News
Tak memiliki Niat, Akhirnya Menjadi Guru
Published
5 years agoon

GORONTALO-Memungut pengalaman dari orang-orang yang tak pernah berniat menjadi guru itu asyik dan seru., sebab mereka tak memiliki niatan namun takdir berkata lain dan mau tidak mau ya harus diterima dan dijalani. Pekerjaan Guru bagi sebagian orang di anggap sesuatu yang tidak begitu terlalu penting, sebab saat itu kesejahteraan guru belum terlalu di perhatikan apa lagi jika statusnya menjadi Honorer saja. Sehingga pekerjaan Guru kerap di jadikan opsi terakhir.
Dengan mengangkat Tema “Orang-orang yang tak pernah berniat menjadi guru”, Komunitas literasi kampung (KLIK) dalam memaknai hari guru menyelenggarakan diskusi dengan pemuda Bongomeme dan Dungaliyo bertempat di kedai kampoeng Desa Pangadaa (5/12/2020).
Sebelumnya narasumber yang menjadi pemantik pada giat kali ini memiliki cita-cita yang berbeda, ada yang ingin menjadi polisi, pilot bahkan tentara. Namun dari ketiganya tak ada yang berkeinginan menjadi Guru, alhasil setelah mendaftarkan diri di Perguruan tinggi mereka dinyatakan lulus pada jurusan ilmu keguruan.
Setelah mengikuti proses dan tamat dari Perguruan tinggi, tibalah mereka untuk mengimplementasikan ilmu yang mereka dapatkan selama di bangku kuliah. Saat itu dengan status Guru honorer dengan di upah sebesar Rp.150.000 per tiga bulan ketiganya pun menjalaninya dengan rasa syukur. Berkat kegigihan dan do’a dari kedua orang tua mereka berhasil menjadi guru yang profesional bahkan saat ini mereka telah menorehkan beberapa prestasi sehingga mengantarkan mereka kepada puncak keberhasilan.
Sebelum mengakhiri kegiatan mereka mengungkapkan segala sesuatu yang tidak terencana harus tetap disyukuri sebab itu akan membawa kita pada satu keberhasilan, dan nantinya juga hal itu akan mengangkat derajat keluarga kita
You may like
-
Masyarakat Membanjiri Reses Fadli Hasan di Desa Ayuhula
-
Ketua OKK DPD II Tanggapi Polemik Hasil Muscam KNPI Dungaliyo
-
Jalan Dan Jembatan Rusak Kades se-Kecamatan Dungaliyo Minta Perhatian Pemda
-
Hasil Muscam KNPI Dungaliyo Dipertanyakan Beberapa Kepala Desa
-
Konsep Klinik Pembelajaran Diharapkan Jadi Solusi Bagi Guru Dan Tenaga Pendidik
-
Lakukan Pungli, Oknum Pegawai Kantor Camat Terancam Diproses
Gorontalo
Kemarahan Publik Memuncak: Aliansi Peduli Hukum Desak Penutupan Tambang Ilegal di Taluditi
Published
4 hours agoon
13/10/2025
Pohuwato – Suara kemarahan publik kini menggema dari Taluditi, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo. Isjayanto H. Doda, perwakilan dari Aliansi Peduli Hukum (APH), dengan tegas menuntut Kapolsek Taluditi untuk segera menghentikan aktivitas pertambangan emas tanpa izin (PETI) yang beroperasi di wilayah Marisa 6. Hal ini menyusul tragedi yang merenggut nyawa seorang penambang ilegal bernama Anto, yang tertimpa pohon besar di lokasi tambang pada Rabu malam, 8 Oktober 2025.
Isjayanto menegaskan, bahwa tidak ada alasan lagi untuk membiarkan tambang ilegal ini terus beroperasi. Selain melanggar hukum, pertambangan ini juga menimbulkan ancaman besar terhadap keselamatan manusia dan merusak lingkungan sekitar. Ia meminta aparat kepolisian untuk tidak tinggal diam, dan segera mengambil tindakan tegas terhadap para pelaku usaha yang terlibat.
“Pertambangan di Taluditi harus dihentikan. Pemerintah desa dan kecamatan harus berani bersikap tegas terhadap aktivitas PETI yang mengancam nyawa manusia. Banjir dan longsor sering terjadi di wilayah ini, dan kelalaian dalam pengawasan adalah penyebab utama terus beroperasinya tambang ilegal ini,” ujar Isjayanto dalam konferensi pers yang digelar di Taluditi.
