Ruang Literasi
PSBB ITU APA? Ekspektasi vs Realitanya Di Gorontalo
Published
5 years agoon

Semakin hari semakin kacau saja keadaan dan kondisi ini dibuatnya, si Corona memang sangat ambisius menguasai bumi seperti monster-monster pada kisah-kisah fiksi yang mengisi imajinasi saya dimasa kecil. Namun kali ini, para pahlawan seakan tak berdaya melawannya.
Ketakutan pun semakin menjadi-jadi meskipun ada beberapa orang bahkan kelompok tertentu mengklaim memiliki antibodi melawan predator yang satu ini. “Kami tidak takut Corona, dimana ada Corona kirimkan kami kesitu” pret, tepat beberapa waktu setelahnya salah satu diantaranya dijemput oleh Corona tanpa ampun.
Saat ini pandemi Corona telah menelan banyak korban, bukan hanya pasien yang positif, tapi yang negatif bahkan double negatif pun menjadi korbannya. Situasi politik memanas, ekonomi melemah, bahan makanan pokok pun harganya melonjak tinggi. Disituasi semacam ini, siapapun merasakan dampaknya.
Dalam politik disituasi saat ini banyak yang ingin tampil seperti para dewa, saling berebutan panggung, bahkan satu panggung untuk semuanya dengan nomor antriannya masing-masing. Seperti misalnya diperbatasan-perbatasan Gorontalo, tiba-tiba semua ingin berada diperbatasan membawa pasokan bantuan, lucunya mereka lupa bahwa yang butuh bantuan bukan hanya di titik-titik tersebut karena yang lainnya tidak mendapatkan sentuhan tangan dingin dewa-dewa ini. Bahkan yang terupdate, tiba-tiba saling lapor ke pihak kepolisian sehingga singgasana raja menjadi kursi panas kembali, akh sangat menjengkelkan menceritakannya.
Situasi ekonomi justru lebih parah, pasar-pasar ditutup, pelaku ekonomi konvensional pun menggerutu karena tak dapat pemasukan. Transaksi ekonomi tidak se-online yang dibayangkan, mereka tidak mendapatkan pasokan pendapatan jika tidak turun dari rumah untuk bekerja. Sangat jauh berbeda dengan para politisi, pegawai negeri sipil, dan profesi lainnya yang tetap mendapatkan gajinya meski tetap berada didalam rumah, gajinya bisa ditransfer dan ditunggu didalam rumah. Bahkan meskipun sisa gajinya dipersembahkan untuk melawan pandemik, masih lebih banyak pendapatan proyek-proyek terselubung yang tinggal menunggu dipanen saja.
Berbeda dengan para pedagang kaki lima di pasar-pasar, para petani, para nelayan, buruh yang harus keluar rumah dulu untuk kemudian mendapatkan gaji atau pendapatannya. Uangnya mungkin memang tidak seberapa, tapi itu sangat bermanfaat, mereka harus menghidupi istri dan anak-anaknya dirumah di masa-masa pandemi dan ramadhan ini.
Warga geger, tiba-tiba PSBB berkumandang seperti adzan di masjid-masjid yang sudah jarang terdengar lagi karena si Corona ini. Apa sih itu PSBB? PSBB adalah Pembatasan Sosial Berskala Besar, atau jika ingin lebih jelas coba baca perpanjangan PSBB telah diatur dalam Permenkes Nomor 9 tahun 2020 tentang pedoman PSBB yang jelasnya PSBB disituasi saat ini tujuannya adalah untuk mengendalikan epidemiologi. Tapi apa iya dalam 14 hari selesai terkendali, kami masih sama-sama ragu, karena mengingat kondisi ekonomi, psikologi dan budaya masyarakat kita yang berbeda.
Di Gorontalo bahkan sejak masker dibagikan secara gratis, penyemprotan disana-sini, tempat cuci tangan difasilitasi di rumah-rumah dan korban terus bertambah tetap saja masih sering saya jumpai “kuman-kuman yang membandel” mereka orang-orang yang tidak percaya Corona berbahaya bahkan menantangnya, tak mau pakai masker dan tak mau cuci tangan karena mereka yakin 100% sehat dan bersih. Memaksakan diri untuk tetap beraktifitas hal ini karena memang pemerintah belum mampu menjamin dan mensubsidi bahan pokok serta tingkat kepercayaan kepada pemerintah/para pakar sangat kurang belum lagi diperparah oleh doktrin teologis yang salah kaprah, uuuh sungguh ironis.
