Connect with us

News

Polda Gorontalo Sulap Cap Tikus Jadi Hand Sanitizer

Published

on

GORONTALO-Banyaknya minuman keras jenis cap tikus hasil sitaan mendorong Kapolda Gorontalo Irjen Pol Adnas untuk menyulap barang terlarang itu menjadi sesuatu yang bermanfaat untuk masyarakat. Kamis (23/7) ), ribuan liter Cap Tikus dijadikan hand sanitizer.

“Kita tahu bersama bahwa efek yang ditimbulkan dari minuman keras jenis cap tikus ini sangat tidak baik bagi masyarakat, pertama jelas dilarang agama, kedua dapat merusak kesehatan, dan ketiga menjadi pemicu aksi kriminalitas, tingginya kasus penganiayaan di Provinsi Gorontalo diawali dari konsumsi Miras. Oleh karena itulah, maka saya perintahkan kepada seluruh jajaran untuk terus lakukan razia minuman keras, agar angka kriminalitas menurun, dan Gorontalo sebagai serambi Madinah bersih dari Miras dan terbukti puluhan ton miras jenis cap tikus berhasil kita tangkap dan kita musnahkan. Kemudian di awal pandemi Covid-19, terjadi kelangkaan beberapa barang untuk mencegah penyebaran Covid-19,mulai dari APD, masker dan juga Hands Sanitizer. Dari beberapa kali penusnahan minuman keras inilah kemudian muncul ide, untuk bisa memanfaatkan minuman keras cap tikus ini sebagai bahan pembuatan Hand Sanitizer dan kita bekerja sama dengan BPOM selanjutnya mengolah minuman keras jenis cap tikus ini menjadi hand sanitizer, dengan kualitas terbaik,” ujar Irjen Adnas dihadapan media saat melihat langsung produksi hand sanitizer di SPN Polda Gorontalo, Kamis (23/7).

Adnas mengatakan, berbagai langkah sudah dilakukan jajaran Polda guna menyelamatkan masyarakat Gorontalo dari pandemi Covid-19.

“Kami sangat sayang kepada masyarakat di Propinsi Gorontalo, apa yang saya lakukan ini, membuat hand sanitizer adalah untuk dibagikan secara cuma-cuma ( gratis) kepada masyarakat,agar masyarakat dapat sehat dan tidak tertular covid-19, namun saya harapkan masyarakat juga harus turut andil ikuti protokol kesehatan,gunakan masker, jaga jarak dan rajin mencuci tangan, mari bersama kita gelorakan Gorontalo sehat, Gorontalo kondusif,”pesan Adnas.

Sementara itu, Kepala BPOM Gorontalo Yudi Noviandi, M.Sc.Tech., Apt menjelaskan, bahwa, pihak BPOM juga terlibat dan mendukung proses produksi Hands Sanitizer Polda Gorontalo. BPOM dalam hal ini membantu dari segi pengujian kadar serta kesesuaian standar agar kadar alkohol sesuai standar yang dipersyaratkan, dapat berfungsi efektif yakni mematikan bakteri atau virus namun tidak menyebabkan iritasi pada kulit.

“Terima kasih sekali kepada bapak kapolda yang telah menginisiasi inovasi untuk membantu masyarakat di masa pandemi dengan menyediakan hand sanitizer secara gratis dengan kapasitas produksi sangat canggih, mudah-mudah produksi ini dapat membantu masyarakat guna mencegah penyebaran covid19. Kami dari Balai POM dilibatkan oleh Polda Gorontalo dalam mengawasi mutunya, agar hans sanitizer yang dihasilkan sesuai standar mutu bagi masyarakat,” ujarnya.

