GORUT-Sempat ditolak kedatangannya, puluhan warga Gorontalo yang menumpangi kapal Pelni akhirnya diperbolehkan turun di Pelabuhan Kwandang, Kabupaten Gorontalo Utara, Jumat (3/4/2020). Wakil Bupati Gorut Thariq Modanggu menyebutkan, pihaknya sudah berkoordinasi petugas Survilens untuk memberikan pendampingan termasuk memberikan kartu kontrol kepada para penumpang.
“Bahkan kita juga langsung mengonfirmasi puskesmas. Jadi kalau ada keluhan itu segera menyampaikan ke petugas masing-masing, dan juga dilakukan pembinaan arahan edukasi untuk melakukan isolasi diri selama berada di rumah masing-masing selama 14 hari,” tutur Thariq Modanggu usai meninjau kapal pelni di Pelabuhan Kwandang.
Menurutnya, ada sebanyak 22 orang penumpang yang diizinkan turun. Mereka masing-masing 18 orang warga Gorontalo dan 4 orang warga Sulawesi Utara (Sulut). Ia mengaku pemda awalnya memang tidak mengizinkan penumpang itu mendarat. Akan tetapi berdasarkan beberapa pertimbangan terlebih rasa kemanusiaan, akhirnya kedatangan warga ini diterima dengan catatan kondisi mereka harus diperiksa serta wajib mengikuti proses pengawasan.
Langkah Pemkab Gorut itu kata Thariq bahkan telah direstui Pemprov Gorontalo. Bupati Gorut juga sebelumnya sudah berkoordinasi dengan Gubernur Rusli Habibie terkait para penumpang.
“Tapi arahan gubernur itu tidak bertentangan, karena kami juga tadi ini melakukan proses ini, saya disini, Bupati dan Gubernur berkomunikasi, jadi tidak bertentangan ini. Karena pada saat kami disini, Bupati sementara vidio konferensi dengan Gubernur soal ini,” jelas Thariq.
Thariq menjelaskan pula bahwa, terkait adanya intruksi Gubernur yang sebelumnya menyatakan agar masyarakat Gorontalo tidak melakukan mudik dulu selama masa pencegahan Covid-19, tak bisa dijadikan dasar untuk menutup pelabuhan. Sebab, arahan itu kata dia, baru bersifat imbauan. Sehingga jika ada upaya penutupan pelabuhan oleh Pemda harus ada instruksi terlebih dahulu dari pusat.
Dalam kesempatan itu, Pemda Gorut juga telah mengingatkan pihak Pelni tidak melakukan pelayaran ke pelabuhan Kwandang sampai kondisi benar-benar membaik.
“Walaupun tidak dalam konteks lockdown dalam istilahnya semua dikunci. Tetapi kita sudah menyatakan ke pelni tadi bahwa kita menyampaikan tidak ada lagi yang masuk disini sampai kondisi benar-benar aman. Dan kami mohon ini juga di dukung oleh pemerintah pusat agar tidak menimbulkan masalah. Sehingga saya kira imbauan gubernur bahwa masyarakat Gorontalo yang berada di luar daerah untuk sementara jangan kembali dulu, bisa dilaksanakan,” katanya.
Thariq menceritakan, saat kapal masih bersandar di pelabuhan, para penumpang lain (bukan orang Gorontalo) juga sempat memaksa untuk turun dengan maksud beristirahat.
“Akan tetapi pemda berusaha mencegat dan bernegosiasi serta dengan rasa kemanusiaan dengan memberikan bantuan berupa makanan dan minuman,” tutup Thariq Modanggu.
Pohuwato – Panitia Seleksi Dewan Pengawas dan Direksi Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PERUMDAM) Tirta Moolango Kabupaten Pohuwato resmi mengumumkan hasil seleksi administrasi bagi bakal calon Direksi untuk masa jabatan 2025–2030, Jumat (09/05/2025).
Pengumuman tersebut ditetapkan dalam Keputusan Panitia Seleksi Nomor: 06 tanggal 9 Mei 2025 serta Berita Acara Penetapan Hasil Verifikasi Administrasi Berkas Bakal Calon Direksi Nomor 5 Tahun 2025.
Ketua Panitia Seleksi, Sadirun, menyampaikan bahwa seluruh proses seleksi administrasi dilakukan berdasarkan peraturan yang berlaku, termasuk Permendagri Nomor 37 Tahun 2018 dan Peraturan Bupati Pohuwato Nomor 4 Tahun 2022, serta Keputusan Bupati Nomor 106/01/III/2025.
“Nama-nama yang telah memenuhi syarat akan melanjutkan ke tahap selanjutnya, yaitu ujian tertulis dan fit and proper test oleh Tim UKK yang dijadwalkan pada tanggal 14–15 Mei 2025,” ujar Sadirun.
