NEWS – LPPM IPB University bekerjasama dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Pali, menggelar sosialisasi pilot project Data Desa Presisi (DDP) di aula Arys Gayab Convention Center, Desa Babat, Kecamatan Panukal Abab Lematang Ilir – Sumatera Selatan, Jum’at (28/10/2022).
Tampak hadir di lokasi, Emilya, S.Sos (Plt. Kadis Pemberdayaan Masyarakat Desa Kab. Pali), Kusteti, S.E, MM (Camat penukal), Hanif S. Affandi, S.Pt, M.Si (Kabid Pembangunan, Inovasi, dan teknologi Balitbangda), Arie Mediansyah F, S.Pd,M.Pd (Kades babat).
Sedangkan dari pihak IPB University, antara lain Dr. Sofyan Sjaf (Wakil Kepala LPPM IPB University sekaligus penggagas DDP), Danang Aria Nugroho, S.E (staf LPPM IPB University), M. Rifky Rangkuti (IT DDP) dan 2 orang tim Spasial DDP yaitu Fajar Cakrawinata dan Ansar.
Dalam sambutannya, Kepala Desa Babat, Arie Mediansyah mengucapkan terima kasih kepada IPB University yang telah menjadikan desanya sebagai pilot project (proyek percontohan : Red) DDP di Kabupaten Pali – Sumatera Selatan.
“Kami ucapkan terima kasih sebesar-besarnya karena desa kami ditetapkan sebagai pilot project. Kami mengapresiasi sekali kerja luar biasa tim DDP dari LPPM IPB University. Mereka kerja keras turun ke lapangan untuk mengambil data spasial,” katanya.
Lebih lanjut, ia mengaku antusias dengan program DDP yang diterapkan didesanya. Alasan mendasarnya, tegas dia, karena data yang nanti dihasilkan dari DDP akan diberikan ke desa dan sepenuhnya milik desa.
“Banyak survey dan sensus yang sebelumnya telah dilakukan disini, tetapi kami tidak memiliki data itu. Lalu, dari DDP juga kami akan mendapatkan peta wilayah yang jelas sangat membantu kami dalam melihat batas desa dan informasi lain yang lebih rinci lagi, seperti ortophoto, peta administrasi, peta infrastruktur, dan lainnya. Harapan kami, semoga program ini sukses di desa babat, sehingga selanjutnya diterapkan di semua desa. Dengan begitu, maka semua desa akan memiliki data berkualitas yang membantu kebijakan pembangunan desa,” ungkapnya.
Senada dengan Kades Babat, Plt. DPMD Kabupaten Pali, Emilya, S.Sos juga menyampaikan terima kasih sekaligus apresiasi kepada pihak IPB University yang antusias datang ke Kabupaten Pali untuk menerapkan salahsatu inovasinya, yaitu DDP.
“Terima kasih sudah rela jauh-jauh datang ke Kabupaten Pali untuk membawa inovasi yang kami percaya dapat membantu kabupaten kami. Lebih khusus, terkait dengan batas desa. Hal ini kami harapkan bisa selesai dengan cepat, sehingga desa-desa di Kabupaten Pali kelak bisa lebih baik lagi dalam menata pembangunannya,” ujarnya.
Sementara, ditemui di sela kegiatan, Wakil Kepala LPPM IPB University sekaligus penggagas DDP menuturkan bahwa ikhtiarnya bersama tim DDP ke Kabupaten Pali tidak lain adalah bentuk komitmen pengabdian kampus untuk membangun negeri. Ia menegaskan, untuk menggerakkan pembangunan ke arah yang dicita-citakan bersama perlu didukung dengan data yang memadai.
“tanpa data yang akurat, seringkali terjadi kesalahan pada aksi pembangunan. Fakta seperti Bantuan Sosial salah sasaran adalah bukti nyata dari kesalahan data. Siapa yang dirugikan? Tentu rakyat yang membutuhkan.
Oleh karena itu, perlu kita pastikan data yang menjadi dasar kebijakan pembangunan itu presisi,” ungkapnya.
Masih kata dia, setelah data akurat tersedia, hal yang selanjutnya perlu menjadi perhatian bersama adalah menjawab pertanyaan dari mana sesungguhnya pembangunan mestinya dimulai? Jawabannya adalah desa.
“Karakteristik Indonesia adalah negara perdesaan. Mayoritas wilayah di Indonesia adalah perdesaan. Belum lagi, fakta keras bahwa kantong kemiskinan dan ketimpangan pembangunan terjadi di desa. Maka, pembangunan harus dimulai dari desa,” begitu jelasnya lugas.
Piagam penghargaan yang di berikan oleh badan Keuagaan kepada lurah Biawao || Foto isitmewa
Kota Gorontalo – Kelurahan Biawao kembali mengharumkan nama Kota Gorontalo dengan prestasi gemilang di bidang peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Berkat arahan dan bimbingan Wali Kota Gorontalo, Adhan Dambea, kelurahan ini berhasil meraih predikat Terbaik I Pemungut Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) Tahun 2025.
Sejak dinakhodai oleh Lurah Nurhadi Taha, Kelurahan Biawao menunjukkan konsistensi dalam optimalisasi pemungutan pajak daerah. Pada tahun 2024, Biawao sempat menduduki posisi Terbaik II dalam kategori kelurahan dengan penerimaan di atas Rp500 juta. Saat itu, dari target sebesar Rp815.583.133,00, berhasil terealisasi hingga Rp876.356.538,44, atau mencapai 107,45 persen.
