Gorontalo
Nama Oknum Disebut, Pelaku Usaha Keluhkan Beban Kontribusi Siluman di Pohuwato
Published
2 months agoon

Pohuwato – Seorang pelaku usaha di Desa Bulangita, Kabupaten Pohuwato, buka suara terkait dugaan praktik pungutan liar (pungli) yang dilakukan oknum pengumpul kontribusi. Modus pungutan ini disebut-sebut menggunakan istilah atensi dan normalisasi, yang justru membebani para pelaku usaha di lapangan.
Dalam kesaksiannya, pelaku usaha tersebut mengungkap bahwa meski sudah membayar atensi sebesar Rp30 juta, ia masih dipaksa mengeluarkan biaya tambahan.
“Awalnya torang mo bayar dulu Rp30 juta, tapi dia tidak mau. Dia bilang ada kewajiban Rp10 juta untuk normalisasi, baru janji tidak mo ta turun alat. Tapi kenyataannya alat torang tetap dorang kase turun,” ungkapnya dengan nada kesal.
Ia menambahkan, situasi makin membingungkan karena meski sudah menyetor uang, alat berat yang digunakan dalam aktivitas usahanya tetap ditahan. Bahkan, oknum itu kembali meminta tambahan Rp5 juta dengan alasan normalisasi.
“Padahal itu di luar kontribusi, tapi tetap saja alat ditahan,” jelasnya.
Bahkan, orang tua sang pelaku usaha harus turun langsung ke lokasi. Namun hasilnya sama, alat berat diturunkan paksa.
“Tidak ada gunanya torang kase doi kalau begitu,” tambahnya.
Lebih jauh, ia menyebut pengelolaan kontribusi ini dikendalikan oknum tertentu yang melibatkan aparat lapangan.
“Yang jaga dan kumpul kontribusi itu torang pe Arlan Arif Rubia dengan T AS. Untuk pembayaran, Rp50 juta per alat. Dua alat, berarti Rp100 juta torang ada bayar,” bebernya.
Sementara itu, Arlan Arif yang juga dikenal sebagai pimpinan media Otanahanews saat dikonfirmasi via WhatsApp tidak memberikan tanggapan. Alih-alih menjawab, ia justru hanya membaca pesan lalu memblokir nomor wartawan.
Hingga berita ini diturunkan, Barakati.id masih berupaya menghubungi pihak-pihak yang disebut dalam kesaksian pelaku usaha tersebut guna mendapatkan klarifikasi lebih lanjut.

