Connect with us

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

Pesan ke Wisudawan, Rektor Ingatkan UNG sebagai Kampus Kerakyatan

Published

on

Foto Istimewa

GORONTALO., Di dalam perayaan momen wisuda 300 orang mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo, Rektor Dr. Eduart Wolok, S.T., M.T., kembali menekankan pentingnya kampus UNG sebagai “Kampus Kerakyatan”. Sebagai sebuah adagium, kampus kerakyatan merepresentasikan bahwa saat ini, komitmen Universitas Negeri Gorontalo haruslah berada sangat dekat dengan rakyat. “kampus tidak boleh lagi berada di atas awan, kita harus turun di bumi. Kita tidak boleh mengulang citra pelik kampus sebagai bangunan pendidikan yang bercorak elit dengan segudang riset yang hanya berakhir di rak-rak perpustakaan; riset harus benar-benar dirasakan manfaatnya.

Wisuda yang berlangsung pada hari Sabtu, 26 September 2020, ini dilakukan secara Drive Thru. Proses pelaksanaannya dilakukan secara bergilir, dan tentu saja dengan memperhatikan seluruh protokol kesehatan yang ada. Dari total akumulasi 300 mahasiswa yang diwisuda, 5 di antaranya menyandang gelar doktor (S3); 45 dengan gelar magister (S2); 248 bergelar sarjana, dan sisanya 2 lagi bergelar Diploma III (D3). 300 wisudawan ini adalah bagian dari 1473 calon wisudawan yang akan diwisuda dalam beberapa tahap.

Di dalam pidatonya, rektor menganggap menguraikan beberapa pencapaian yang merepresentasikan UNG sebagai “Kampus Kerakyatan” yang, di antaranya adalah Desa Berinovasi yang dilaksanakan untuk memperingati Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-25. Bersama Kementrian Desa, Pembangnan Daerah Tertinggal dan Trasnmigrasi (Kemendes PDTT), desa berinovasi ini pertama kali dilaunching pada tanggal 10 Agustus 2020 di Dusun Tumba, Desa Tamaila Utara, Kabupaten Gorontalo oleh Wakil Presiden Indonesia, Prof. Dr. (HC) KH. Ma’ruf Amin.

Salah satu alasan mengapa Tumba dijadikan sebagai proyek pertama, adalah karena sebuaha sebuah daerah yang memiliki potensi alam yang melimpah, dusun tersebut seakan terisolir. Selama puluhan tahun, jangankan internet, bahkan listrik dan jaringa telepon pun tidak ada sama sekali. Namun ketik pycohydro, sebuah mesin karya kolaboratif dari anak-anak mahasiswa Teknik Elektro, UNG, menyala dan mengalirkan listrik ke mesjid dan beberapa rumah warga, serta jaringan internet yang mulai terpasang, maka warga Dusun Tumba langsung berbahagia.

“Kini,” ujar Eduart “untuk sekedar bertanya harga rempah di pasar, warga Dusun Tumba tidak perlu turun berkilo-kilo lagi. Kini, untuk belajar, anak-aaknya tidak perlu pergi memanjat pohon atua mendaki tempat yang tinggi karena mereka dapat melakukannya setiap saat”.

Program lainnya yang disinggung Eduart di dalam pidato kuncinya adalah kegiatan Forum Pemuka Masyarakat Cinta Desa (Forpeace) yang dilaksanakan berdasarkan kerja-kerja kolaboratif antara UNG, Kemendes, PDTT, BPIP dan BNPT. Ini merupakan program yang diinisasi bersama demi melaksanakan tujuan inti dari poin 16 dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, atau SDGs Desa yang, intinya, berusaha untuk meminimalisir potensi konflik, menciptakan kerukunan, serta berupaya untuk melahirkan desa tangguh yang dibangun berdasarkan fondasi kearifan lokal untuk menjawab tantangan ekonomi dan sosial budaya.

Di dalam momen perayaan wisuda tersebut, Eduart juga mengingatkan bahwa representasi UNG sebagai kampus kerakyatan inilah yang mesti dimaknai oleh para wisudawan bahwa, keberadaan mereka setelah memperoleh gelar sarjana ini, adalah sepenuhnya untuk terlibat dengan masyarakat agar dapat menyelesaikan problem-problem yang dihadapi mereka.