Kinerja positif tersebut terus meningkat pada tahun 2025. Hingga Rabu, 17 Desember 2025, Kelurahan Biawao sukses mencatatkan realisasi penerimaan PBB-P2 sebesar Rp922.658.535, melampaui target Rp849.835.780 atau mencapai 108,57 persen.
Lurah Nurhadi Taha menilai keberhasilan tersebut tak lepas dari sinergi dan kerja keras tim antara aparat kelurahan dan para kolektor pajak. Ia menyebut timnya terus melakukan pendekatan humanis kepada masyarakat untuk meningkatkan kepatuhan serta memudahkan proses pembayaran pajak.
“Prestasi ini merupakan buah dari kerja tim yang solid serta kesadaran tinggi masyarakat Biawao akan pentingnya menunaikan kewajiban sebagai warga negara yang taat pajak,” ujar Nurhadi.
Selain kerja tim, ia juga menegaskan bahwa capaian ini merupakan dampak positif dari kebijakan strategis Pemerintah Kota Gorontalo di bawah kepemimpinan Adhan Dambea. Salah satu di antaranya adalah penghapusan denda PBB serta pengurangan nilai pajak bagi masyarakat yang mengajukan permohonan, yang mulai diberlakukan sejak Agustus lalu.
“Dukungan dan kebijakan dari Bapak Wali Kota menjadi faktor penting dalam meningkatnya kepatuhan wajib pajak di masyarakat,” tutupnya.
Dengan raihan ini, Kelurahan Biawao tak hanya menjadi contoh sukses dalam pengelolaan pajak, tetapi juga bukti nyata bahwa sinergi antara pemerintah daerah dan masyarakat mampu memperkuat fondasi ekonomi Kota Gorontalo.
Gorontalo – Kebakaran hebat melanda kawasan Jalan Madura, Kecamatan Kota Tengah, Kota Gorontalo, pada Senin malam, menghanguskan enam rumah warga. Salah satu korban terdampak adalah pasangan suami istri penyandang disabilitas tunarungu, Ferlan Ibrahim dan Rahayu Liando, yang harus merelakan rumah mereka ludes dilalap api.
Tidak satu pun harta benda berhasil diselamatkan dari musibah tersebut. Ferlan bersama istrinya hanya sempat menyelamatkan diri dan kedua anak mereka yang masing-masing berusia empat tahun dan lima bulan.
Ferlan menceritakan kronologi kejadian melalui penerjemah bahasa isyarat, Yusril Limbadani. Menurut kesaksiannya, saat kebakaran terjadi, mereka tengah berada di kamar menjaga anak-anak.
“Tiba-tiba ada suara orang berlari dan mengetuk pintu rumah. Karena mereka tidak bisa mendengar, mereka tidak mengetahui apa yang sedang terjadi. Hingga akhirnya pintu didobrak, dan mereka melihat asap tebal sudah memenuhi rumah,” kata Yusril menerjemahkan pernyataan Ferlan.
Seketika, Ferlan dan Rahayu menggendong kedua anaknya dan berlari keluar rumah untuk menyelamatkan diri. Api yang cepat membesar membuat mereka tak sempat menyelamatkan pakaian, dokumen penting, serta seluruh barang berharga lainnya.
“Satu-satunya barang yang selamat hanya sebuah sepeda motor. Namun sayangnya, kuncinya hilang dan tidak diketahui keberadaannya. Selebihnya habis terbakar,” tambah Yusril.
Peristiwa ini menambah daftar kebakaran besar yang terjadi di wilayah tersebut dalam beberapa bulan terakhir. Saat ini, keluarga Ferlan mengungsi di rumah kerabat dan tetangga, sembari menunggu bantuan serta penanganan lebih lanjut dari pemerintah dan instansi terkait.
NEWS – Kebakaran hebat melanda pemukiman padat di Jalan Madura, Kecamatan Kota Tengah, Kota Gorontalo, Selasa (16/12/2025) sekitar pukul 12.30 WITA. Api dengan cepat merambat dari satu rumah ke rumah lainnya hingga menghanguskan enam rumah warga, termasuk satu unit usaha bengkel.
Dua rumah dilaporkan terbakar total, sementara empat lainnya mengalami kerusakan akibat kobaran api yang menjalar cepat karena kondisi permukiman yang berdempetan. Kobaran api baru berhasil dikendalikan setelah petugas pemadam kebakaran bekerja keras selama lebih dari satu jam.
Dinas Pemadam Kebakaran Kota Gorontalo menurunkan tujuh unit mobil pemadam untuk menjinakkan api. Selain itu, satu unit mobil pemadam milik kepolisian serta bantuan personel TNI dari Kompi B turut dikerahkan ke lokasi guna mempercepat proses pemadaman dan pengamanan area.
Camat Kota Tengah, Sutami Suratinoyo, mengatakan, kebakaran tersebut berdampak pada 16 kepala keluarga dengan total 51 jiwa. Dari jumlah itu terdapat dua lanjut usia, dua penyandang disabilitas pasangan suami istri, serta empat balita.
“Korban saat ini telah dievakuasi ke rumah keluarga dan tetangga yang tidak terdampak. Pemerintah juga menyiapkan lokasi pengungsian bagi warga yang tidak memiliki tempat tinggal sementara,” ujar Sutami kepada wartawan.
Ia menambahkan, tim dari Baznas dan PMI telah turun ke lokasi untuk melakukan pendataan kebutuhan mendesak para korban. Bantuan awal dari donatur juga mulai berdatangan, di antaranya berupa susu untuk anak-anak dan makanan siap saji untuk kebutuhan malam hari.
Hingga berita ini diturunkan, penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan pihak kepolisian. Sementara itu, petugas pemadam masih melakukan pendinginan di sekitar lokasi guna mencegah munculnya kembali titik api.