You may like
-
Pohuwato Kehilangan Sosok Pengabdian, Toni Dj. Mopangga Wafat Setelah 13 Hari Perawatan
-
Sertijab Pejabat Baru di Pohuwato: Wabup Iwan S. Adam Arahkan Fokus pada Kualitas Layanan dan Administrasi
-
7 Camat Baru Resmi Menjabat: “Jika Tak Efektif, Bisa Kami Kembalikan,” Tegas Bupati
-
Wabup Iwan Adam: Tradisi Maulid Nabi Perekat Persatuan Warga Gorontalo
-
Pemkab Pohuwato Terima Kunjungan Studi Tiru Boltara Soal Penguatan Adat Istiadat
-
Dorong Ekonomi Rakyat, Pemkab Pohuwato Gelontorkan Bantuan Modal ke 406 UMKM
Gorontalo
Kemarahan Publik Memuncak: Aliansi Peduli Hukum Desak Penutupan Tambang Ilegal di Taluditi
Published
3 hours agoon
13/10/2025
Pohuwato – Suara kemarahan publik kini menggema dari Taluditi, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo. Isjayanto H. Doda, perwakilan dari Aliansi Peduli Hukum (APH), dengan tegas menuntut Kapolsek Taluditi untuk segera menghentikan aktivitas pertambangan emas tanpa izin (PETI) yang beroperasi di wilayah Marisa 6. Hal ini menyusul tragedi yang merenggut nyawa seorang penambang ilegal bernama Anto, yang tertimpa pohon besar di lokasi tambang pada Rabu malam, 8 Oktober 2025.
Isjayanto menegaskan, bahwa tidak ada alasan lagi untuk membiarkan tambang ilegal ini terus beroperasi. Selain melanggar hukum, pertambangan ini juga menimbulkan ancaman besar terhadap keselamatan manusia dan merusak lingkungan sekitar. Ia meminta aparat kepolisian untuk tidak tinggal diam, dan segera mengambil tindakan tegas terhadap para pelaku usaha yang terlibat.
“Pertambangan di Taluditi harus dihentikan. Pemerintah desa dan kecamatan harus berani bersikap tegas terhadap aktivitas PETI yang mengancam nyawa manusia. Banjir dan longsor sering terjadi di wilayah ini, dan kelalaian dalam pengawasan adalah penyebab utama terus beroperasinya tambang ilegal ini,” ujar Isjayanto dalam konferensi pers yang digelar di Taluditi.
Isjayanto juga mengkritik lemahnya pengawasan aparat di lapangan yang menyebabkan aktivitas pertambangan ilegal berjalan tanpa kendali. Ia mengingatkan, bahwa setiap korban yang jatuh di lokasi tambang ilegal bukan sekadar kecelakaan kerja, tetapi merupakan tragedi kemanusiaan yang seharusnya mendapat perhatian serius dari pihak berwenang.
Sebelumnya, kejadian tragis ini menimpa Anto, seorang penambang asal Desa Mekarti Jaya yang ditemukan tewas setelah tertimpa pohon besar di lokasi tambang ilegal. Sementara tiga orang rekan lainnya hanya mengalami luka ringan. Kejadian ini terjadi pada malam hari sekitar pukul 23.00 WITA.
Isjayanto menuntut agar Polsek Taluditi dan Pemerintah Kabupaten Pohuwato segera turun tangan untuk menutup lokasi tambang ilegal di Marisa 6 dan memastikan agar tidak ada lagi aktivitas serupa yang mengancam keselamatan warga.
“Rakyat Taluditi menunggu tindakan nyata dari aparat hukum. Setiap tebasan cangkul di tanah Taluditi bisa berarti menggali kubur sendiri,” tambahnya.
Dengan semakin banyaknya korban yang jatuh akibat aktivitas tambang ilegal, masyarakat kini berharap ada langkah tegas yang diambil untuk menghentikan segala bentuk pertambangan ilegal yang semakin meresahkan.
Daerah
Penting! Tiktokers ini Bongkar Potensi Bencana di Gorontalo
Published
1 day agoon
12/10/2025
Sebuah Akun TikTok bernama fortera_id baru-baru ini menjadi membagikan informasi indeks bahaya di Provinsi Gorontalo. Dalam video tersebut, narasumber memaparkan detail potensi risiko bencana di berbagai wilayah Gorontalo, mulai dari gempa bumi, tsunami, banjir, tanah longsor, hingga kebakaran hutan dan lahan, menggunakan bahasa ringan serta visual peta indeks multi-bahaya.
Dalam videonya menyebut, “Gorontalo nih tinggi banget nih. Indeks bahaya gempa buminya bisa tinggi banget tuh karena ada dua sumber gempa yang dekat banget sama provinsi Gorontalo nih.” dia juga menjelaskan bahwa sumber gempa Gorontalo Fault, sesar Gorontalo dan zona subduksi di utaranya Sulawesi yang harus selalu diwapadai karena bisa memicu sunami.
Tiktokers yang isi kontenya sering memberikan edukasi seputar bencana, properti, dan kualitas air ini juga menyoroti bahaya likuifaksi. “Ada beberapa titik yang punya indeks bahaya likuifaksi sedang sampai tinggi.” jelasnya. Di videonya juga dia menambahkan Untuk bahaya banjir di Gorontalo yang punya tiga wilayah dengan indeks bahaya banjirnya ngumpul yakni di sisi selatan Pohuwato, di perbatasan Boalemo sama Gorontalo, di kawasan Sungai Paguyaman, dan di sekitar Danau Limboto yang menyambung sampai ke Kota Gorontalo.”
Menurut data resmi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta BMKG, wilayah Gorontalo memang berada di zona rawan gempa dan tsunami akibat aktivitas sesar aktif serta zona subduksi, selain itu beberapa daerah juga rawan banjir dan longsor akibat karakteristik geografis setempat. BMKG pun pernah mengeluarkan peringatan dini akan potensi tsunami dan menghimbau masyarakat untuk tetap waspada, terutama di wilayah pesisir.
Selain gempa bumi dan tsunami, bencana banjir rutin di Gorontalo memicu kerusakan besar, termasuk sektor pendidikan. Berdasarkan kajian risiko nasional, Gorontalo memiliki indeks risiko bencana sedang dengan skor 123,06, dan beberapa sekolah di provinsi ini sangat rentan terdampak bencana. Mitigasi dan pengetahuan masyarakat sangat diperlukan untuk mengurangi dampak bencana secara sistematis.

Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Gorontalo, Tomy Ishak, menegaskan bahwa pendidikan politik dan semangat bela negara merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan dalam upaya membangun kesadaran berpolitik yang sehat di tengah masyarakat.
Pesan tersebut disampaikan Tomy saat membuka kegiatan Pendidikan Politik dan Bela Negara yang digelar oleh DPC Partai Gerindra Kabupaten Gorontalo di Kecamatan Batudaa, Sabtu (11/10/2025). Acara ini dihadiri oleh para kader muda, pengurus partai tingkat kecamatan dan desa, serta masyarakat dari berbagai wilayah, termasuk Desa Payunga dan Dunggala.
Dalam sambutannya, Tomy mengingatkan bahwa tugas partai politik tidak berhenti pada upaya merebut suara dalam pemilu, tetapi juga mencerdaskan masyarakat agar memahami hakikat politik sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari.
“Politik bukan hanya urusan pemilu atau siapa yang menang dan kalah. Politik adalah kesadaran. Sejak dalam keluarga, di rumah, di sekolah, sampai bagaimana kita memutuskan sesuatu untuk kepentingan bersama, itu semua bagian dari politik,” ujar Tomy di hadapan peserta.
Ia menegaskan, Partai Gerindra hadir bukan untuk memaksa siapa pun menjadi anggota, melainkan membuka ruang bagi masyarakat yang ingin belajar, berkontribusi, dan menyampaikan aspirasinya secara terbuka. Menurutnya, politik yang sehat harus berakar pada kesadaran dan tanggung jawab warga negara terhadap masa depan bangsa.
“Gerindra tidak memaksa orang untuk masuk partai. Tapi kalau sudah bergabung, maka kewajiban kami adalah mendidik. Pendidikan politik itu penting agar masyarakat tahu arah dan tujuan perjuangan partai, tahu apa itu aspirasi, dan bagaimana memperjuangkannya dengan cara yang benar,” tegasnya.
Tomy juga menyoroti pentingnya menumbuhkan rasa cinta tanah air melalui tindakan nyata, bukan sekadar slogan. Ia menyebut, bela negara bukan hanya urusan militer, tetapi juga tanggung jawab setiap warga negara dalam menjaga keutuhan, kedisiplinan, dan kemandirian bangsa.
“Bela negara bukan hanya ketika angkat senjata. Saat masyarakat ikut menjaga lingkungan, memperhatikan tetangga, bekerja jujur, dan aktif dalam kegiatan sosial — itu juga bentuk bela negara. Semua itu berawal dari kesadaran politik,” tambahnya.
Kepada para peserta yang sebagian besar berasal dari kalangan muda, Tomy menekankan pentingnya memahami makna aspirasi rakyat sebagai kebutuhan, bukan sekadar keinginan.
“Kalau aspirasi hanya berdasarkan keinginan, maka yang muncul adalah permintaan tanpa arah. Tapi kalau berdasarkan kebutuhan, maka itulah dasar pembangunan. Tugas kita memastikan aspirasi itu sampai dan diwujudkan oleh pemerintah,” jelasnya.
Lebih lanjut, Tomy menyampaikan bahwa Gerindra Kabupaten Gorontalo akan terus membuka ruang dialog melalui sekretariat dan kantor partai di setiap kecamatan. Wadah itu diharapkan dapat menjadi tempat penyaluran ide, gagasan, serta keluhan masyarakat. Menurutnya, partai harus hadir di tengah rakyat bukan hanya saat musim pemilu, tetapi setiap waktu rakyat membutuhkan tempat untuk bersuara.
Kegiatan Pendidikan Politik dan Bela Negara ini turut dihadiri oleh Anggota DPRD Kabupaten Gorontalo Fraksi Gerindra Ramsi Sondakh, Ketua OKK Welly Hasan, serta jajaran DPC Gerindra Kabgor. Agenda tersebut juga diisi dengan sesi tanya jawab dan diskusi terbuka, di mana masyarakat diberi kesempatan untuk menyampaikan pandangan dan persoalan yang mereka hadapi di tingkat desa.
Menutup arahannya, Tomy menyerukan agar seluruh kader Gerindra tetap konsisten memperjuangkan nilai-nilai perjuangan rakyat serta menjadikan politik sebagai sarana membangun kesadaran dan keberpihakan pada bangsa.
“Gerindra adalah rumah bersama, bukan tempat mencari keuntungan. Mari jadikan politik sebagai ladang pengabdian, dan bela negara sebagai napas dalam setiap langkah perjuangan itu,” pungkas Tomy Ishak.

