Connect with us

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

KKN Tematik UNG Ciptakan Inovasi Olahan Pangan dan Pemanfaatan Pekarangan di Desa Omuto

Published

on

UNG-Kebun contoh besutan Mahasiswa KKN Tematik Universitas Negeri Gorontalo (UNG) Desa Omuto, Kecamatan Biau, Kabupaten Gorontalo Utara, Rabu (25/9/2020) diresmikan. Peresmian dilakukan di Camat Biau yang diwakili Zainudin Maiso S.I.P selaku  KASI PEM bersama dengan Kepala Desa Omuto Arifin Karamula.

Acara persemian diawali dengan pemberian kata sambutan oleh Kepala Seksi Pemerintahan Desa, Kepala Desa Omuto, Ketua tim penggerak PKK, serta Ketua Koordinator KKN Desa Omuto.

Adapun pengembangan kebun contoh yang merupakan program inti dari Mahasiswa KKN UNG ini bertujuan meningkatkan perekonomian masyarakat terutama di masa pandemi covid-19.

Pandemi covid-19 ini memberikan dampak yang signifikn terhadap perekonomian di Indonesia. Bahkan lebih dri 50% masyarakat desa omuto mengaku mengalami penurunan pendapatan.

Menyikapi persoalan itu, mahasiswa KKN bersama dosen pembimbing lapangan Faizal Kasim.S.IK,Arfiani Rizki Paramata.S.Pi.M.Si dan Munirah Tuli.S.Pi.M.Si sore harinya melakukan pelatihan kewirausahaan dan inovasi olahan potensi desa.

Pelatihan yang diselenggarakan dengan Tema Inovasi Olahan Pangan Desa bertujuan membantu masyarakat dalam memanfaatkan serta mengembangkan potensi desa agar bisa menjadi sumber pendapatan.

Atas capaian ini, Kepala Desa Omuto, Arifin Karamula pun mengapresiasi Mahasiswa. Menurutnya, dengan adanya Mahasiswa KKN UNG di Desa Omuto banyak membantu masyarakat terutama di bidang pertanian dan ekonomi apalagi saat masa pandemi covid-19

Advertorial

Rektor UNG Pantau Pelaksanaan UTBK

Published

on

UNG – Rektor Prof. Dr. Ir. Eduart Wolok, S.T., M.T., beserta pimpinan universitas dan fakultas melakukan peninjauan langsung proses pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer – Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK-SNBT) tahun 2024 di Universitas Negeri Gorontalo.

Peninjauan dilakukan di dua titik pelaksanaan UTBK, yaitu di kampus utama UNG dan kampus UNG Bone Bolango. Rektor bahkan berinteraksi langsung dengan peserta ujian untuk memastikan tidak ada kendala fasilitas ujian yang dialami.

Hasil pemantauan menunjukkan bahwa seluruh proses pelaksanaan ujian berjalan lancar tanpa ada hambatan teknis. Peserta ujian juga memberikan tanggapan positif, menyatakan bahwa proses ujian berlangsung tanpa kendala.

“Alhamdulillah dari lokasi yang kami cek sejauh ini dapat berjalan dengan baik dan lancar. Mudah-mudahan lancarnya proses pelaksanaan ujian ini dapat berlangsung dari hari pertama hingga hari terakhir pelaksanaan UTBK-SNBT 2024 di UNG,” harap rektor.

Rektor menekankan pentingnya proses pemantauan untuk memastikan kesiapan perangkat pendukung ujian dan pelaksanaan ujian sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

“Dengan proses pelaksanaan ujian yang baik, diharapkan peserta akan dapat memperoleh hasil yang terbaik dalam proses seleksi mahasiswa baru pada perguruan tinggi negeri yang diinginkan,” tutupnya.

Continue Reading

Advertorial

UTBK-SNBT Dimulai: 5.430 Peserta Bersaing untuk Masuk UNG

Published

on

UNG – UTBK-SNBT 2024 telah dimulai secara serentak di seluruh Indonesia, dan Universitas Negeri Gorontalo (UNG) menjadi salah satu pusat pelaksana UTBK di wilayah tersebut. Sebanyak 5.430 peserta dijadwalkan mengikuti ujian pada gelombang pertama.

Rektor UNG, Prof. Dr. Ir. Eduart Wolok, S.T., M.T., menyampaikan bahwa pelaksanaan UTBK-SNBT di UNG akan berlangsung selama 7 hari, mulai dari tanggal 30 April hingga 2 – 7 Mei 2024. Ujian akan dilakukan dalam dua sesi, pagi dan siang, dengan jumlah peserta sebanyak 500 calon mahasiswa pada hari pertama.

“UNG telah menyiapkan lebih dari 500 perangkat komputer yang tersebar di 23 laboratorium sebagai tempat pelaksanaan UTBK,” ungkap rektor.

Seluruh perangkat komputer tersebut telah dilengkapi dengan fasilitas jaringan internet yang memadai. UNG juga telah memastikan kesiapan seluruh perangkat pendukung ujian, sehingga dapat melayani mahasiswa selama 7 hari ujian berlangsung.

