UNG – Dengan melibatkan 5000an peserta yang terdiri dari mahasiswa, dosen dan tenaga kependidikan, Universitas Negeri Gorontalo dalam memperingati hari kemerdekaan menggelar upacara bendera secara virtual yang disiarkan langsung melalui kanal UNG TV, (17/8/2021).
Rektor Eduart Wolok selaku pembina upacara mengatakan peringatan hari ulang tahun kemerdekaan yang ke 76 sebagai upaya mengingatkan kepada seluruh pihak, bahwa ditengah situasi pandemi sekalipun harus tetap bersyukur atas kemerdekaan yang dirasakan hari ini.
“Pada momentum ini bagaimana kita memaknai bersama melawan Covid-19, sehingga dengan dihadapi bersama kita bisa keluar bersama sebagai pemenang. Semangat kecintaan kita kepada negara tidak boleh kalah oleh Covid-19,” ungkap Rektor.
Meskipun dilaksanakan secara virtual Rektor berharap kegiatan ini tidak dapat mengurangi makna dari pelaksanaan upacara kemerdekaan RI, namun justru dapat terus memperkuat semangat kemerdekaan dan rasa cinta kepada tanah air NKRI.
“Kita harus meningkatkan kecintaan kepada negara agar supaya bisa keluar menghadapi Pandemi. Tidak ada yang bisa kita lakukan selain bekerjasama, bahu-membahu dengan semangat kebersamaan suatu bangsa yang kuat,” pungkas Rektor.
UNG – Fakultas Kelautan dan Teknologi Perikanan (FKTP) Universitas Negeri Gorontalo (UNG) menggelar acara Temu Alumni yang bertajuk “Teman dahulu, teman sekarang, teman selamanya” pada Sabtu (27/9/2025). Acara ini menghadirkan para alumni dari berbagai angkatan, menjadikannya sebagai wadah penting untuk mempererat silaturahmi dan memperkuat jaringan yang bermanfaat bagi fakultas serta mahasiswa.
Dekan FKTP UNG, Prof. Dr. Ir. Yuniarti Koniyo, MP, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa alumni bukan hanya bagian dari sejarah fakultas, tetapi juga aset besar yang dapat mendorong kemajuan bersama. Prof. Yuniarti mengajak seluruh alumni untuk berbagi pengalaman dan berkontribusi bagi kemajuan FKTP serta perkembangan sektor kelautan dan perikanan.
“Alumni memiliki peran penting dalam mendorong kemajuan, mari kita selalu berbagi cerita, pengalaman, dan kontribusi nyata bagi adik-adik mahasiswa FKTP,” ujarnya.
Lebih lanjut, beliau mengingatkan bahwa temu alumni kali ini seharusnya tidak hanya menjadi ajang nostalgia, tetapi juga menjadi momentum untuk membangun kekuatan baru dalam membangun FKTP yang kuat dan berpengaruh.
Ketua Panitia Abdul Wahid Hulopi menambahkan, kegiatan ini lahir dari inisiatif alumni untuk merajut kebersamaan lintas generasi. Keberadaan alumni di berbagai sektor pekerjaan harus terhubung dalam satu wadah kolaborasi untuk saling memberi manfaat.
“Kegiatan ini pertama kali digagas oleh alumni dengan tujuan menjalin silaturahmi lintas angkatan mulai dari 2000 hingga 2025, sekaligus mempererat jaringan alumni yang tersebar di berbagai sektor pekerjaan,” jelas Abdul Wahid.
Temu Alumni FKTP UNG 2025 ini diharapkan dapat menjadi langkah awal terbentuknya jaringan alumni yang solid, aktif, dan dapat memberikan manfaat nyata bagi mahasiswa, alumni, dan masyarakat secara luas.
UNG – Konferensi Kemitraan Pendidikan Tinggi 2025 (Higher Education Partnerships Conference/HEPCON 2025) resmi dibuka. Acara bergengsi di tingkat internasional ini menjadi forum strategis bagi perguruan tinggi untuk memperkuat kolaborasi. Ketua Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI), Prof. Dr. Ir. Eduart Wolok, S.T., M.T., hadir dan memberikan sambutan.
Dalam pidatonya, Prof. Eduart menegaskan bahwa kemitraan merupakan kunci untuk membangun masa depan pendidikan tinggi yang lebih berkualitas dan inklusif.
“HEPCON 2025 adalah momentum untuk memperkuat kemitraan, bukan hanya di lingkup nasional tetapi juga internasional. Bagi MRPTNI, dengan 146 universitas negeri anggota yang tersebar di seluruh Indonesia, kemitraan adalah jembatan untuk mengurangi kesenjangan dan membuka peluang bagi pendidikan berkualitas,” ujarnya.
Rektor Universitas Negeri Gorontalo itu juga menyoroti pesatnya perubahan teknologi, globalisasi, serta tantangan sosial yang membutuhkan sinergi antara perguruan tinggi dan industri. Menurutnya, kerja sama lintas sektor dan lintas negara bukan lagi pilihan, melainkan keharusan untuk menghadirkan inovasi dan menyiapkan mahasiswa menghadapi era global.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa kolaborasi dengan industri dapat memastikan kurikulum sesuai dengan kebutuhan pasar kerja, sementara kemitraan internasional memberi ruang pembelajaran lintas budaya yang memperkaya pengalaman mahasiswa.