Kabid Humas Polda Gorontalo Kombes Pol. Wahyu Tri Cahyono,SIK dalam kesempatan yang sama mengatakan bahwa, Hands Sanitizer produksi Polda Gorontalo memiliki kualitas baik.
“Silakan teman-teman wartawan cek, Hands Sanitizer produk Polda Gorontalo lebih wangi, tidak lengket, dan soal mutu jelas terjamin karena kita bekerja sama dengan BPOM. Nantinya semua ini akan dibagikan kepada masyarakat secara gratis, dan inilah wujud kepedulian Bapak Kapolda guna menekan laju penyebaran covid-19 di wilayah propinsi Gorontalo,” ujar Wahyu.

Gorontalo

Berawal dari Arahan Wali Kota, Kelurahan Biawao Raih Juara Pemungutan PBB-P2

Published

on

Piagam penghargaan yang di berikan oleh badan Keuagaan kepada lurah Biawao || Foto isitmewa

Kota Gorontalo – Kelurahan Biawao kembali mengharumkan nama Kota Gorontalo dengan prestasi gemilang di bidang peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Berkat arahan dan bimbingan Wali Kota Gorontalo, Adhan Dambea, kelurahan ini berhasil meraih predikat Terbaik I Pemungut Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) Tahun 2025.

Sejak dinakhodai oleh Lurah Nurhadi Taha, Kelurahan Biawao menunjukkan konsistensi dalam optimalisasi pemungutan pajak daerah. Pada tahun 2024, Biawao sempat menduduki posisi Terbaik II dalam kategori kelurahan dengan penerimaan di atas Rp500 juta. Saat itu, dari target sebesar Rp815.583.133,00, berhasil terealisasi hingga Rp876.356.538,44, atau mencapai 107,45 persen.

Kinerja positif tersebut terus meningkat pada tahun 2025. Hingga Rabu, 17 Desember 2025, Kelurahan Biawao sukses mencatatkan realisasi penerimaan PBB-P2 sebesar Rp922.658.535, melampaui target Rp849.835.780 atau mencapai 108,57 persen.

Lurah Nurhadi Taha menilai keberhasilan tersebut tak lepas dari sinergi dan kerja keras tim antara aparat kelurahan dan para kolektor pajak. Ia menyebut timnya terus melakukan pendekatan humanis kepada masyarakat untuk meningkatkan kepatuhan serta memudahkan proses pembayaran pajak.

“Prestasi ini merupakan buah dari kerja tim yang solid serta kesadaran tinggi masyarakat Biawao akan pentingnya menunaikan kewajiban sebagai warga negara yang taat pajak,” ujar Nurhadi.

Selain kerja tim, ia juga menegaskan bahwa capaian ini merupakan dampak positif dari kebijakan strategis Pemerintah Kota Gorontalo di bawah kepemimpinan Adhan Dambea. Salah satu di antaranya adalah penghapusan denda PBB serta pengurangan nilai pajak bagi masyarakat yang mengajukan permohonan, yang mulai diberlakukan sejak Agustus lalu.

“Dukungan dan kebijakan dari Bapak Wali Kota menjadi faktor penting dalam meningkatnya kepatuhan wajib pajak di masyarakat,” tutupnya.

Dengan raihan ini, Kelurahan Biawao tak hanya menjadi contoh sukses dalam pengelolaan pajak, tetapi juga bukti nyata bahwa sinergi antara pemerintah daerah dan masyarakat mampu memperkuat fondasi ekonomi Kota Gorontalo.

Continue Reading

Gorontalo

Tanpa Sempat Menyelamatkan Harta, Pasangan Tunarungu Hanya Gendong Anak Saat Rumah Terbakar

Published

on

Gorontalo – Kebakaran hebat melanda kawasan Jalan Madura, Kecamatan Kota Tengah, Kota Gorontalo, pada Senin malam, menghanguskan enam rumah warga. Salah satu korban terdampak adalah pasangan suami istri penyandang disabilitas tunarungu, Ferlan Ibrahim dan Rahayu Liando, yang harus merelakan rumah mereka ludes dilalap api.