Isjayanto juga mengkritik lemahnya pengawasan aparat di lapangan yang menyebabkan aktivitas pertambangan ilegal berjalan tanpa kendali. Ia mengingatkan, bahwa setiap korban yang jatuh di lokasi tambang ilegal bukan sekadar kecelakaan kerja, tetapi merupakan tragedi kemanusiaan yang seharusnya mendapat perhatian serius dari pihak berwenang.
Sebelumnya, kejadian tragis ini menimpa Anto, seorang penambang asal Desa Mekarti Jaya yang ditemukan tewas setelah tertimpa pohon besar di lokasi tambang ilegal. Sementara tiga orang rekan lainnya hanya mengalami luka ringan. Kejadian ini terjadi pada malam hari sekitar pukul 23.00 WITA.
Isjayanto menuntut agar Polsek Taluditi dan Pemerintah Kabupaten Pohuwato segera turun tangan untuk menutup lokasi tambang ilegal di Marisa 6 dan memastikan agar tidak ada lagi aktivitas serupa yang mengancam keselamatan warga.
“Rakyat Taluditi menunggu tindakan nyata dari aparat hukum. Setiap tebasan cangkul di tanah Taluditi bisa berarti menggali kubur sendiri,” tambahnya.
Dengan semakin banyaknya korban yang jatuh akibat aktivitas tambang ilegal, masyarakat kini berharap ada langkah tegas yang diambil untuk menghentikan segala bentuk pertambangan ilegal yang semakin meresahkan.
Daerah
Penting! Tiktokers ini Bongkar Potensi Bencana di Gorontalo
Published
1 day agoon
12/10/2025
Sebuah Akun TikTok bernama fortera_id baru-baru ini menjadi membagikan informasi indeks bahaya di Provinsi Gorontalo. Dalam video tersebut, narasumber memaparkan detail potensi risiko bencana di berbagai wilayah Gorontalo, mulai dari gempa bumi, tsunami, banjir, tanah longsor, hingga kebakaran hutan dan lahan, menggunakan bahasa ringan serta visual peta indeks multi-bahaya.
Dalam videonya menyebut, “Gorontalo nih tinggi banget nih. Indeks bahaya gempa buminya bisa tinggi banget tuh karena ada dua sumber gempa yang dekat banget sama provinsi Gorontalo nih.” dia juga menjelaskan bahwa sumber gempa Gorontalo Fault, sesar Gorontalo dan zona subduksi di utaranya Sulawesi yang harus selalu diwapadai karena bisa memicu sunami.
Tiktokers yang isi kontenya sering memberikan edukasi seputar bencana, properti, dan kualitas air ini juga menyoroti bahaya likuifaksi. “Ada beberapa titik yang punya indeks bahaya likuifaksi sedang sampai tinggi.” jelasnya. Di videonya juga dia menambahkan Untuk bahaya banjir di Gorontalo yang punya tiga wilayah dengan indeks bahaya banjirnya ngumpul yakni di sisi selatan Pohuwato, di perbatasan Boalemo sama Gorontalo, di kawasan Sungai Paguyaman, dan di sekitar Danau Limboto yang menyambung sampai ke Kota Gorontalo.”
Menurut data resmi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta BMKG, wilayah Gorontalo memang berada di zona rawan gempa dan tsunami akibat aktivitas sesar aktif serta zona subduksi, selain itu beberapa daerah juga rawan banjir dan longsor akibat karakteristik geografis setempat. BMKG pun pernah mengeluarkan peringatan dini akan potensi tsunami dan menghimbau masyarakat untuk tetap waspada, terutama di wilayah pesisir.
Selain gempa bumi dan tsunami, bencana banjir rutin di Gorontalo memicu kerusakan besar, termasuk sektor pendidikan. Berdasarkan kajian risiko nasional, Gorontalo memiliki indeks risiko bencana sedang dengan skor 123,06, dan beberapa sekolah di provinsi ini sangat rentan terdampak bencana. Mitigasi dan pengetahuan masyarakat sangat diperlukan untuk mengurangi dampak bencana secara sistematis.
