Connect with us

Advertorial

Kodim 1313 Pohuwato dan Dinas Pertanian Berhasil Panen Padi Gogo di Lahan 1,5 Hektare

Published

on

Pohuwato – Setelah melalui proses penanaman, Kodim 1313 Pohuwato bersama Dinas Pertanian Kabupaten Pohuwato berhasil melakukan panen padi gogo di lahan seluas 1,5 hektare. Panen ini merupakan bagian dari upaya sinergis antara TNI dan pemerintah daerah untuk meningkatkan ketahanan pangan, khususnya di wilayah Kabupaten Pohuwato.

Komandan Kodim (Dandim) 1313 Pohuwato, Letkol Inf. Madiyan Surya, menjelaskan bahwa kegiatan panen padi gogo ini merupakan bentuk dukungan aktif terhadap program pengembangan lahan pertanian di daerah tersebut. Program ini bertujuan untuk mengoptimalkan lahan yang belum dimanfaatkan, terutama dengan target pengembangan luasan tanam padi gogo hingga 1.000 hektare.

“Pelaksanaan panen ini adalah salah satu bukti nyata sinergitas antara Kodim 1313 dan Pemerintah Daerah Pohuwato. Kami bekerja sama dengan Dinas Pertanian untuk mewujudkan ketahanan pangan yang lebih kuat melalui pengembangan padi gogo di lahan-lahan kosong,” ujar Dandim Madiyan Surya dalam sambutannya.

Dandim Madiyan juga menekankan pentingnya pemanfaatan lahan kosong untuk meningkatkan produksi pangan lokal. Pengembangan varietas padi gogo ini diharapkan bisa memberikan dampak positif tidak hanya bagi jajaran TNI, tetapi juga masyarakat luas, sehingga masyarakat terdorong untuk mengoptimalkan lahan yang tersedia.

“Kami ingin memastikan bahwa Pohuwato siap menghadapi potensi krisis pangan di masa mendatang. Salah satu cara yang paling efektif adalah dengan memaksimalkan pemanfaatan lahan kosong dan menghasilkan padi gogo yang bisa beradaptasi dengan kondisi lokal. Selain itu, kegiatan ini juga akan memberi contoh bagi masyarakat sekitar agar bisa ikut terlibat dalam pengembangan pertanian ini,” tambahnya.

Dandim Madiyan menegaskan bahwa Kodim 1313 akan terus mendukung program-program ketahanan pangan yang dicanangkan oleh Pemerintah Kabupaten Pohuwato, khususnya melalui sektor pertanian dan peternakan. Di Makodim 1313 sendiri, berbagai kegiatan terkait pertanian sudah berjalan sebagai bagian dari upaya penguatan ketahanan pangan di daerah tersebut.

“Sektor pertanian dan peternakan adalah pilar penting dalam mewujudkan ketahanan pangan di wilayah kita. Kami di Kodim 1313 sangat mendukung dan siap berkolaborasi dengan Dinas Pertanian Pohuwato untuk memastikan program ini berjalan dengan baik dan bermanfaat bagi masyarakat,” tegasnya.

Melalui panen ini, Dandim Madiyan berharap bahwa pengembangan padi gogo dan pemanfaatan lahan kosong dapat menjadi solusi untuk menghindari potensi krisis pangan. Selain itu, panen padi gogo juga merupakan salah satu langkah strategis untuk memperkuat ketahanan pangan lokal.

Program ini diproyeksikan akan terus berkembang, dengan target luasan tanam yang lebih besar di masa mendatang. Pemerintah daerah bersama jajaran TNI diharapkan mampu mendorong pertumbuhan sektor pertanian melalui inovasi dan teknologi pertanian yang tepat guna.

“Kami berharap kegiatan ini bisa menjadi awal dari banyak panen sukses lainnya di wilayah Pohuwato. Dengan kerja sama yang solid antara TNI, pemerintah, dan masyarakat, kita optimis bahwa Pohuwato bisa menjadi salah satu daerah yang mandiri dalam hal pangan,” pungkas Dandim Madiyan.

Panen padi gogo yang dilakukan Kodim 1313 dan Dinas Pertanian Pohuwato ini bukan hanya simbol keberhasilan program pertanian, tetapi juga cerminan sinergitas yang kuat antara berbagai pihak dalam mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan. Upaya ini diharapkan akan terus berjalan secara konsisten, sehingga masyarakat Pohuwato dapat merasakan manfaat langsung dari peningkatan produksi pangan lokal.