PSBB kepanjangannya bisa berubah menjadi Politisir Saja Baik-Baik, Pasrah Saja Bolo Bagitu atau Pasti So Baku Bagi, begini keadaan di masyarakat kita, psikologi dan legitimasi moral pada kebijakan publik. pemerintah saat ini sepertinya harus meninjau baik-baik setiap kebijakannya, agar lebih relevan dan efektif.
Apapun itu tentang dan soal PSBB; mari sama-sama kita lawan Corona ini, caranya mudah kita harus tetap menggunakan masker, rajin cuci tangan, jaga jarak dan hindari keramaian. Saya sejak Corona ini datang mampir di Indonesia, pendidikan saya di salah satu universitas di Jakarta menjadi tertunda untuk wisudanya karena lebih memilih berada dikampung halaman untuk mengkarantina diri bersama keluarga. Peduli amat meskipun dibuli “panako ente ini” saya lebih baik mencegah daripada mengobati. Semoga kita semua mampu melewati fase-fase tersulit ini. Salam sehat, marhaban ya ramadhan.
Penulis: Rifyan Ridwan Saleh
You may like
-
Pengamen Gorontalo Ini Siap Ukir Prestasi di Indonesian Idol 2025
-
Genangan Air dan Jalan Rusak Jadi Sorotan Reses Fikran Salilama di Kota Gorontalo
-
Infrastruktur dan Pariwisata Jadi Fokus Komisi I Saat Tinjau Desa Tualango
-
Humas dan Protokol UNG Siap Unjuk Kinerja di Ajang Bergengsi Kemdiktisaintek 2025
-
Aktivis Lingkungan Tolak Revisi Palsu UU Kehutanan: “Jangan Jadikan Bioenergi Kedok Perampasan
-
Pungli di Balik Skripsi? UNIPO Didesak Bersih-Bersih Pejabat Kampus
News
Bukan Hoax! Susu Kecoa Sedang Diteliti Sebagai Makanan Masa Depan
Published
5 days agoon
26/06/2025
Barakati.id – Di balik stigma serangga yang menjijikkan dan sering dianggap hama, kecoa ternyata menyimpan potensi besar dalam dunia nutrisi. Spesies Diploptera punctata, satu-satunya kecoa vivipar yang melahirkan ketimbang bertelur, ternyata menghasilkan cairan bergizi luar biasa yang disebut “susu kecoa”. Cairan ini bukan sekadar nutrisi biasa, melainkan kristal protein yang kaya akan energi dan asam amino esensial, berfungsi untuk memberi makan anak-anaknya yang masih berkembang di dalam tubuh induk.
Temuan ini menjadi perhatian global sejak diterbitkannya hasil studi oleh tim ilmuwan dari Institute of Stem Cell Biology and Regenerative Medicine di India. Penelitian yang dipublikasikan dalam International Union of Crystallography Journal (IUCrJ) pada tahun 2016 menunjukkan bahwa kristal susu kecoa mengandung semua asam amino esensial, lipid, serta gula dalam bentuk yang sangat terkonsentrasi. Bahkan, satu kristal kecil memiliki kandungan energi empat kali lebih tinggi daripada susu sapi dengan volume yang sama.
Para peneliti mengungkap bahwa kandungan gizi tinggi ini menjadikan susu kecoa sebagai kandidat superfood masa depan, terutama untuk mengatasi tantangan nutrisi global dan kebutuhan pangan berkelanjutan. Namun, untuk alasan etis dan teknis, tentu tidak ada rencana memerah jutaan kecoa. Sebagai solusinya, ilmuwan kini tengah mengembangkan metode biosintesis melalui modifikasi genetik guna memproduksi protein susu kecoa tanpa harus melibatkan serangga secara langsung.
Meski masih jauh dari pasar umum, kemungkinan besar dalam dekade mendatang kita bisa melihat kristal protein dari susu kecoa tersedia dalam bentuk suplemen atau campuran makanan tinggi gizi. Dunia mungkin belum siap menaruh tetesan susu kecoa ke dalam kopi pagi, tetapi dunia sains telah menegaskan satu hal: inovasi besar sering datang dari sumber paling tak terduga.
Gorontalo
Ariyanto Yunus: Tuduhan Serius Harus Disertai Bukti, Jangan Rusak Institusi
Published
2 weeks agoon
17/06/2025
News – Tokoh Pemuda Kecamatan Popayato, Ariyanto Yunus, angkat bicara menanggapi pemberitaan di salah satu media online yang menyebut adanya dugaan keterlibatan oknum anggota kepolisian dalam aktivitas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di wilayah Popayato Grup.
Dalam pernyataannya, Ariyanto menegaskan bahwa dalam logika hukum, pihak yang mengemukakan suatu tuduhan bertanggung jawab untuk menyertakan bukti yang kuat.