Panitia Seleksi juga mengimbau peserta yang lolos untuk mempersiapkan diri dengan baik karena tahapan berikutnya akan menilai aspek kompetensi teknis, integritas, serta kepemimpinan calon Direksi.
Berikut ini adalah daftar nama peserta yang lolos seleksi administrasi:
Djarnawi Daud, ST
Irpan, SH, MH
Kaharudin Yusuf Rahim, SE
Novsin Adita Hontong, ST
Pengumuman resmi hasil seleksi ini dapat dilihat melalui Website Pemerintah Kabupaten Pohuwato dan papan pengumuman Sekretariat Bagian Ekonomi Setda Pohuwato di Kantor Bupati Sementara.
Panitia menegaskan bahwa seluruh proses seleksi dilaksanakan secara transparan, objektif, dan profesional, guna menjaring calon Direksi yang mampu membawa PERUMDAM Tirta Moolango ke arah yang lebih maju dan berdaya saing.
Gorontalo – Gempa bumi tektonik mengguncang wilayah Wanggarasi, Kabupaten Pahuwato, Provinsi Gorontalo, pada Sabtu, 3 Mei 2025, pukul 19.51 WIB. Berdasarkan analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa ini memiliki parameter update dengan magnitudo M6,0.
Episenter gempa terletak di darat pada koordinat 0,57° LU dan 121,68° BT, sekitar 32 km barat laut Pohuwato, dengan kedalaman 98 km.
Gempa tergolong gempa menengah, disebabkan oleh aktivitas deformasi dalam lempeng Laut Sulawesi. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi ini memiliki mekanisme pergerakan mendatar-naik (oblique-thrust fault).
Dampak Gempa
Getaran dirasakan cukup kuat di beberapa wilayah:
Intensitas IV MMI: Boalemo dan Pohuwato (getaran terasa oleh banyak orang di dalam rumah, gerabah pecah, jendela/pintu berderik, dinding berbunyi).
Intensitas III MMI: Gorontalo, Gorontalo Utara, Manado, Tarakan, Nunukan, Bolaang Mongondow, Minahasa Tenggara, Toli-toli, Luwuk, Berau (terasa seperti truk besar melintas).
Intensitas II–III MMI: Palu dan Morowali Utara.
BMKG memastikan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami.
Aktivitas Susulan
Hingga pukul 20.30 WIB, BMKG mencatat satu gempa susulan (aftershock) dengan magnitudo M3,1.
Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan tidak terpancing oleh isu atau informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Hindari bangunan yang retak atau rusak, dan periksa kondisi struktur rumah Anda sebelum kembali ke dalam.
Informasi resmi dan terkini hanya dapat diakses melalui kanal resmi BMKG:
Pohuwato – Sejumlah rumah warga di Desa Popaya, Kecamatan Dengilo, Kabupaten Pohuwato, mulai tergenang air pada Kamis malam (1/5/2025). Warga menyebutkan bahwa banjir lokal ini bukan peristiwa pertama dan menduga kuat aktivitas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) menjadi penyebab utama.
Salah satu warga terdampak, Pandara Une, menyampaikan bahwa air mulai masuk ke rumahnya sejak Rabu malam sekitar pukul 22.00 WITA. Ia menambahkan, genangan air terjadi hampir setiap kali hujan turun, meski dengan intensitas ringan.
“Ini sudah sering terjadi. Begitu hujan, air langsung naik. Ini bukan yang pertama,” ujarnya.
Pandara mengaku telah berupaya melaporkan kejadian tersebut kepada pemerintah desa, namun hingga kini belum ada penanganan berarti. Ia juga menyoroti bahwa kerusakan lingkungan di sekitar desa kemungkinan besar disebabkan oleh maraknya aktivitas tambang ilegal di wilayah tersebut.
“Para penambang sempat berjanji akan melakukan normalisasi sungai, tapi sampai sekarang belum ada tindakan apa-apa,” jelasnya.
Yang lebih mengejutkan, Pandara juga menyebut adanya dugaan keterlibatan oknum aparat penegak hukum dalam kegiatan PETI. Ia mengaku pernah didatangi beberapa orang yang mengaku sebagai aparat dan ingin meminta izin untuk menggunakan air serta menaruh mesin di sekitar rumahnya.
“Saya tolak dan saya tegur mereka. Saya juga sampaikan, kalau memaksa, saya akan laporkan ke Polda,” ungkapnya.
Setelah teguran tersebut, Pandara menyatakan belum lagi melihat aktivitas mereka di sekitar rumahnya. Namun demikian, ia berharap aparat terkait dan pemerintah daerah segera turun tangan, menindak tegas aktivitas pertambangan ilegal, dan melakukan penataan lingkungan guna mencegah banjir berulang.
Kondisi ini menjadi peringatan serius tentang dampak eksploitasi alam tanpa izin dan pengawasan, yang kini dirasakan langsung oleh masyarakat di tingkat desa.