Advertorial

Festival Literasi Pohuwato 2025 Gaungkan Budaya Baca dan Tulis

Published

on

Pohuwato – Festival Literasi Tahun 2025 yang digelar oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Pohuwato resmi dibuka oleh Wakil Bupati Pohuwato, Iwan S. Adam, pada Selasa (04/11/2025). Kegiatan ini berlangsung di halaman kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Pohuwato.

Acara pembukaan turut dihadiri oleh perwakilan Forkopimda Pohuwato, Plh. Sekda Arman Mohamad, Kepala Dinas Perpustakaan Provinsi Gorontalo Ridwan Hemeto, Kabid Perpustakaan Provinsi Gorontalo, jajaran Dinas Perpustakaan Kota Gorontalo, Rektor Universitas Pohuwato, perwakilan Kementerian Agama Pohuwato, TP-PKK, Ketua DWP Pohuwato Suriyati Datau R. Abdjul, serta perwakilan sejumlah perusahaan seperti Pani Gold Mining, PT. IGL, BJA, BTL, PT. LIL, dan Sawit Tiara Nusa. Turut hadir pula para kepala sekolah SD dan SMP, guru, Camat Lemito Fatmah Katili, serta mantan Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Lusiana Bouty.

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Iwan S. Adam menyampaikan bahwa kehadirannya mewakili Bupati Saipul A. Mbuinga yang sedang melaksanakan tugas kedinasan di luar daerah.

“Kami menyampaikan apresiasi kepada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan atas pelaksanaan kegiatan ini. Semoga tujuan dari gerakan literasi ini dapat tercapai dan memberi manfaat bagi masyarakat,” ujarnya.

Iwan Adam menambahkan, kemampuan literasi seperti membaca, menulis, dan berbicara sejatinya telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Pohuwato. Namun, lewat kegiatan seperti Festival Literasi, semangat untuk memperkuat budaya baca dan menulis diharapkan terus tumbuh, sehingga masyarakat semakin cerdas dalam menghadapi persoalan kehidupan.

Menurutnya, literasi bukan hanya kemampuan teknis membaca dan menulis, tetapi juga kemampuan memahami, menafsirkan, serta menggunakan informasi secara bijak untuk meningkatkan kualitas hidup. Ia berharap kegiatan Festival Literasi ke depan dapat mengangkat lebih banyak unsur budaya lokal.

“Dengan terselenggaranya festival ini, ke depan kita bisa menambahkan kegiatan yang menonjolkan kekayaan budaya daerah. Tradisi dan adat yang mulai jarang ditemui perlu kita dokumentasikan di perpustakaan sebagai bagian dari literasi budaya,” ujarnya menegaskan.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Risnawati Ali, menjelaskan bahwa literasi kini mencakup kemampuan memahami serta memanfaatkan informasi secara cerdas dan bertanggung jawab.

“Kita hidup di era informasi serba cepat. Budaya literasi yang kuat akan menjadi benteng bagi masyarakat dari arus informasi menyesatkan, serta menjadi jembatan menuju pengetahuan baru yang mampu meningkatkan kesejahteraan,” ungkapnya.

Festival Literasi yang berlangsung selama tiga hari, hingga Kamis (6/11/2025), diikuti sekitar 600 peserta dari berbagai kalangan—terdiri atas pengelola perpustakaan sekolah, desa, dan umum, guru, siswa, mahasiswa, komunitas literasi, pegiat baca, penulis lokal, hingga masyarakat pemerhati literasi.

Beragam kegiatan disiapkan, mulai dari talkshow, pelatihan mendongeng, seminar, pameran buku dan kuliner, hingga berbagai lomba. Seluruh rangkaian kegiatan ini diharapkan mampu mendorong interaksi positif antara masyarakat dan perpustakaan sebagai pusat pembelajaran sepanjang hayat, sekaligus menumbuhkan ekosistem literasi yang inklusif dan berkelanjutan.

Continue Reading

Advertorial

Era Digital Menanti, Sekda Kota Gorontalo Minta Ormas Tak Gagap Teknologi

Published

on

Kota Gorontalo – Pemerintah Kota Gorontalo melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) menggelar kegiatan pembinaan organisasi kemasyarakatan (Ormas) di Aula Kantor Wali Kota Gorontalo, Selasa (4/11/2025).

Kegiatan bertema “Bersinergi Membangun Kota, Berkontribusi untuk Kesejahteraan” ini dibuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Gorontalo, Ismail Madjid, didampingi Ketua Tim Kerja Wali Kota Gorontalo, Nixon Ahmad.