News
Tiongkok Balik Menuding, Covid-19 Bisa Berasal dari Amerika Serikat
Published
1 day agoon
12/10/2025
Pemerintah Tiongkok kembali menegaskan klaim bahwa pandemi Covid-19 kemungkinan bukan berasal dari negaranya, melainkan dari Amerika Serikat. Pernyataan tersebut dipublikasikan melalui sebuah buku putih (white paper) yang merinci respons Tiongkok terhadap pandemi dan menjadi tanggapan atas tuduhan Gedung Putih di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump yang mengklaim virus corona berasal dari kebocoran laboratorium di Wuhan, Tiongkok.
Pada 18 April 2025, Gedung Putih meluncurkan situs resmi Covid-19 yang menuduh virus corona berasal dari laboratorium di Tiongkok. Situs itu juga menyasar Presiden Amerika Serikat sebelumnya, Joe Biden, mantan pejabat kesehatan Anthony Fauci, dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dengan kritik atas penanganan mereka terhadap pandemi.
Menanggapi hal tersebut, Tiongkok melalui Kantor Informasi Dewan Negara merilis buku putih yang didistribusikan oleh kantor berita Xinhua. Dalam dokumen itu, Tiongkok menuding Amerika Serikat melakukan politisasi asal-usul Covid-19 serta merujuk pada gugatan hukum di Missouri yang berujung pada putusan denda sebesar 24 miliar dolar AS kepada Tiongkok atas tuduhan menimbun alat pelindung dan menutupi informasi wabah.
Tiongkok mengklaim telah membagikan informasi relevan kepada WHO dan komunitas internasional secara tepat waktu serta menyebut studi bersama WHO-China menyimpulkan bahwa hipotesis kebocoran laboratorium adalah “sangat tidak mungkin.” Sebagaimana dikutip dalam dokumen resmi, Tiongkok menegaskan, “AS tidak boleh terus ‘berpura-pura tuli dan bisu’, tetapi harus menanggapi kekhawatiran sah masyarakat internasional.”
Selain itu, dalam dokumen ditegaskan: “Bukti substansial menunjukkan Covid-19 mungkin telah muncul di AS lebih awal dari linimasa yang diklaim secara resmi, dan lebih awal dari wabah di China.”
Tiongkok juga meminta agar tahapan berikutnya dari penelitian asal-usul virus difokuskan pada wilayah Amerika Serikat. Pejabat Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok mengemukakan bahwa investigasi selanjutnya terkait penelusuran asal-mula virus harus memprioritaskan Amerika Serikat.
Di sisi lain, Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (CIA) pada Januari 2025 mengumumkan penilaian terbaru bahwa pandemi Covid-19 lebih mungkin berasal dari laboratorium di Tiongkok ketimbang secara alami. Meski demikian, CIA menambahkan tingkat keyakinan rendah (low confidence) terhadap penilaian tersebut, dan semua kemungkinan tetap terbuka, baik asal-mula alami maupun kebocoran laboratorium.
Pernyataan CIA ini juga dikuatkan oleh penilaian Direktur FBI, Christopher Wray, yang mengungkapkan keyakinan “moderat” bahwa pandemi mungkin berasal dari insiden laboratorium di Wuhan. Lebih lanjut, Kementerian Luar Negeri Tiongkok melalui juru bicara Mao Ning merespons, “Kesimpulan bahwa kebocoran laboratorium sangat tidak mungkin dicapai oleh tim ahli gabungan China-WHO berdasarkan kunjungan lapangan ke laboratorium terkait di Wuhan. Hal ini telah diakui secara luas oleh komunitas internasional dan ilmiah.”
Sementara perdebatan mengenai asal usul Covid-19 terus berlanjut di ranah politik dan diplomatik internasional, sebagian kalangan ilmuwan menegaskan perlunya penelitian lebih lanjut secara terbuka dan tanpa politisasi untuk menemukan fakta yang sebenarnya demi kepentingan global.