Advertorial

Humas dan Protokol UNG Siap Unjuk Kinerja di Ajang Bergengsi Kemdiktisaintek 2025

Published

on

UNG – Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemdiktisaintek) kembali menyelenggarakan Anugerah Humas dan Protokol Tahun 2025, sebuah ajang bergengsi yang memberikan penghargaan kepada perguruan tinggi atas kinerja unggul dalam bidang kehumasan dan keprotokolan.

Menanggapi agenda strategis ini, Universitas Negeri Gorontalo (UNG) menyatakan kesiapan penuh untuk berpartisipasi dan menunjukkan kualitas terbaiknya. Melalui Biro Keuangan, Kerja Sama, dan Umum (BKKU), UNG mengusung semangat berkompetisi secara sehat sekaligus mengukir prestasi di tingkat nasional.

Ketua Kelompok Kerja Kerja Sama dan Humas UNG, Noval Sufriyanto Talani, menegaskan bahwa keikutsertaan UNG dalam ajang ini adalah wujud nyata dari komitmen institusi dalam memperkuat fungsi kehumasan dan keprotokolan sebagai bagian penting tata kelola perguruan tinggi modern.

“Partisipasi dalam Anugerah Humas dan Protokol ini bukan hanya tentang kompetisi, tetapi tentang menunjukkan peran strategis Humas dan Protokol sebagai garda terdepan dalam menyampaikan informasi, membangun citra positif, dan memastikan transparansi serta akuntabilitas institusi,” ujar Noval.

UNG telah mempersiapkan berbagai inovasi dan program strategis sebagai bentuk kesiapan menghadapi berbagai kategori penilaian dalam ajang tersebut. Hal ini sekaligus menjadi bukti kualitas dan profesionalisme tim kehumasan dan protokol UNG dalam mengelola informasi publik dan pelaksanaan kegiatan resmi universitas.

Adapun kategori yang akan dinilai dalam ajang ini mencakup:

  • Pengelolaan laman resmi institusi,

  • Media sosial,

  • Siaran pers dan publikasi,

  • Majalah atau buletin institusi,

  • Profil insan humas,

  • Unit Layanan Terpadu (ULT), serta

  • Pengelolaan keprotokolan.

Ajang Anugerah Humas dan Protokol Kemdiktisaintek 2025 diharapkan menjadi platform untuk saling berbagi praktik terbaik dan memperkuat jaringan antarhumas perguruan tinggi di Indonesia.

“UNG bertekad tidak hanya hadir sebagai peserta, tetapi juga sebagai institusi yang mampu menginspirasi dan membawa nama baik kampus di kancah nasional,” tutup Noval.

Continue Reading

Advertorial

Pengukuhan 11 Guru Besar UNG: Simbol Keunggulan Akademik di Kawasan Timur Indonesia

Published

on

Pengukuhkan 11 Guru Besar Tetap dalam Sidang Terbuka Senat Universitas yang berlangsung di Auditorium UNG || Foto Istimewa

UNG – Universitas Negeri Gorontalo (UNG) kembali menorehkan sejarah penting dalam pengembangan akademik dengan mengukuhkan 11 Guru Besar Tetap dalam Sidang Terbuka Senat Universitas yang berlangsung di Auditorium UNG, Selasa (24/06/2025).

Upacara pengukuhan dipimpin langsung oleh Rektor UNG, Prof. Dr. Ir. Eduart Wolok, S.T., M.T., IPM., ASEAN.Eng., yang dalam sambutannya menyampaikan bahwa capaian ini merupakan tonggak strategis bagi UNG dalam memperkuat kapasitas keilmuan dan kualitas pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi.

“Pengukuhan ini bukan sekadar seremoni akademik, tetapi bentuk pengakuan atas kontribusi keilmuan luar biasa yang telah diberikan oleh para dosen. Ini juga menjadi motivasi bagi sivitas akademika lainnya untuk terus berinovasi dan berprestasi,” ujar Prof. Eduart.

