Connect with us

Gorontalo

Kejari Pohuwato dan BNK Bersinergi dalam Tes Urine Pegawai: Semua Hasil Negatif

Published

on

POHUWATO – Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Pohuwato bersama Kejaksaan Negeri (Kejari) Pohuwato melakukan tes urine kepada seluruh pegawai Kejari Pohuwato. Tes urine dilaksanakan di Kantor Kejari Pohuwato dan disaksikan oleh Kepala Kejaksaan Negeri Pohuwato, Endi Sulistiyo, SH.,MH, dan Kepala BNK Pohuwato, Yusuf Potale, pada Senin, 13 Mei 2024.

Kajari Pohuwato, Endi Sulistiyo, SH., MH, menjelaskan bahwa Kejari Pohuwato bersama BNK Pohuwato mengadakan tes urine terhadap seluruh pegawai Kejari Pohuwato, termasuk pegawai negeri dan pegawai honor, termasuk cleaning service (CS) yang berjumlah sekitar 58 orang. Hasilnya, semua pegawai tersebut dinyatakan negatif terhadap narkoba.

“Kami melaksanakan tes urine ini mengingat semakin banyaknya peredaran narkoba di Pohuwato, dan Alhamdulillah dari hasil tes urine, semuanya negatif,” ungkap Kajari.

Terkait tes urine tersebut, Kajari Pohuwato menyampaikan terima kasih kepada Kepala BNK beserta jajarannya atas kegiatan ini. “Tes urine ini dilaksanakan secara transparan, di mana hasilnya bisa dilihat langsung setelah tes urine dilakukan,” jelasnya.

Kepala BNK, Yusuf Potale, menyatakan bahwa hasil tes urine terhadap pegawai Kejari Pohuwato semuanya negatif dari jumlah 58 ASN, termasuk pejabat utama, ASN lainnya, serta pegawai honor dan CS. Hasilnya dipastikan dilihat langsung tanpa adanya yang ditutupi.

“Kami dari BNK mengucapkan terima kasih atas inisiatif dari Kepala Kejaksaan Negeri Pohuwato untuk meminta kami melaksanakan tes urine di lingkungan Kejari Pohuwato,” tambahnya. Dengan demikian, langkah ini merupakan upaya bersama dalam memastikan lingkungan kerja yang bebas dari pengaruh narkoba.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Gorontalo

Rachmat Gobel Gelar Festival Balon Udara Bersama Milenial Gorontalo, Perkuat Pariwisata Daerah

Published

on

Pelepasan Balon Udara di GOR Harapan Prestasi || Foto Nur'ain Tahir

Gorontalo – Festival Balon Udara yang digelar oleh Rachmat Gobel bersama kaum milenial Gorontalo menjadi salah satu langkah awal untuk memperkaya destinasi wisata di provinsi tersebut. Festival ini diharapkan mampu meningkatkan daya tarik wisata Gorontalo bagi wisatawan domestik maupun mancanegara, serta memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal, khususnya pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta industri jasa.

Festival Balon Udara ini merupakan realisasi dari janji yang pernah disampaikan Rachmat Gobel pada Agustus 2024 lalu. Acara ini diharapkan menjadi pilot project yang dapat mendorong pengembangan sektor pariwisata Gorontalo ke arah yang lebih progresif dan menguntungkan bagi masyarakat.

Sebanyak 13 milenial asal Wonosobo didatangkan untuk memberikan edukasi kepada kaum milenial Gorontalo mengenai cara menerbangkan balon udara yang tidak menggunakan gas. Dengan pelatihan ini, diharapkan generasi muda Gorontalo nantinya dapat menggelar festival balon serupa, seperti yang rutin diadakan di Wonosobo.

“Kami ingin mempersiapkan generasi muda Gorontalo untuk bisa menjalankan acara seperti ini secara mandiri di masa depan. Festival ini juga merupakan upaya untuk memberikan ruang kreasi dan inovasi bagi kaum milenial, sekaligus sebagai salah satu daya tarik wisata baru di Gorontalo,” ungkap Rachmat Gobel.

Pada festival yang digelar selama dua hari di Bone Bolango dan Kota Gorontalo, sebanyak 25 balon udara dipersiapkan untuk meramaikan acara. Festival ini diharapkan dapat memperkuat posisi Gorontalo sebagai salah satu daerah tujuan wisata dengan keunikan yang tidak dimiliki oleh daerah lain.

Sektor pariwisata dinilai mampu menggerakkan arus perputaran uang di Gorontalo, yang pada akhirnya juga memberikan dampak positif terhadap perekonomian lokal. Rachmat Gobel berharap festival ini bisa menjadi salah satu faktor pendorong perkembangan ekonomi di Gorontalo melalui pariwisata, sambil mengembangkan potensi-potensi lokal lainnya yang ada di provinsi tersebut.

Dengan festival balon udara ini, Gorontalo diharapkan bisa menjadi tujuan wisata yang menarik, bukan hanya untuk wisatawan dalam negeri, tetapi juga wisatawan mancanegara.

