KABGOR – Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Gorontalo, Dr. Roni Sampir, M.Kes., dan Adnan Entengo, M.Pd., semakin memperkuat posisinya sebagai kandidat unggulan dalam Pilkada yang akan digelar pada 27 November 2024 mendatang. Usai melaksanakan kampanye di Desa Pilomonu, Kecamatan Mootilango, dukungan publik terhadap pasangan ini dipastikan meningkat secara signifikan.
Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Kabupaten Gorontalo, Sarjon Adarani, yang juga merupakan putra asli Desa Pilomonu, dalam orasi politiknya pada Kamis (17/10/2024), mengimbau kepada keluarga dan kerabatnya serta seluruh masyarakat di Kecamatan Mootilango untuk memenangkan pasangan Roni-Adnan di Pilkada nanti.
Sarjon Adarani menjelaskan alasan mengapa Partai Gerindra, bersama dengan PKS dan Demokrat, mendukung penuh pasangan ini. Menurutnya, keputusan partai untuk mengusung Dr. Roni Sampir dan Adnan Entengo sebagai pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati bukan tanpa dasar. Pengunduran diri Roni Sampir dari Aparatur Sipil Negara (ASN) dan jabatannya sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Gorontalo, serta kinerjanya yang dinilai positif oleh partai, menjadi salah satu faktor penting.
“Partai Gerindra telah melihat langsung bagaimana kinerja Bapak Roni Sampir selama menjadi Sekda, dan juga peran Bapak Adnan Entengo dalam menjalankan tugasnya sebagai anggota DPRD. Kami yakin pasangan ini memiliki kapasitas dan integritas untuk memimpin Kabupaten Gorontalo,” ujar Sarjon Adarani di hadapan para pendukungnya.
Lebih lanjut, Sarjon Adarani menjelaskan bahwa program-program yang diusung oleh pasangan Roni-Adnan bukan hanya rasional, tetapi juga telah terbukti berjalan. Beberapa program bahkan sudah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Kabupaten Gorontalo.
“Program-program yang ditawarkan oleh pasangan Roni-Adnan realistis dan bisa diwujudkan. Sebagian program bahkan sudah berjalan, seperti Program Indonesia Pintar (PIP) dan bantuan pertanian. Ini adalah bukti nyata bahwa pasangan ini tidak hanya berjanji, tetapi juga sudah memberikan manfaat langsung kepada masyarakat,” jelasnya.
Dukungan terhadap pasangan Roni-Adnan juga semakin kuat dengan kehadiran koalisi partai yang mendukung mereka. Selain diusung oleh Partai Gerindra, pasangan ini juga didukung oleh PKS dan Demokrat, serta partai non-parlemen seperti PSI, Buruh, dan Perindo. Gabungan kekuatan ini dipandang sebagai fondasi kuat untuk memenangkan Pilkada dan memperjuangkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Gorontalo.
Sarjon Adarani menegaskan bahwa kemenangan pasangan Roni-Adnan akan menjadi langkah penting bagi kemajuan Kabupaten Gorontalo. Ia mengajak seluruh masyarakat, khususnya di Desa Pilomonu, untuk memberikan dukungan penuh dan tidak ragu memilih pasangan yang ia yakini mampu membawa perubahan positif bagi daerah tersebut.
“Oleh karena itu, saya memohon kepada seluruh warga Desa Pilomonu, tempat kelahiran saya, mari kita bersama-sama memenangkan pasangan Roni-Adnan dengan memilih nomor urut 3. Jangan lupa untuk mendukung mereka yang memakai kopiah karanji,” tandas Sarjon di akhir orasinya.
Dengan semakin menguatnya dukungan dari masyarakat, serta program-program yang sudah berjalan, pasangan Roni Sampir dan Adnan Entengo diprediksi akan menjadi kandidat unggulan dalam Pilkada Kabupaten Gorontalo. Keduanya diharapkan mampu melanjutkan program pembangunan yang berkelanjutan dan membawa kesejahteraan bagi masyarakat Kabupaten Gorontalo.
Gorontalo – Meski masa jabatan Ketua KONI Kabupaten Gorontalo baru akan berakhir Oktober 2025, aroma pertarungan menuju kursi panas ketua sudah mulai terasa. Sejumlah nama beken mulai unjuk gigi, dan yang mengejutkan, seorang jurnalis senior siap “mengebrak” dominasi politisi!
Tak main-main, nama Ketua dan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Gorontalo Zulfikar Usira dan Awaludin Pauweni serta anggota legislatif, Jayusdi Rivai, dikabarkan bakal ikut bertarung. Tapi publik dibuat terkejut dengan munculnya Jefry Rumampuk, mantan juru bicara Bupati Boalemo dan eks Ketua Forwaka Gorontalo, yang siap turun gelanggang di arena Musorkab KONI.
Kalu berbicara dengan 3 nama pertama, publik tidak meragukan kapasitas dan perhatian wakil rakyat itu dibidang olahraga. Namun nama Jefry Rumampuk bukan juga nama yang asing di Gorontalo. Ia dikenal luas usai peristiwa tragis pembacokan oleh orang tak dikenal, lantaran banyak mengkritisi program dan kebijakan yang tak pro rakyat. Hal ini, adalah peristiwa yang menjadikannya simbol perjuangan kebebasan pers di Gorontalo. Kini, ia kembali menyita perhatian, bukan sebagai jurnalis, tapi sebagai calon pemimpin olahraga. Disamping itu, Jefry yang juga mempunyai relasi luas ini, dipastikan membawa warna baru di bidang olahraga.