Dalam arahannya, Sekda Ismail menegaskan pentingnya peran aktif Ormas dalam mendukung pembangunan daerah di berbagai bidang.

“Ormas harus berpartisipasi dan berkontribusi secara nyata dalam membangun daerah bersama pemerintah,” ujar Ismail dengan tegas.

Menurutnya, peran tersebut dapat disesuaikan dengan bidang kegiatan masing-masing Ormas. Kontribusi harus dimulai dari internal organisasi, misalnya dengan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) pengurus dan anggotanya.

“Apabila terdapat 50 Ormas di Kota Gorontalo, dan tiap Ormas memiliki 100 anggota, berarti ada 5.000 masyarakat yang kapasitasnya dapat ditingkatkan,” ungkap Ismail memberi ilustrasi.

Selain itu, Sekda Ismail juga mengingatkan pentingnya adaptasi terhadap perkembangan teknologi. Ia menilai Ormas tidak boleh tertinggal dari kemajuan digital yang semakin pesat.

“Jangan sampai masyarakat lebih paham teknologi dibanding organisasi tempat mereka berhimpun,” ujarnya.

Pada akhir sambutannya, Sekda Ismail mengajak seluruh pimpinan Ormas untuk memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat serta membangun komunikasi yang baik dengan pengurus dan anggota.

“Pemimpin harus terbuka dan aktif berdialog agar roda organisasi berjalan efektif. Dengan demikian, potensi konflik internal dan dualisme kepemimpinan yang dapat mengganggu stabilitas pemerintah maupun daerah bisa dihindari,” tutup Ismail.

Continue Reading

Advertorial

Memasuki Tantangan Baru, Kuliah Tamu BSI Kupas Strategi Ekonomi Islam

Published

on

UNG – Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Negeri Gorontalo (UNG), bekerja sama dengan Bank Syariah Indonesia (BSI) KC Gorontalo, menggelar kuliah tamu yang menghadirkan Head of BSI Institute, Dr. Luqyan Tamaeni, Kamis (04/11/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi nyata kolaborasi antara dunia akademik dan industri keuangan syariah di lingkungan FEB UNG.

Dalam kuliah tamu bertema “Ekonomi Islam dalam Lanskap Global: Isu Terkini, Arah Kebijakan dan Strategi,” Dr. Luqyan Tamaeni memaparkan sejumlah tantangan utama yang tengah dihadapi ekonomi Islam, khususnya dalam menghadapi perkembangan teknologi finansial, dinamika geopolitik global, serta perubahan arah kebijakan ekonomi dunia yang berdampak langsung pada sistem ekonomi berbasis syariah.

Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Dr. Abdul Hafidz Olii, M.Si., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan kuliah tamu ini. Menurutnya, materi yang disampaikan sangat relevan untuk memperkuat wawasan serta kapasitas mahasiswa dalam memahami arah kebijakan dan strategi pengembangan ekonomi Islam di era globalisasi dan digitalisasi.

“Materi yang dibawakan sangat penting untuk memperkaya pemahaman mahasiswa terhadap arah kebijakan dan strategi pengembangan ekonomi Islam, terutama dalam menghadapi tantangan globalisasi dan digitalisasi,” ujarnya.

Prof. Hafidz juga menekankan bahwa kuliah tamu seperti ini adalah wujud konkret upaya menghadirkan pembelajaran berbasis praktik dunia kerja. Mahasiswa diharapkan dapat memanfaatkan momentum ini untuk memperluas pengetahuan dan memperdalam isu-isu terbaru di bidang ekonomi Islam.

Dekan FEB UNG, Dr. Raflin Hinelo, S.E., M.Si., menegaskan bahwa kegiatan kuliah tamu merupakan langkah nyata dalam menghubungkan teori akademik dengan praktik industri, khususnya di sektor perbankan syariah.

“Melalui kolaborasi dengan BSI, diharapkan mahasiswa dapat memperoleh pemahaman yang lebih komprehensif dan aplikatif mengenai praktik ekonomi Islam, sehingga mampu berkontribusi dalam pengembangan ekonomi syariah di Indonesia,” harapnya.

Kegiatan ini mempertegas komitmen FEB UNG untuk berinovasi dan memperkuat jejaring dengan dunia industri, serta berkontribusi dalam mencetak sumber daya manusia yang unggul dan siap menghadapi tantangan ekonomi global berbasis nilai-nilai Islam.

Continue Reading

Facebook

Terpopuler