Continue Reading

Gorontalo

Forest Watch Indonesia (FWI) Serukan Penindakan Tegas Terhadap Aktivitas PETI di Pohuwato

Published

on

Pohuwato – Aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di wilayah Popayato, Kabupaten Pohuwato, yang terus beroperasi meskipun minimnya penegakan hukum, mendapatkan perhatian serius dari Forest Watch Indonesia (FWI). Melalui pernyataan resmi, juru kampanye FWI, Anggi Prayoga, mengungkapkan keprihatinannya terkait dampak aktivitas ilegal ini terhadap lingkungan, khususnya hutan di Kabupaten Pohuwato.

“Saya mewakili FWI sangat menyayangkan adanya aktivitas PETI di Kabupaten Pohuwato, yang merupakan hutan terakhir di Provinsi Gorontalo, atau lebih dikenal dengan lanskap Paguat-Popayato. Aktivitas ini sama sekali tidak dapat dibenarkan,” tegas Anggi Prayoga.

Menurut Anggi, lokasi tambang ilegal tersebut merupakan habitat spesies yang dilindungi di Gorontalo. Selain itu, kerusakan yang ditimbulkan oleh aktivitas PETI dapat mempercepat laju degradasi hutan dan meningkatkan risiko bencana alam di Gorontalo, yang seharusnya menjadi perhatian utama.

“Selain mengancam keanekaragaman hayati, hilangnya hutan ini akan memperbesar potensi bencana alam yang dapat membahayakan masyarakat. Baik aktivitas tambang legal maupun ilegal yang merusak hutan di Pohuwato tidak bisa dibenarkan. Oleh karena itu, penting sekali untuk mengusut tuntas dalang di balik perusakan hutan ini,” ujarnya.

Anggi juga menekankan pentingnya fungsi ekologis hutan yang tidak dapat digantikan oleh kegiatan lain, termasuk tambang. “Hutan berfungsi menyediakan oksigen, menciptakan iklim mikro yang sejuk, serta menjaga keseimbangan air dan tanah. Jika aktivitas seperti PETI terus dibiarkan, hal ini akan merusak fungsi-fungsi tersebut dan mengancam kelangsungan hidup generasi di Popayato.”

Ia mengharapkan aparat penegak hukum untuk segera mengambil tindakan tegas terhadap aktivitas tambang ilegal tersebut. “Aparat penegak hukum memiliki kewajiban untuk turun ke lapangan dan melakukan penindakan. Jangan sampai pembiaran dan minimnya respon mempercepat kerusakan hutan dan mengakibatkan bencana yang lebih besar. Intinya, apapun alasannya, aktivitas ini harus dihentikan,” tegas Anggi.

FWI menyerukan agar seluruh pihak terkait, baik dari pemerintah maupun aparat hukum, bersinergi dalam menghentikan aktivitas PETI di Kabupaten Pohuwato untuk melindungi hutan yang tersisa dan menjaga keseimbangan ekosistem di Provinsi Gorontalo.

Continue Reading

Gorontalo

Dua Insiden Kecelakaan Kerja Terjadi di PT. Inti Global Laksana (IGL) dan Banyan Tumbuh Lestari (BTL), Satu Karyawan Meninggal Dunia

Published

on

Pohuwato – Insiden kecelakaan kerja kembali terjadi di dua perusahaan besar di Kabupaten Pohuwato, PT. Inti Global Laksana (PT. IGL) dan Banyan Tumbuh Lestari (BTL). Dua karyawan mengalami kecelakaan dalam kurun waktu yang berdekatan, satu di antaranya meninggal dunia.

Menurut laporan dari seorang warga Popayato bernama Randi, kecelakaan pertama terjadi pada 3 Oktober 2024. Seorang pekerja pabrik bernama Yahya Olii, warga Molosipat, Popayato, mengalami kecelakaan saat bekerja di pabrik PT. BTL. Yahya dilaporkan mengalami patah tulang serius di bagian kaki dan harus menjalani operasi akibat cedera tersebut.

Insiden kedua terjadi hanya beberapa hari kemudian, pada 7 Oktober 2024. Seorang penebang pohon berinisial MA, warga Londoun, Popayato, meninggal dunia saat menjalankan tugasnya sebagai tukang sensor kayu di lahan PT. IGL. MA dikabarkan tertimpa pohon yang sedang ditebang, menyebabkan kematian di lokasi kejadian.

Saat dimintai konfirmasi terkait dua insiden tersebut, Direktur PT. IGL dan BTL, Burhanudin, belum memberikan tanggapan meskipun telah dihubungi melalui pesan WhatsApp.

PT. IGL dan BTL merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi wood pellet atau pelet kayu, dengan aktivitas penebangan dan pengolahan kayu yang signifikan di wilayah Kabupaten Pohuwato. Kedua insiden ini menyoroti pentingnya peningkatan standar keselamatan kerja di industri tersebut.

Pihak berwenang diharapkan segera melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kejadian ini, untuk memastikan bahwa langkah-langkah keselamatan di tempat kerja telah diterapkan dengan baik guna mencegah terjadinya kecelakaan serupa di masa mendatang.

Continue Reading

Facebook

Terpopuler