“Kami berharap peserta dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya, untuk bersaing secara sehat dalam memperebutkan masuk ke program studi dan perguruan tinggi yang diinginkan,” harap rektor.

Continue Reading

Gorontalo

Trio Barbie, Lalu Bagaimana?

Published

on

Funco Tanipu || Foto Istimewa

Oleh : Funco Tanipu (Dosen Jurusan Sosiologi FIS UNG)

GORONTALO – Bahwa ada peristiwa yang terjadi akibat dari aktifitas berlebihan salah satu personal Trio Barbie adalah fakta bahwa perlu adanya aturan yang lebih tegas terkait pagelaran musik termasuk aktifitas didalamnya, dan tentu saja bagaimana memeriksa kembali sistem sosial masyarakat Gorontalo pada era kekinian. Bukan hanya itu saja, kejadian saat malam Tumbilotohe di Ipilo lalu menjadi sasaran kemarahan warga. Bahkan sudah ada upaya menariknya pada konteks politik lokal.

Pada konteks Trio Barbie, mesti kita dudukkan secara proporsional secara lebih jernih. Bahwa ada hal-hal yang tidak mengenakkan adalah fakta, tetapi harus diingat bahwa mereka bertiga adalah warga negara yang memiliki hak konstitusional yang sama dengan warga, dalam artian segala fasilitas dan juga jaminan warga harus sama dengan yang lain. Bahwa ada yang mengganggu kenyamanan, ada jalur hukum yang menjadi kanal penyelesaian.

Demikian pula terkait mereka yang telah dijadikan bahan candaan bahkan sudah mengarah pada kekurangan fisik dan sebagainya pada salah satu anggota Trio Barbie, saya kira hal tersebut telah melampaui, sebab menghina fisik dan perundungan pada sesama warga bukanlah sesuatu yang bijak. Karena, kekurangan fisik seseorang bukanlah keinginannya, tapi aturanNya.

Tentu saja, kita akan menunggu proses yang sedang berlangsung, yang terinformasi ada pelaporan ke pihak kepolisian, pihak kepolisian pun pasti profesional dalam melakukan proses hukum ini.

Bahwa masyakarat marah dan menyesalkan hal tersebut adalah wajar, karena tentu mereka menginginkan Gorontalo terus menjadi daerah yang dicita-citakan sebagai Serambi Madinah.

Sebagai niat dan cita-cita, Serambi Madinah bukan saja dua suku kata saja, tapi juga doa, sekaligus pembatas. Mendoakan agar jazirah Gorontalo agar mendapat keberkahan, warganya beroleh syafaat Madinah dalam hal ini Baginda Nabi. Pembatas dimaksud adalah dengan jargon identitas ini bisa menjadi penghalang sekaligus batas pada hal-hal yang diluar prinsip-prinsip kebudayaan Gorontalo sebagai daerah Islam.

Tetapi, perlu diingat bahwa Serambi Madinah bukan sesuatu yang statis, namun ada aktifitas yang dinamis dan harus diperjuangkan. Dalam konteks perjuangan, tentu saja ada hal-hal yang harus diluruskan dan ditegakkan, bukan saja soal niat tapi hingga perilaku. Apakah perilaku bermasyarakat hingga tata kelola pemerintahan.

Sebagai daerah yang dicita-citakan sebagai Serambi Madinah, tentu saja banyak yang perlu diperbaiki, semisal terkait bagaimana peran lembaga keagamaan yang ada di Gorontalo bisa berkontribusi secara aktif baik pada level struktural dan kultural.

Hal-hal yang terjadi pada peristiwa Trio Barbie bukan hal yang harus dihindari lembaga keagamaan, tetapi harus diseriusi bahkan perlu mendapatkan pendampingan sehijgga bisa diarahkan dan pembinaan, karena bagaimanapun hal tersebut menjadi hal yang “umum” terjadi di masyarakat kita.

Peristiwa Trio Barbie adalah hikmah bagi kita sekalian, bahwa jangan sampai “momentum” ini lewat begitu saja tanpa menjadi proses refleksi bersama. Memang ada yang dianggap negatif, dan bersama-sama melakukan perundungan, tetapi hal tersebut tidak dapat menyelesaikan masalah. Perlu ada skema pendampingan secara komprehensif oleh lembaga-lembaga terkait. Momentum ini penting untuk menjadi refleksi bagi diri masing-masing sebagai warga untuk tidak melakukan bully, penghinaan dan bahkan perundungan. Perlu diingat bahwa dalam prinsip Serambi Madinah ada nilai-nilai kearifan seperti tolianga, tolopani, dulohupa dan hal-hal yang mengedepankan penguatan Ngala’a sebagai basis kemasyarakatan Gorontalo. Hal ini pula menjadi bahan refleksi bagi lembaga keagamaan hingga lembaga keluarga pada tingkat mikro karena ada pergeseran nilai di tingkat masyarakat agar buhuta lo Hulondalo bisa dipertahankan.

Continue Reading

Facebook

Terpopuler