“Jadikan konferensi dua hari ini sebagai titik awal lahirnya kolaborasi yang lebih bermakna. Semoga HEPCON 2025 menghadirkan dampak berkelanjutan, tidak hanya bagi pendidikan tinggi, tetapi juga masyarakat luas,” pungkasnya.
HEPCON sendiri dikenal sebagai platform terdepan di Asia Tenggara untuk mendorong kolaborasi global dalam pendidikan tinggi. Tahun ini, lebih dari 1.000 delegasi dari 20 negara hadir, termasuk pimpinan universitas, direktur internasional dan kemitraan, serta para inovator pendidikan.
Joni Apriyanto, Ketua Tim Investigasi || Foto istimewa
UNG – Tim Investigasi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Gorontalo (UNG) hari ini mengumumkan hasil penyelidikan terkait kasus meninggalnya Muhammad Jeksen, mahasiswa Jurusan Sejarah FIS UNG, yang terjadi selama kegiatan Pendidikan Dasar (Diksar) Mahasiswa Pecinta Alam (MAPALA) Butaiyo Nusa. Kejadian tragis ini terjadi beberapa waktu lalu, dan kini hasil penyelidikan tim investigasi telah dirilis untuk menjelaskan temuan-temuan penting terkait insiden tersebut.
Joni Apriyanto, Ketua Tim Investigasi, menjelaskan bahwa proses investigasi dilakukan secara menyeluruh, mulai dari aspek administratif hingga pengawasan kegiatan. “Kami telah melakukan penelusuran mendalam terhadap setiap aspek yang menyertai kejadian ini. Mulai dari proses administrasi, wawancara dengan peserta, panitia, pengurus MAPALA, hingga pejabat terkait,” ujar Joni dalam konferensi pers yang diadakan hari ini.
Temuan Investigasi
Joni menyatakan bahwa tim investigasi menemukan sejumlah kelalaian serius dalam penyelenggaraan kegiatan tersebut. “Tidak ada surat izin resmi dari Fakultas untuk kegiatan ini, dan lebih buruk lagi, tidak ada perencanaan mitigasi risiko yang disertakan. Fakultas hanya mengeluarkan Surat Keputusan untuk pembentukan kepanitiaan DIKSAR, namun tidak ada izin resmi untuk kegiatan luar kampus,” ungkapnya.
Selain itu, dari sisi manajerial dan pengawasan, kegiatan tersebut tidak diawasi dengan baik. “Pihak Fakultas tidak diberitahu mengenai kegiatan ini, dan standar operasional prosedur (SOP) yang seharusnya diterapkan oleh MAPALA Butaiyo Nusa tidak dijalankan dengan disiplin,” jelas Joni.
Rekomendasi Tim Investigasi
Sebagai hasil dari temuan-temuan tersebut, tim investigasi memberikan sejumlah rekomendasi yang bertujuan untuk mencegah terulangnya kejadian serupa. Rekomendasi tersebut antara lain:
Penataan regulasi keselamatan untuk semua kegiatan mahasiswa di UNG, guna memastikan keselamatan peserta dalam setiap kegiatan luar kampus.
Pembekuan sementara aktivitas MAPALA Butaiyo Nusa tanpa batas waktu yang jelas.
Sanksi tegas berupa skorsing dua semester bagi Ketua MAPALA dan panitia pelaksana DIKSAR, dengan ancaman pemecatan jika terbukti melakukan tindak pidana yang sudah berkekuatan hukum tetap.
Sanksi kepada pimpinan Fakultas Ilmu Sosial sebagai bentuk pertanggungjawaban moral atas kejadian ini.
Dukungan penuh terhadap proses hukum yang sedang berjalan oleh pihak kepolisian.
Joni juga menegaskan bahwa rekomendasi tersebut disampaikan agar menjadi pelajaran penting bagi semua pihak. “Keselamatan mahasiswa harus selalu menjadi prioritas utama dalam setiap kegiatan kampus. Kami berharap langkah-langkah preventif dapat segera diterapkan,” ujar Joni.
UNG juga menegaskan komitmennya untuk mendukung sepenuhnya penyelidikan yang dilakukan oleh aparat penegak hukum dan memastikan kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.
Dukungan Hukum
Terkait dengan langkah hukum, Joni menambahkan, “Kami mendukung sepenuhnya proses hukum yang tengah dilakukan oleh pihak kepolisian, dan kami akan memberikan bantuan yang diperlukan dalam penyelidikan lebih lanjut.”
Kasus ini memunculkan pertanyaan penting mengenai pengawasan terhadap kegiatan mahasiswa di luar kampus. Dengan diterbitkannya laporan investigasi ini, UNG berharap dapat memberikan acuan penting untuk memperbaiki sistem pengawasan dan regulasi yang ada, guna mencegah terulangnya insiden serupa di masa depan.