Ia menegaskan bahwa kehadiran para profesor baru ini akan memperkokoh posisi UNG sebagai pusat keunggulan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat di kawasan timur Indonesia.

Adapun nama-nama Guru Besar Tetap yang dikukuhkan dalam acara ini, meliputi:

Prof. Dr. Dewi Wahyuni K. Baderan, M.Si.

Prof. Dr. Nety I. Ishak, M.Si.

Prof. Dr. Lukman Abdul Rauf Laliyo, M.Pd.

Prof. Dr. Nurdin, S.P., M.Si.

Prof. Dr. Sukirman Rahim, M.Si.

Prof. Dr. Sunarty Suly Eraku, S.Pd., M.Pd.

Prof. Dr. Sastro M. Wantu, M.Si.

Prof. Dr. Abd. Hamid Isa, M.Pd.

Prof. Dr. Fitryane Lihawa, M.Si.

Prof. Dr. rer. nat. Mohamad Jahja, S.Si., M.Si.

Prof. Dr. Ismail Djakaria, M.Si.

Momen pengukuhan tersebut dihadiri oleh jajaran pimpinan universitas, para dekan, kolega akademisi, serta keluarga besar para guru besar. Suasana penuh rasa haru dan kebanggaan menyelimuti seluruh rangkaian acara, khususnya saat masing-masing guru besar menyampaikan orasi ilmiah yang mencerminkan kedalaman riset dan dedikasi terhadap pengembangan ilmu pengetahuan.

Dengan bertambahnya 11 guru besar ini, UNG semakin menegaskan komitmennya untuk menjadi institusi pendidikan tinggi yang unggul, berkarakter, dan berdaya saing global.

“Ini adalah bentuk nyata dari transformasi mutu akademik UNG. Kami terus mendorong lahirnya guru besar yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga berdampak nyata bagi masyarakat,” tutup Rektor Eduart.

Continue Reading

Advertorial

Rektor UNG Soroti Kesenjangan Pendidikan Dasar hingga Tinggi di Forum MSA-PTNBH

Published

on

UNG – Rektor Universitas Negeri Gorontalo (UNG), Prof. Dr. Ir. Eduart Wolok, S.T., M.T., tampil sebagai narasumber dalam Sidang Paripurna Majelis Senat Akademik Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (MSA-PTNBH) yang diselenggarakan pada 19–21 Juni 2025 di Universitas Negeri Surabaya (UNESA).

Dalam undangan resmi yang ditandatangani Ketua MSA-PTNBH Prof. Dr. Ir. Ganjar Kurnia, DEA dan Wakil Ketua Prof. Dr. Syafrizal Sy, Prof. Eduart dijadwalkan mengisi sesi diskusi strategis bertema:

“Sinkronisasi Sistem Pendidikan Dasar dan Menengah dengan Sistem Pendidikan Tinggi”

Diskusi ini digelar Jumat, 20 Juni 2025, di Ballroom Lantai 4 Mall Ciputra World, Surabaya, dan menjadi ruang penting bagi pimpinan perguruan tinggi untuk mengevaluasi kesinambungan lintas jenjang pendidikan serta merumuskan kebijakan penerimaan mahasiswa baru yang lebih relevan dan adil.

Dalam paparannya, Prof. Eduart menegaskan bahwa kualitas pendidikan tinggi tidak bisa dilepaskan dari kualitas pendidikan dasar dan menengah. Ia mendorong perlunya reformasi sistem rekrutmen mahasiswa baru yang transparan, akuntabel, dan mampu menjamin keadilan akses.

“Jika input dari pendidikan dasar dan menengah tidak kuat, maka pendidikan tinggi akan terus menghadapi tantangan kualitas. Sinkronisasi ini adalah pekerjaan bersama,” tegas Prof. Eduart.

Kehadiran Rektor UNG dalam forum nasional ini mencerminkan pengakuan terhadap kapasitas intelektual dan peran strategis UNG dalam mengembangkan kebijakan pendidikan nasional yang berkelanjutan dan berbasis keadilan.

Continue Reading

Facebook

Terpopuler