Jika biasanya para politisi membutuhkan media untuk menyebarluaskan perhatiannya, maka Jefry dirasa memilki momen yang tepat untuk menjadikan olahraga di Kabupaten Gorontalo Berjaya. Kedekatan dengan berbagai unsur serta kepedulian terhadap daerah melalui informasi, sepertinya menjadi modal Jeffry, diperhelatan 4 tahunan itu.
Sementara itu, dikutip dari nusatimes, Sekertaris KONI Kabupaten Gorontalo tidak membantah peluang bakal calon induk olahraga prestasi itu. Dirinya mengiyakan bahwa saat ini, sudah ada bakal calon Ketua yang sudah melakukan komunikasi.
“Dengar-dengar sih, banyak yang mau maju. Bahkan sudah ada yang mulai buka komunikasi sekarang,” ungkap Sekretaris KONI Kabupaten Gorontalo, Ilho, Rabu (21/5/2025).
“Kalau banyak yang maju, itu bagus. Artinya, KONI jadi organisasi yang seksi dan bergengsi,” tambah Ilho dengan semangat.
Soal apakah petahana dr. Irawan Huntoyungo bakal kembali mencalonkan diri? Ilho mengaku belum ada sinyal.
“Belum ada kabar apakah Pak Ketua mau maju lagi atau tidak,” ujarnya singkat.
Lokasi Bumi perkemahan Pramuka, saka widya Budaya Bakti Gorontalo dihantam Angin Puting Beliung || Sumber Ucok Alwi, ketua DKC Boalemo
KABGOR – Angin puting beliung menerjang wilayah Pentadio Timur, Kabupaten Gorontalo pada Senin (05/04/2025) dini hari. Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 13.30 hingga 14.08 WITA dan menyebabkan sejumlah rumah warga mengalami kerusakan.
Pantauan langsung tim Barakati.id di lokasi kejadian menunjukkan adanya kerusakan pada atap dan struktur rumah warga akibat terjangan angin kencang. Kondisi ini semakin memprihatinkan karena di lokasi yang sama tengah berlangsung kegiatan Perkemahan Pramuka Saka Widya Budaya Bakti tingkat Provinsi Gorontalo.
Menurut laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), berdasarkan analisis data citra radar cuaca, terdeteksi adanya sebaran awan konvektif signifikan yang bergerak dari arah barat (sekitar wilayah Limboto) menuju lokasi kejadian sebelum hujan lebat terjadi.
BMKG juga menjelaskan bahwa fenomena puting beliung dipicu oleh kondisi atmosfer yang sangat labil, melebihi ambang batas kestabilan udara. Ketidakstabilan ini dapat menimbulkan angin kencang yang terjadi secara tiba-tiba dalam waktu singkat, biasanya pada siang atau sore hari. Fenomena ini ditandai dengan terbentuknya awan Cumulonimbus (Cb) yang mengeluarkan pusaran angin menyerupai belalai di daratan, dengan kecepatan angin yang dapat mencapai lebih dari 50 km/jam.
Puting beliung umumnya terjadi menjelang hujan lebat, dan sering disertai dengan kilat atau petir.
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun, sejumlah warga mengalami kerugian materiil akibat kerusakan rumah dan fasilitas yang diterjang angin puting beliung.
Pemerintah daerah diharapkan segera melakukan pendataan dan memberikan bantuan bagi warga terdampak, serta meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem di wilayah tersebut.
LIMBOTO–Sekretaris DPC GERINDRA Kabupaten Gorontalo Sarjon Adarani menanggapi adanya oknum-oknum yang keluar dari partai berlambang Kepala Garuda itu.
“Dari dulu ada banyak yang masuk dan keluar parpol. Itu biasa. Bukan hanya GERINDRA, partai lain juga mengalami orang masuk maupun yang dikeluarkan dari partai. Jadi ndak usah dibahas lah. Biasa itu,” ucap Sarjon asal Boliyohuto itu.
Menurut Sarjon, kalau keluar satu maka bergabunglah ribuan orang dengan GERINDRA. “Ibarat pepatah ‘patah satu tumbuh seribu’. Kan begitu,” ungkap Sarjon.
Dia kemudian bercerita bahwa pada Pemilu 2014 setelah jadi caleg yang gagal alias tidak ta dudu, yang bersangkutan pindah partai 2019 dan tetap gagal jadi aleg juga. “Artinya, yang bermasalah bukan parpol, tapi dianya,” ungkap Sarjon yang pada Pemilu 2024 lalu dipilih oleh lebih dari seribu orang tapi Sarjon sendiri tetap ditakdirkan tidak jadi aleg.
Sarjon menambahkan, kader GERINDRA sejati hanya orang-orang yang sudah selesai dengan dirinya sendiri. “Intinya, kalau tukang koprol maka carilah partai yang bukan GERINDRA. Kalau mau berkorban untuk partai, silahkan masuk ke GERINDRA. Begitu….” tandasnya.
Menurut Sarjon, bila sudah keluar atau dikeluarkan dari GERINDRA maka tetap silaturrahim tapi sudah tidak boleh lagi membawa nama partai GERINDRA. “Kalau mau keluar, ya keluar saja. Kan bebas. Demokrasi tiyali. So bagitu. Tapi ybs tidak boleh lagi bawa nama partai, organisasi sayap partai maupun simbol-simbol partai secara gambar maupun bahasa tutur,” tutup Sarjon Adarani.