Connect with us

Hiburan

Benarkah Kunang-Kunang Akan Segera Punah? Ini Kata Ahli.

Published

on

Sebuah pertanyaan yang mengusik hati belakangan ini ramai diperbincangkan di media sosial: benarkah kita adalah generasi terakhir yang berkesempatan menyaksikan keajaiban kunang-kunang di malam hari? Kekhawatiran ini bukan tanpa alasan, seiring dengan laporan yang menunjukkan penurunan drastis populasi serangga bercahaya ini di berbagai belahan dunia. Fenomena ini memicu pertanyaan mendalam tentang masa depan salah satu pesona alam ini.

Berbagai faktor menjadi biang keladi di balik surutnya populasi kunang-kunang. Para ahli menyoroti hilangnya habitat alami mereka akibat alih fungsi lahan, polusi cahaya yang mengganggu ritual kawin mereka, serta penggunaan pestisida yang membahayakan. “Para ahli memperingatkan bahwa persentase signifikan spesies kunang-kunang menghadapi ancaman kepunahan,” demikian disampaikan dalam laporan. Hal ini menjadi alarm serius bagi ekosistem global, mengingat peran penting kunang-kunang sebagai predator alami hama.

Meskipun ancaman kepunahan membayangi, harapan untuk menyelamatkan kunang-kunang masih ada. Artikel ini menggarisbawahi berbagai upaya konservasi yang bisa dilakukan. Mulai dari meminimalkan penggunaan insektisida, mencegah konversi lahan yang merusak ekosistem, hingga menjaga kelestarian lahan basah. “Mengatur polusi cahaya, dan mengedukasi publik untuk melindungi habitat kunang-kunang,” menjadi poin krusial yang juga ditekankan. Langkah-langkah ini menjadi kunci untuk memastikan generasi mendatang masih bisa menikmati kerlap-kerlip kunang-kunang.

Prediksi tentang menghilangnya kunang-kunang memang didasarkan pada tren saat ini. Namun, optimisme tetap menyala bahwa skenario terburuk dapat dihindari jika upaya konservasi segera dan konsisten diimplementasikan. Dengan kesadaran kolektif dan tindakan nyata, kita bisa menjadi generasi yang menyelamatkan, bukan generasi terakhir yang melihat kunang-kunang. Ini adalah panggilan bagi kita semua untuk menjaga keseimbangan alam dan memastikan keberlangsungan hidup kunang-kunang.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hiburan

Pemerintah Korea Selatan kasih warganya yang pacaran uang 5 Juta, lamaran 23 Juta, menikah 230 Juta

Published

on

Korea Selatan kembali mencuri perhatian dunia dengan inovasi kebijakan yang menggabungkan unsur ekonomi dan sosial untuk memerangi krisis menurunnya angka kelahiran. Kali ini, Pemerintah Distrik Saha di kota Busan meluncurkan program unik yang memberi insentif besar bagi warga yang memulai hubungan melalui perjodohan resmi, dengan tujuan meningkatkan angka pernikahan dan kelahiran.

Program ini memberi insentif bertahap kepada pasangan yang menjalani proses mulai dari pacaran hingga menikah. Warga yang memulai hubungan lewat acara perjodohan resmi akan mendapatkan dana sebesar 500 ribu won atau sekitar Rp5,7 juta. Jika hubungan mereka berlanjut ke tahap pertunangan atau pertemuan keluarga, insentif tersebut akan meningkat menjadi dua juta won (Rp23 juta). Selanjutnya, pasangan yang akhirnya menikah akan memperoleh hadiah sebesar 20 juta won (Rp230 juta), bahkan ada tambahan bantuan tempat tinggal berupa uang muka hingga 30 juta won (lebih dari Rp340 juta) dan subsidi sewa selama lima tahun.

Target utama dari program ini adalah mengatasi menurunnya angka kelahiran di Korea Selatan yang saat ini menjadi salah satu negara dengan tingkat kelahiran terendah di dunia. Dengan total paket dukungan mencapai 53 hingga 71 juta won per pasangan, pemerintah berharap mampu mendorong lebih banyak pasangan muda membangun keluarga dan membeli rumah.

Disebutkan juga bahwa langkah ini mendapat berbagai reaksi, mulai dari apresiasi hingga kritik. Banyak pihak menilai bahwa langkah inovatif ini harus didukung sebagai solusi jangka panjang mengingat tingginya angka perceraian dan rendahnya tingkat kelahiran yang menjadi tantangan besar bangsa Korea.