UNG Jalin Kerja Sama Strategis dengan Kementerian Keuangan RI

Rapat DPRD Provinsi Gorontalo Ungkap Ketidakpatuhan PT Perusahaan Gula dalam Pemenuhan Lahan Plasma

DPRD Provinsi Gorontalo Serahkan SK Tim Seleksi KPID 2026–2029

Ridwan Monoarfa Terima Aspirasi Mahasiswa Gorontalo, Tekankan Pentingnya Pengawasan KKN

Tendik UNG Diingatkan untuk Lebih Disiplin dan Efisien dalam Bekerja

Diusir Pemprov Saat Rakor, Kwarda Pramuka: “Kami yang Inisiasi Rapat, Kok Kami yang Tidak Dikasih Masuk?”

Dugaan Pungli di SPBU Popayato, Kasmat Toliango Menantang Pihak Direktur untuk Lapor Polisi

Menggugat Kaum Terpelajar di Tengah Demokrasi yang Dikuasai Kapital

Mabuk Picu Aksi Brutal, Iptu di Pohuwato Bacok Bripka Hingga Luka Parah

Skorsing dan Sanksi Berat untuk MAPALA UNG: Temuan Kasus Meninggalnya Mahasiswa

PKK GELAR JAMBORE PKK TINGKAT KABUPATEN GORUT

Kota Gorontalo Peringkat kedua Internet Paling Ngebutt se-Indonesia

PIMPIN RAPAT PENYERAPAN PROGRAM, BUPATI PUAS HASIL EVALUASI

PEMKAB GORUT BERIKAN BANTUAN RP. 1 JUTA/ORANG UNTUK JAMAAH CALON HAJI

Dua Kepala Desa Di copot Bupati
Terpopuler
-
Gorontalo3 months ago
Dugaan Kepanikan ESDM dan Kejanggalan Izin PT Gorontalo Minerals, Ini Buktinya!
-
Gorontalo3 weeks ago
Diusir Pemprov Saat Rakor, Kwarda Pramuka: “Kami yang Inisiasi Rapat, Kok Kami yang Tidak Dikasih Masuk?”
-
Gorontalo4 weeks ago
Dugaan Pungli di SPBU Popayato, Kasmat Toliango Menantang Pihak Direktur untuk Lapor Polisi
-
Daerah2 months ago
DPD Partai Gerindra Provinsi Gorontalo Serahkan Bantuan Kemerdekaan RI ke-80 ke Panti Asuhan di Tiga Wilayah
-
Gorontalo2 months ago
DPD Gerindra Provinsi Gorontalo Bagikan 1000 Bendera Merah Putih untuk Warga
-
News6 days ago
Menggugat Kaum Terpelajar di Tengah Demokrasi yang Dikuasai Kapital
-
Advertorial2 months ago
Prof. Eduart Wolok Tegaskan UNG Siap di Garis Depan Lawan Kemiskinan Ekstrem
-
Gorontalo1 month ago
Terendus Batu Hitam Ilegal Menuju Pelabuhan Pantoloan Palu, Otoritas Pelabuhan & APH Diminta Bertindak