“Bagi saya, menduga adalah hal biasa. Tapi dalam berita itu, arahnya bukan lagi menduga, melainkan menuduh. Karena ini sudah masuk ranah tuduhan, maka harus bisa dibuktikan,” ujar Ariyanto kepada awak media, Rabu (18/06/2025).
Lebih lanjut, ia menyampaikan kekhawatirannya bahwa tuduhan tanpa dasar seperti ini rentan menimbulkan fitnah, yang bukan hanya mencemarkan nama baik individu, tetapi juga merusak citra institusi kepolisian secara keseluruhan.
“Sekali lagi, yang dirugikan nantinya bukan hanya individu yang disebut, tapi satu institusi. Ini tuduhan serius yang harus dipertanggungjawabkan secara hukum dan moral,” tegasnya.
Ariyanto pun meminta kepada pihak yang menyampaikan tuduhan, dalam hal ini Ketua KPMP, agar segera menyampaikan bukti konkret jika memang memiliki dasar atas pernyataan yang disampaikan ke publik.
Dirinya berharap seluruh pihak dapat bersikap bijak dan bertanggung jawab dalam menyampaikan informasi, agar tidak menciptakan kegaduhan atau menimbulkan keresahan di tengah masyarakat Popayato yang selama ini dikenal hidup dalam suasana damai.
News
Tak Punya Banyak, Tapi Narapidana Ini Memberi Segalanya Untuk Gaza
Published
2 weeks agoon
17/06/2025
NEWS – Seorang narapidana di California telah menyentuh hati ribuan orang di seluruh dunia setelah menyumbangkan seluruh pendapatannya yang sangat kecil untuk bantuan kemanusiaan di Gaza. Pria tersebut, yang dikenal dengan nama “Hamza”, bekerja sebagai petugas kebersihan di dalam penjara dan menerima upah hanya sekitar 13 sen AS per jam. Dalam kurun waktu 21 hari pada Oktober 2023, ia bekerja selama lebih dari 130 jam dan memperoleh total gaji sebesar 17,74 dolar AS. Tanpa ragu, seluruh uang itu ia donasikan untuk membantu warga sipil Palestina yang terdampak konflik.
Kisah Hamza menjadi sorotan setelah slip gaji dan surat pengajuan donasinya diunggah oleh pembuat film asal Los Angeles, Justin Mashouf, ke platform media sosial X (dulu dikenal sebagai Twitter). Postingan tersebut langsung viral dan memicu gelombang dukungan luas dari warganet. Banyak yang tersentuh oleh tindakan penuh empati dari seseorang yang hidup dalam keterbatasan tetapi tetap berupaya memberi manfaat bagi sesama.
Respon positif dari publik tak berhenti di situ. Banyak orang bertanya bagaimana mereka bisa memberikan bantuan langsung kepada Hamza sebagai bentuk apresiasi atas niat mulianya. Justin Mashouf pun meluncurkan penggalangan dana melalui GoFundMe untuk mendukung Hamza setelah pembebasannya yang direncanakan pada akhir Maret 2024. Dana tersebut akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti tempat tinggal, pakaian, transportasi, hingga pelatihan kerja. Dalam waktu singkat, lebih dari 100 ribu dolar AS berhasil dikumpulkan.
Hamza sendiri merupakan mantan terpidana pembunuhan tingkat dua yang dihukum pada tahun 1986, saat usianya masih remaja. Selama hampir 40 tahun, ia menjalani masa hukuman di balik jeruji dan beberapa kali ditolak dalam sidang pembebasan bersyarat. Setelah masa panjang itu, ia akhirnya akan dibebaskan tahun ini. Dalam sebuah pernyataan, Hamza menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh donatur, tetapi ia juga mengajak masyarakat agar tidak hanya fokus membantunya, melainkan turut memprioritaskan bantuan kepada keluarga-keluarga di Gaza, Yaman, dan Afrika yang hidup tanpa akses air bersih, makanan, atau layanan kesehatan.
Kisah Hamza bukan hanya tentang kemurahan hati, tetapi juga tentang harapan, kemanusiaan, dan solidaritas global yang bisa muncul dari tempat yang paling tak terduga. Ia bahkan berjanji untuk menyumbangkan gaji terakhirnya sebelum bebas dan menyalurkan sebagian dari donasi yang ia terima kepada bantuan kemanusiaan di Gaza. Di tengah dunia yang sering kali penuh dengan ketidakadilan dan keputusasaan, tindakan kecil Hamza menjadi pengingat bahwa kebaikan bisa datang dari mana saja—bahkan dari balik tembok penjara.

