Israwanto memilih untuk menahan diri dan menyerahkan sepenuhnya pada proses hukum.
“Yang jelas, semua yang saya sampaikan sesuai fakta dan bisa saya buktikan di pengadilan nanti, baik itu lewat video, rekaman, maupun dokumentasi lainnya,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan, masih ada satu saksi lain yang akan segera diperiksa untuk melengkapi keterangan. Setelah itu, proses penyidikan akan berlanjut sesuai mekanisme hukum yang berlaku.
Dengan dimulainya pemanggilan saksi, publik kini menantikan langkah selanjutnya dari penyidik dalam menangani laporan ini. Vanda pun berharap agar proses hukum berjalan secara profesional dan transparan demi keadilan yang seimbang.
Gorontalo – Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Gorontalo bersama Tim SAR Gabungan berhasil mengevakuasi 10 mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo (UNG) Jurusan Teknik Geologi yang terseret arus sungai saat melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Dunggilata, Kecamatan Bulawa, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo.
Peristiwa bermula pada 15 April 2025 pukul 16.00 WITA, ketika 10 mahasiswa tengah melakukan pemetaan di area pegunungan sebagai bagian dari kegiatan KKN mereka. Saat perjalanan kembali, para mahasiswa menyeberangi Sungai Dunggilata tanpa menyadari bahwa debit air sungai meningkat drastis akibat luapan dari hulu. Akibatnya, seluruh mahasiswa tersebut terseret arus deras.
Mendapat laporan kejadian, Lanal Gorontalo segera mengerahkan personel untuk bergabung bersama unsur TNI-Polri, Basarnas, BPBD, dan masyarakat setempat dalam melaksanakan operasi SAR. Tim gabungan menyusuri area sepanjang sungai dan lokasi kejadian demi menemukan korban yang terbawa arus.
Pada 16 April 2025 pukul 01.45 WITA, Tim SAR Gabungan berhasil mengevakuasi seluruh korban, dengan rincian:
7 mahasiswa ditemukan selamat
3 mahasiswa dinyatakan meninggal dunia
Seluruh korban langsung dibawa ke Posko SAR untuk pemeriksaan medis dan penanganan lebih lanjut di RSUD Tombulilato.
Komandan Lanal Gorontalo, Letkol Laut Martha Novalianto, S.H., M.Tr.Opsla, menyampaikan rasa syukur atas keberhasilan tim dalam mengevakuasi para korban.
“Alhamdulillah, para korban berhasil dievakuasi dengan baik oleh Tim SAR Gabungan. Kegiatan ini merupakan bentuk komitmen kami dalam merespons setiap situasi darurat, baik bencana alam seperti gempa dan banjir, maupun kecelakaan lain yang membutuhkan operasi pencarian dan pertolongan,” ujarnya.
Evakuasi ini menjadi bukti nyata sinergi antarinstansi dalam menghadirkan rasa aman bagi masyarakat, khususnya dalam situasi darurat yang memerlukan penanganan cepat dan tanggap.
BONBOL – Sebanyak 10 mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo (UNG) yang tengah menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Dunggilata, Kecamatan Bulawa, mengalami insiden tragis setelah terseret arus deras saat melakukan kegiatan pemetaan di wilayah pegunungan sekitar sungai.
Dalam insiden tersebut, 5 mahasiswa terbawa arus, sementara 5 lainnya sempat terjebak di tengah derasnya aliran sungai. Setelah upaya pencarian dan penyelamatan selama hampir 9 jam, seluruh mahasiswa berhasil dievakuasi oleh Tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas Gorontalo, TNI, Polri, serta instansi terkait lainnya.
Namun, kabar duka menyelimuti proses evakuasi ini, karena 3 mahasiswa dinyatakan meninggal dunia, sedangkan 2 lainnya selamat dalam kondisi luka berat. Kelima mahasiswa yang sempat terjebak di tengah tebing dan arus deras berhasil diselamatkan dalam kondisi selamat dan langsung mendapatkan pertolongan medis.
Proses Evakuasi Dramatis
Komandan Regu Operasi SAR menyampaikan bahwa operasi penyelamatan berlangsung sejak pukul 20.00 WITA dan baru berhasil diselesaikan pada pukul 04.50 WITA. Evakuasi tergolong sulit karena lokasi para korban terjebak berada di antara tebing-tebing tinggi dan aliran sungai yang deras, menyulitkan akses tim penyelamat.
Meski begitu, dengan kerja keras, dedikasi, dan profesionalisme tinggi, Tim SAR berhasil menyelesaikan proses evakuasi dengan aman dan tanpa tambahan korban.