KOTA GORONTALO – Potensi wisata di Kota Gorontalo di paparkan Wali Kota Marten Taha di hadapan Mentri Parawisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, ha Ini dilakukan dengan tujuan wisata-wisata yang ada di Kota Gorontalo bisa lebih berkembang, (18/2/2021).
Dalam penjelasannya Marten mengungkapkan, strategi pengembangan wisata kota Gorontalo sangat berbeda dengan Kabupaten lainnya. Karena kota tidak punya destinasi alam, maupun tempat-tempat yang bisa dikelola menjadi kawasan parawisata.
Tetapi, kata Marten, pihaknya mengembalikan sarana dan prasarana, serta fasilitas kebutuhan para pelancong yang menikmati wisata yang ada di Provinsi Gorontalo.
“Karena setiap orang yang ingin menikmati wisata di pulau slSaronde, pulau Cinta dan lain-lain, yang ada di Provinsi Gorontalo, dan kabupaten lain, pasti pengunjung tidurnya dan makanannya di Kota Gorontalo,” kata Marten Taha saat memberikan pemaparan.
Artinya, jelas Marten, hotel, restoran, dan rumah makan, itu ada di Kota Gorontalo. Menurutnya, itu menjadi strategi pihaknya dalam mengembangkan ekonomi melalui Usaha Mikro, Kecil Menengah (UMKM).
“Kota Gorontalo juga mengembangkan pusat atau objek wisata yang merupakan potensi dan kekayaan alam, kota Gorontalo,” ucapnya
“Misalnya, di Kota Gorontalo ada situasi sejarah yang merupakan cagar budaya nasional yaitu benteng Otanaha yang menjadi ikon kami,” sambungnya
Objek wisata yang dikembangkan itu, kata Marten, mempunyai nilai kesejarahan, nilai estetika, dan wisata alam. “Karena di benteng Otanaha dapat melihat panorama danau Limboto yang ada Kabupaten Gorontalo.
“Sehingga, benteng Otanaha, dua tahun sudah dikembangkan, dan dibantu oleh Gubernur Gorontalo yang memberikan anggaran,” ujarnya
Wali kota dua periode ini juga menambahkan Gubernur Gorontalo sudah memetakan wilayah tersebut, dan pihaknya sudah menganggarkan dari APBD untuk memperbaiki infrastruktur dan jalan menuju benteng Otanaha.
“Di Otanaha itu, ada tiga benteng, dan itu merupakan cagar budaya nasional,” jelasnya
Marten menambahkan, kota Gorontalo merupakan kota tertua di Pulau Sulawesi, sehingga di Kota Gorontalo, ada kawasan kota tua. Menurutnya, itu menjadi salah satu objek wisata yang sementara dikembangkan.
“Saat ini kita hanya bisa membatasi pembangunan di wilayah tersebut, dan Kota tua itu merupakan salah satu situasi yang tercatat di cagar budaya,” tuturnya
Selain itu, di Kota Gorontalo, juga memiliki pantai indah yang dinamakan tangga duaribu. Menurut Marten, itu merupakan juga salah satu wisata yang sementara di kembangkan pihaknya.
“Semua prosedur penganggaran semua kita sudah siapkan, jika ada anggaran dari pemerintah pusat, kami sudah tinggal laksanakan, karena semua persiapan kita sudah lakukan,” ucapnya
Dengan objek wisata yang dikembangkan itu, Marten yakin Kota Gorontalo tidak akan kalah dengan Kabupaten lain. Apa lagi, Kota Gorontalo merupakan kota salah satu kerjaan zaman dahulu, yang kini menjadi kota tua.
“Semua itu yang kita sementara kembangkan, kita juga sudah membuat peraturan wali kota yang melarang membangun di kawasan Kota tua, kecuali ada izin dari pemerintah daerah,” Marten.
Kota Gorontalo – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Otanaha Kota Gorontalo menggelar Forum Konsultasi Publik (FKP) pada Jumat (28/11/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pemenuhan dokumen Pemantauan dan Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pelayanan Publik (PEKPPP) yang dilaksanakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB).
Direktur RSUD Otanaha, dr. Grace Tumewu, menjelaskan bahwa forum ini menjadi momentum penting dalam memperkuat komitmen rumah sakit terhadap peningkatan mutu pelayanan yang profesional, transparan, akuntabel, dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat.
“Di era pelayanan publik yang menuntut kecepatan, kepastian, dan kualitas, RSUD Otanaha tidak bisa bekerja sendiri. Kami membutuhkan masukan, kritik, dan saran dari seluruh pemangku kepentingan sebagai bahan evaluasi dan perbaikan berkelanjutan,” ujar dr. Grace.
Ia menambahkan, kegiatan FKP menghadirkan berbagai unsur, mulai dari akademisi, tenaga kesehatan, perwakilan manajemen, hingga insan media. Melalui forum ini, diharapkan tercipta ruang dialog dua arah yang terbuka, jujur, dan konstruktif.
“Hari ini kita membahas berbagai aspek pelayanan, mulai dari standar pelayanan, alur layanan, fasilitas kesehatan, hingga aspek kenyamanan dan keselamatan pasien. Semua masukan akan menjadi dasar perbaikan nyata di lapangan,” jelasnya.