Pengamen Gorontalo Ini Siap Ukir Prestasi di Indonesian Idol 2025

Genangan Air dan Jalan Rusak Jadi Sorotan Reses Fikran Salilama di Kota Gorontalo

Infrastruktur dan Pariwisata Jadi Fokus Komisi I Saat Tinjau Desa Tualango

Humas dan Protokol UNG Siap Unjuk Kinerja di Ajang Bergengsi Kemdiktisaintek 2025

Aktivis Lingkungan Tolak Revisi Palsu UU Kehutanan: “Jangan Jadikan Bioenergi Kedok Perampasan

Gerindra Sambut Tokoh Baru, Indra Gobel Resmi Bergabung

SATRIA Provinsi Gorontalo Gelar Bakti Sosial dalam Rangka HUT ke-17

Rumah Hangus, Harapan Pupus: Warga Bonepantai Kehilangan Tempat Tinggal dan Pakaian Sekolah Anak

Limonu Hippy: “Petani Ditipu, Lahannya Dijadikan Jaminan Bank oleh Perusahaan Sawit”

Desak Evaluasi Polres Boalemo, Marten Basaur Lapor Langsung ke Bambang Soesatyo

PKK GELAR JAMBORE PKK TINGKAT KABUPATEN GORUT

Kota Gorontalo Peringkat kedua Internet Paling Ngebutt se-Indonesia

PIMPIN RAPAT PENYERAPAN PROGRAM, BUPATI PUAS HASIL EVALUASI

PEMKAB GORUT BERIKAN BANTUAN RP. 1 JUTA/ORANG UNTUK JAMAAH CALON HAJI

Dua Kepala Desa Di copot Bupati
Terpopuler
-
Gorontalo3 weeks ago
Gerindra Sambut Tokoh Baru, Indra Gobel Resmi Bergabung
-
Gorontalo2 months ago
Aleg DPR RI Rusli Habibie Nyatakan Dukungan Penuh untuk Pelaksanaan CSP XVIII di Gorontalo
-
DPRD PROVINSI2 months ago
Limonu Hippy : Digitalisasi dan harga Gabah yang stabil kunci Swasembada Pangan di Gorontalo
-
Bone Bolango3 months ago
Sungai Bilungala Tak Kunjung Dinormalisasi, Warga Bonepantai Terus Diteror Banjir Bandang
-
DPRD PROVINSI2 months ago
Iqbal Al Idrus Desak Pemprov Gorontalo rampungkan kesiapan Lahan Sekolah Rakyat
-
Bone Bolango3 months ago
Evakuasi Mahasiswa Terjebak: Lima Selamat, Tiga Dinyatakan Meninggal Dunia
-
Daerah3 months ago
Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Gorontalo Soroti Ketimpangan RUPS Bank SulutGo: “Ini Bentuk Arogansi Korporasi
-
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO3 months ago
Rektor UNG Eduart Wolok: Belasungkawa untuk Mahasiswa Geologi Korban Musibah di Bulawa