UNG Jalin Kerja Sama Strategis dengan Kementerian Keuangan RI

Rapat DPRD Provinsi Gorontalo Ungkap Ketidakpatuhan PT Perusahaan Gula dalam Pemenuhan Lahan Plasma

DPRD Provinsi Gorontalo Serahkan SK Tim Seleksi KPID 2026–2029

Ridwan Monoarfa Terima Aspirasi Mahasiswa Gorontalo, Tekankan Pentingnya Pengawasan KKN

Tendik UNG Diingatkan untuk Lebih Disiplin dan Efisien dalam Bekerja

Diusir Pemprov Saat Rakor, Kwarda Pramuka: “Kami yang Inisiasi Rapat, Kok Kami yang Tidak Dikasih Masuk?”

Dugaan Pungli di SPBU Popayato, Kasmat Toliango Menantang Pihak Direktur untuk Lapor Polisi

Menggugat Kaum Terpelajar di Tengah Demokrasi yang Dikuasai Kapital

Mabuk Picu Aksi Brutal, Iptu di Pohuwato Bacok Bripka Hingga Luka Parah

Skorsing dan Sanksi Berat untuk MAPALA UNG: Temuan Kasus Meninggalnya Mahasiswa

PKK GELAR JAMBORE PKK TINGKAT KABUPATEN GORUT

Kota Gorontalo Peringkat kedua Internet Paling Ngebutt se-Indonesia

PIMPIN RAPAT PENYERAPAN PROGRAM, BUPATI PUAS HASIL EVALUASI

PEMKAB GORUT BERIKAN BANTUAN RP. 1 JUTA/ORANG UNTUK JAMAAH CALON HAJI

Dua Kepala Desa Di copot Bupati
Terpopuler
-
Gorontalo3 months ago
Dugaan Kepanikan ESDM dan Kejanggalan Izin PT Gorontalo Minerals, Ini Buktinya!
-
Gorontalo3 weeks ago
Diusir Pemprov Saat Rakor, Kwarda Pramuka: “Kami yang Inisiasi Rapat, Kok Kami yang Tidak Dikasih Masuk?”
-
Gorontalo4 weeks ago
Dugaan Pungli di SPBU Popayato, Kasmat Toliango Menantang Pihak Direktur untuk Lapor Polisi
-
Daerah2 months ago
DPD Partai Gerindra Provinsi Gorontalo Serahkan Bantuan Kemerdekaan RI ke-80 ke Panti Asuhan di Tiga Wilayah
-
Gorontalo2 months ago
DPD Gerindra Provinsi Gorontalo Bagikan 1000 Bendera Merah Putih untuk Warga
-
News6 days ago
Menggugat Kaum Terpelajar di Tengah Demokrasi yang Dikuasai Kapital
-
Advertorial2 months ago
Prof. Eduart Wolok Tegaskan UNG Siap di Garis Depan Lawan Kemiskinan Ekstrem
-
Advertorial3 months ago
Logo Half Marathon Tuai Kontroversi, DPRD: Mengapa Bukan Sayembara?