“Upaya menekan angka kelahiran rendah di Korea Selatan kini dilakukan dengan cara unik,” ujar sumber dari sosial media. Sementara itu, media internasional seperti The New York Times menyatakan bahwa kebijakan ini bisa menjadi inspirasi bagi negara lain yang menghadapi masalah demografi serupa.

Continue Reading

Hiburan

Kejatuhan Nas Daily: Dari Inspirasi Dunia Jadi Bahan Bully Global!

Published

on

Nas Daily, vlogger keturunan Arab Palestina-Israel bernama asli Nuseir Yassin, menuai kontroversi dan penurunan reputasi akibat serangkaian skandal yang menyangkut sensitivitas budaya dan politik. Salah satu kasus yang paling disorot adalah “Wang Od Academy” di Filipina, proyek masterclass tato tradisional yang diluncurkan di platform Nas Academy tanpa persetujuan penuh dari seniman Whang-Od dan komunitas adat Butbot. “Beberapa orang mencoba mengambil keuntungan dari kebudayaan kami. Tolong bantu kami menghentikan sikap tidak hormat terhadap Apo Whang-Od dan Suku Butbot ini,” ujar Grace Palicas, cucu Whang-Od, seperti dikutip dari Era.id dan Wikipedia. Skandal ini bahkan mendorong National Commission on Indigenous Peoples (NCIP) Filipina untuk turun tangan dan menyebabkan hilangnya lebih dari 500.000 followers Nas Daily hanya dalam sepekan.

Selain di Filipina, Nas Daily juga dikecam masyarakat Indonesia usai menyebut Bali sebagai “The Whitest Island in Asia” dalam salah satu videonya. Pernyataannya menuai protes karena dianggap merendahkan keragaman dan budaya lokal, serta tergolong dangkal karena hanya mengambil sampel dari area wisata tertentu. “She is white. He is white. And they are white. This is the whitest village in all of Asia,” ucap Nas dalam videonya yang dikutip CNN Indonesia dan IDN Times. Kritik tajam juga muncul dari netizen, terutama yang menilai pemilihan kata “desa” dan “paling putih” tidak pantas digunakan menggambarkan Bali sebagai pulau.

Kontroversi makin membesar setelah sikap Nas Daily dalam isu Israel–Palestina dipertanyakan oleh komunitas global. Aksinya di Jepang sempat dibubarkan demonstran pro-Palestina yang memprotes pernyataan dan keberpihakan Nas yang dianggap terlalu netral atau condong ke Israel. “Dia bukan sekadar pembuat konten, dia bersedia menjadi alat brutal mesin propaganda Israel,” tutur seorang aktivis demonstran dikutip Merdeka dan Middle East Eye. Sejumlah media menilai kejatuhan engagement Nas Daily terjadi karena kegagalan membangun kepercayaan publik di tengah sorotan atas etika, empati, dan sensitivitas sosial dalam konten digital.

Continue Reading

Hiburan

Dian Sastro Pamer Pin One Piece di Festival Film Toronto

Published

on

Aktris Dian Sastrowardoyo menjadi pusat perhatian saat menghadiri Toronto International Film Festival (TIFF) 2025. Ia tampil elegan dengan busana serba hitam rancangan Dior dalam world premiere film terbarunya, The Fox King, pada Rabu (10/9/2025). Namun sorotan utama justru tertuju pada pin One Piece bergambar logo bajak laut Topi Jerami yang ia kenakan di bagian dada.

Pin One Piece itu menuai reaksi publik karena dinilai lebih dari sekadar aksesori fesyen. Banyak pihak mengaitkannya sebagai simbol kritik sosial, solidaritas, sekaligus harapan untuk masa depan Indonesia yang lebih baik. Gaya unik Dian ini ramai dibicarakan media dan warganet, menegaskan bagaimana simbol pop culture dapat menyampaikan pesan penting di panggung internasional.

Dalam unggahan Instagram-nya, Dian menulis, “Benar-benar malam yang tak terlupakan untuk World Premiere The Fox King. Dari awal naskah skenarionya hingga adegan terakhir, perjalanan ini telah dibentuk oleh semangat tak kenal lelah dari semua tim,” menggarisbawahi kebanggaannya atas pencapaian film tersebut.

Continue Reading

Facebook

Terpopuler