Tidak satu pun harta benda berhasil diselamatkan dari musibah tersebut. Ferlan bersama istrinya hanya sempat menyelamatkan diri dan kedua anak mereka yang masing-masing berusia empat tahun dan lima bulan.

Ferlan menceritakan kronologi kejadian melalui penerjemah bahasa isyarat, Yusril Limbadani. Menurut kesaksiannya, saat kebakaran terjadi, mereka tengah berada di kamar menjaga anak-anak.

“Tiba-tiba ada suara orang berlari dan mengetuk pintu rumah. Karena mereka tidak bisa mendengar, mereka tidak mengetahui apa yang sedang terjadi. Hingga akhirnya pintu didobrak, dan mereka melihat asap tebal sudah memenuhi rumah,” kata Yusril menerjemahkan pernyataan Ferlan.

Seketika, Ferlan dan Rahayu menggendong kedua anaknya dan berlari keluar rumah untuk menyelamatkan diri. Api yang cepat membesar membuat mereka tak sempat menyelamatkan pakaian, dokumen penting, serta seluruh barang berharga lainnya.

“Satu-satunya barang yang selamat hanya sebuah sepeda motor. Namun sayangnya, kuncinya hilang dan tidak diketahui keberadaannya. Selebihnya habis terbakar,” tambah Yusril.

Peristiwa ini menambah daftar kebakaran besar yang terjadi di wilayah tersebut dalam beberapa bulan terakhir. Saat ini, keluarga Ferlan mengungsi di rumah kerabat dan tetangga, sembari menunggu bantuan serta penanganan lebih lanjut dari pemerintah dan instansi terkait.

Continue Reading

Gorontalo

Api Mengamuk di Jalan Madura! Enam Rumah dan Satu Bengkel Hangus

Published

on

NEWS – Kebakaran hebat melanda pemukiman padat di Jalan Madura, Kecamatan Kota Tengah, Kota Gorontalo, Selasa (16/12/2025) sekitar pukul 12.30 WITA. Api dengan cepat merambat dari satu rumah ke rumah lainnya hingga menghanguskan enam rumah warga, termasuk satu unit usaha bengkel.

Dua rumah dilaporkan terbakar total, sementara empat lainnya mengalami kerusakan akibat kobaran api yang menjalar cepat karena kondisi permukiman yang berdempetan. Kobaran api baru berhasil dikendalikan setelah petugas pemadam kebakaran bekerja keras selama lebih dari satu jam.

Dinas Pemadam Kebakaran Kota Gorontalo menurunkan tujuh unit mobil pemadam untuk menjinakkan api. Selain itu, satu unit mobil pemadam milik kepolisian serta bantuan personel TNI dari Kompi B turut dikerahkan ke lokasi guna mempercepat proses pemadaman dan pengamanan area.

Camat Kota Tengah, Sutami Suratinoyo, mengatakan, kebakaran tersebut berdampak pada 16 kepala keluarga dengan total 51 jiwa. Dari jumlah itu terdapat dua lanjut usia, dua penyandang disabilitas pasangan suami istri, serta empat balita.

“Korban saat ini telah dievakuasi ke rumah keluarga dan tetangga yang tidak terdampak. Pemerintah juga menyiapkan lokasi pengungsian bagi warga yang tidak memiliki tempat tinggal sementara,” ujar Sutami kepada wartawan.

Ia menambahkan, tim dari Baznas dan PMI telah turun ke lokasi untuk melakukan pendataan kebutuhan mendesak para korban. Bantuan awal dari donatur juga mulai berdatangan, di antaranya berupa susu untuk anak-anak dan makanan siap saji untuk kebutuhan malam hari.

Hingga berita ini diturunkan, penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan pihak kepolisian. Sementara itu, petugas pemadam masih melakukan pendinginan di sekitar lokasi guna mencegah munculnya kembali titik api.

Continue Reading

Facebook

Terpopuler