Dari forum tersebut, pihak manajemen RSUD Otanaha menerima berbagai saran yang akan ditindaklanjuti sebagai langkah peningkatan kualitas layanan kepada masyarakat.
“Kami akan mempelajari setiap masukan yang disampaikan dan menjadikannya panduan dalam memperkuat mutu pelayanan publik di lingkungan rumah sakit,” tambah dr. Grace yang akrab disapa dr. Ceci.
Lebih lanjut, ia menegaskan komitmen RSUD Otanaha untuk terus berinovasi melalui peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM), pemanfaatan teknologi informasi, serta penguatan pelayanan yang humanis kepada masyarakat Kota Gorontalo dan sekitarnya.
“Kami berharap terbangun sinergi antara RSUD Otanaha, masyarakat, dan seluruh pemangku kepentingan agar cita-cita bersama menjadikan RSUD Otanaha sebagai rumah sakit unggulan di daerah dapat terwujud,” tutup dr. Ceci.
Kota Gorontalo – Pemerintah Kota Gorontalo kembali menorehkan prestasi membanggakan di tingkat nasional. Setelah sebelumnya meraih penghargaan Swasti Saba Padapa dan GERMAS SAPA, kali ini Pemkot Gorontalo menerima penghargaan dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI, Tito Karnavian.
Penghargaan tersebut diberikan atas capaian kinerja Pemkot Gorontalo yang dinilai berhasil dalam upaya pencegahan dan penurunan angka stunting. Di bawah kepemimpinan Wali Kota Adhan dan Wakil Wali Kota Indra Gobel, berbagai program terkait peningkatan gizi terus dijalankan dengan konsisten dan terukur.
Salah satu program unggulan ialah Therapeutic Feeding Center (TFC), layanan khusus yang menyediakan terapi gizi bagi anak-anak dengan masalah stunting. Program ini menjadi bentuk nyata intervensi pemerintah dalam meningkatkan status gizi masyarakat.
Selain itu, Pemkot Gorontalo juga gencar melaksanakan intervensi gizi spesifik untuk penyebab langsung stunting, serta intervensi gizi sensitif untuk menanggulangi faktor tidak langsung. Upaya lintas sektor ini dilakukan dengan melibatkan Dinas Kesehatan, Puskesmas, serta para kader Posyandu di setiap kelurahan.
Wali Kota Adhan mengungkapkan optimismenya, bahwa angka stunting di Kota Gorontalo dapat terus ditekan, asalkan seluruh pihak bekerja secara terpadu dan berkesinambungan. Ia juga menegaskan pentingnya pemberian makanan bergizi tinggi protein kepada ibu hamil dan bayi sebagai bagian dari strategi pencegahan.
“Stunting bukan hanya soal tinggi badan. Yang lebih berbahaya adalah dampaknya terhadap kecerdasan, kesehatan mental, dan kerentanan terhadap penyakit kronis,” tegas Adhan.
Menurutnya, edukasi tentang gizi seimbang dan perilaku hidup sehat perlu terus digencarkan agar keluarga berisiko dapat memahami pentingnya perbaikan pola makan sejak dini. Pemkot berkomitmen menjadikan upaya penurunan stunting sebagai program prioritas untuk mewujudkan generasi Gorontalo yang sehat, cerdas, dan produktif.
Kota Gorontalo – Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Gorontalo Tahun 2026 resmi rampung dibahas dalam Rapat Paripurna Tingkat II DPRD Kota Gorontalo, Kamis (tanggal sesuai).
Dalam rapat tersebut, Wali Kota Gorontalo, Adhan Dambea, menekankan pentingnya percepatan tindak lanjut pasca-persetujuan bersama antara Badan Anggaran (Banggar) DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD). Ia meminta seluruh perangkat daerah segera melakukan penyesuaian program berdasarkan catatan hasil pembahasan yang telah disepakati.
Wali Kota Adhan menegaskan, seluruh perubahan teknis serta penyesuaian administrasi harus diselesaikan paling lambat tiga hari kerja setelah penandatanganan berita acara kesepakatan. Setelah itu, dokumen final Ranperda APBD 2026 wajib segera diajukan ke Pemerintah Provinsi Gorontalo untuk mendapatkan evaluasi dan pengesahan.
“Jadwal ini tidak boleh molor. Kita harus pastikan seluruh program Tahun Anggaran 2026 dapat berjalan tepat di awal tahun,” tegas Wali Kota Adhan.
Lebih lanjut, ia menyampaikan apresiasi kepada DPRD Kota Gorontalo, TAPD, serta semua pihak yang telah bekerja keras dalam menyelesaikan pembahasan APBD 2026. Menurutnya, sinergi antara pemerintah daerah, lembaga legislatif, dan masyarakat menjadi modal penting untuk menjaga kesinambungan pembangunan, terutama di tengah keterbatasan ruang fiskal tahun depan.
“Semoga kolaborasi yang terjalin ini tetap terjaga agar seluruh agenda pembangunan dapat memberikan dampak nyata bagi masyarakat Kota Gorontalo,” ujar Adhan.